Siapa yang masih asing dengan cerita Ramayana? kisah tentang usaha Rama untuk menyelamatkan Sinta yang diculik oleh Rahwana.

Sendratari Ramayana merupakan sebuah pertunjukan yang menggabungkan tari dan drama tanpa dialog yang mengangkat cerita Epos Ramayana.

(Credit Image: travelingyuk.com)

Babak Adegan

Sejak tahun 1967, episode dalam Sendratari Ramayana telah dipadatkan menjadi empat setelah sebelumnya sejak tahun 1961 mementaskan enam episode.

Pemadatan tersebut menghilangkan episode Hanuman Duta dan Pembuatan Jembatan Menuju Alengka karena dirasa kurang menimbulkan klimaks dan tidak menarik perhatian penonton.

Babak Adegan bisa dijabarkan sebagai berikut :

Babak I (Petangkilan)

Adegan: Rawana bercakap-cakap dengan Patih Marica di Istana Alengka, dan memerintahkannya untuk menggoda Rama, Sinta, serta Laksmana, dengan mengubah dirinya menjadi kijang. Keduanya berangkat dan tiba di hutan di tempat Rama beserta rombongannya menetap selama berburu.

Babak II (Rama di dalam hutan).

Adegan: Rama, Sita, dan Laksmana sedang bermain-main di sebuah taman, tiba-tiba datang seekor kijang emas menggoda, lalu Sita meminta kepada Rama untuk menangkapnya.

Rama mengejar kijang itu, tetapi tidak lama kemudian dari kejauhan terdengar suara orang meminta tolong, maka Sita meminta Laksmana untuk membantu Rama. Mula-mula Laksmana menolaknya, namun karena dipaksa oleh Sita, ia pun menyusul Rama. Setelah Sita dalam keadaan sendirian di taman itu, Rawana muncul dalam wujud pendeta dan mengecoh Sita sehingga berhasil menculiknya.

Dalam perjalanan ke Alengka, Sita mendapat pertolongan dari Jatayu tetapi Rawana dapat mengalahkannya.

Babak III (Rama mencari Sita)

Adegan: Dalam perjalanan, Rama dan Laksmana bertemu dengan Jatayu yang memberitahu bahwa Sita diculik oleh Rawana, raja dari negeri Alengka.

Kemudian ketika mereka melanjutkan perjalanan Rama bertemu dengan Sugriwa yang sedang berperang dengan kakaknya yang bernama Bali. Rama membantu Sugriwa dan Bali dapat dibunuh. Sugriwa dengan semua bala tentaranya membantu Rama untuk mendapatkan Sita kembali.

Rama mengutus Hanoman ke Alengka untuk bertemu dengan Sita. Hanoman menyerahkan cincin Rama kepada Sita, sebagai tanda bukti bahwa ia masih hidup dan akan datang menyusul ke Alengka. Setelah berhasil bertemu dengan Sita, Hanoman membakar istana Alengka, lalu kembali menemui Rama.

Babak IV (Perang Rama dengan Rawana)

Adegan: Rama tiba di Alengka dengan mengerahkan semua bala tentara. Terjadilah peperangan sengit antara Rama dan Rawana dengan kekalahan ada di pihak Rawana. Rama berhasil menemui Sita dan membawanya pulang ke Ayodya.

Sejarah

Menurut ketetapan MPRS no 1/MPRS/1960 yang menyatakan “bahwa untuk membiayai pembangunan proyek-proyek pemerintah, diperlukan sumber biaya yang berasal dari sektor pariwisata”.

Maka dari itu, saat itu dicarilah daerah-daerah yang berpotensial untuk proyek pariwisata. Maka Sendratari Ramayana dibuat sebagai bentuk untuk menghidupkan sektor wisata yang ada.

Gerak, Tata Busana dan Rias

Untuk gerakan tari, Sendratari Ramayana mengacu pada karakteristik dari wayang wong, Untuk gaya tarian pada awalnya mengadaptasi gaya tari Surakarta karena koreografer yang berasal dari Surakarta namun juga dikombinasikan dengan gaya tari dari Yogyakarta.

Selanjutnya, sejak tampilnya penari muda dari Akademi Seni Tari Indonesia (ASTI) Yogyakarta, pengaruh gaya Yogyakarta dan daerah lain pun masuk.

Hingga saat ini di Jawa Tengah terdapat tiga gaya sendratari, yakni gaya Prambanan, gaya Surakarta dan gaya Yogyakarta.

(Credit Image : travelingyuk.com)

Dalam hal tata busana, Sendratari Ramayana masih mengacu pada Wayang Wong gaya Surakarta. Tata busana nya pun cenderung sederhana agar memberi keleluasaan dalam bergerak.

Kain yang digunakan sebagian besar bermotif batik parang, selain juga ada motif batik kawung.

Penggunaan motif batik parang masih mengacu pada ketentuan istana, motif parang rusak barong besar untuk raja, dan motif parang rusak gendreh sedang untuk ksatria halus, dan motif parang rusak klithik untuk para putri.

Sendratari Ramayana tidak memiliki aturan tata rias yang banyak. Karena tata rias sendiri tidak berpengaruh pada gerak  tari, gerak muka, dan mimik dalam panggung terbuka berukuran besar, dimana penonton duduk jauh dan sulit melihat mimik penari secara detail. Tata rias umumnya lebih berfungsi untuk penggambaran suatu tokoh.

Cara Menonton Sendratari Ramayana

(Image Credit : wikipedia.com)

Pertunjukan Ramayana ini bisa dilihat di Candi Prambanan atau di Gedung Trimurti pada pukul 19.30.

Ramayana Ballet Setiap Bulan November sampai dengan Bulan April diadakan di Gedung Trimurti  Setiap Hari Selasa, Kamis dan Sabtu jam 19.30-21.30 . Selama Pandemi ini trial diadakan Setiap hari Sabtu jam 19.30-21.30 di Gedung Trimurti

Untuk bulan Mei sampai dengan Bulan Oktober diadakan di Panggung Terbuka Setiap Hari Selasa, Kamis dan Sabtu jam 19.30-21.30 dan ada jadwal tambahan hari-hari tertentu.

Untuk Harga per-tiket nya mulai dari 150.000 hingga 300.00

Gimana? Tertarik untuk menonton?

Penulis: Adithia Risma Rara Putri, Universitas Brawijaya, Peserta Magang GenPinas 202

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here