Payungi Universty yang merupakan salah satu bagian pengembangan dari Pasar Payungi, menyelenggarakan seminar Internasional dengan tema Pencegahan Perkawinan Anak dan Perkawinan Paksa Melalui Kajian Buku Fikih. Terselenggaranya acara ini berkat adanya kerja sama antara Pasar Payungi (Payungi University) dengan Yayasan Rumah KitaB dan IAIN Metro Lampung serta dukungan dari UiO: Norwegian Centre for Human Rights University of Oslo.

Dilansir dari madani-news.com, bertempat di ruang Saifudin Zuhri IAIN Metro Lampung (26/08). Seminar ini dihadiri oleh 102 peserta yang terdiri dari peserta during maupun luring via zoom meeting, salah satu agendanya ialah mengupas fenomena perkawinan anak dan perkawinan paksa melalui kajian buku fikih perwalian. Selaras dengan perkataan Lies Marcoes selaku direktur Rumah KitaB. Dalam sambutannya, ia menjelaskan bahwa diskusi ini bertujuan untuk melahirkan solusi dari maraknya perkawinan anak, khususnya di Lampung.

Para narasumber yang berpartisipasi dalam kegiatan ini di antaranya Dharma Setyawan MA yang merupakan founder Payungi University, peneliti senior Rumah KitaB Achmat Hilmi, LC.,MA dan Dr. Mufliha Wijayati, sebagai ketua PSGA IAIN Metro. Acara ini berlangsung dengan pemaparan materi dengan durasi kurang dari 15 menit, disambung dengan diskusi serta tanya jawab oleh para peserta.

Tepat sehari sebelumnya (25/8), Penggerak Yayasan Rumah KitaB datang berkunjung ke Pasar Yosomulyo Pelangi (Payungi). Dharma Setyawan selaku penggagas Pasar Payungi mengatakan bahwa kedatangan Yayasan Rumah KitaB menjadi penting karena semestinya kita sesering mungkin menciptakan kolaborasi agar gerakan-gerakan warga dapat terbangun secara suistainable dan berkembang. Kunjungan tersebut menghasilkan kerjasama berupa pengembangan kampung pemberdayaan serta kerjasama terkait diseminasi hasil riset. Nah seminar Internasional dengan tema Pencegahan Perkawinan Anak dan Perkawinan Paksa Melalui Kajian Buku Fikih merupakan implementasi dari kerjasama kedua lembaga tersebut.

Menurut Dwiki Nugroho selaku perwakilan Payungi University, ia berharap acara ini mampu membangun militansi serta semangat gotong royong ibu-ibu Pasar Payungi kian terpupuk. Beliau ingin mencontohkan atau menjadikan Pasar Payungi sebagai pusat studi pemberdayaan anak dan perempuan serta menjadi pilot project bagaimana mengatasi ketimpangan ekonomi dan sosial antara laki-laki dan perempuan. Dengan adanya kerjasama ini diharapkan terciptanya koloborasi dalam upaya pemberdayaan pasar yang ramah perempuan, ramah anak serta pasar berwawasan kesetaraan gender.

Kontributor : Rizqi fadhiila, mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Sumber :

  1. Wawancara dengan Dwiki Nugroho dari Payungi University
  2. https://madani-news.com/seminar-internasional-pencegahan-perkawinan-anak-dan-perkawinan-paksa-melalui-kajian-buku-fikih-perwalian/

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here