Sumber Foto : https:// travel. trubus.id

Siapa yang tidak kagum dengan keindahan alam Lombok? Panorama Lombok selalu menggoda dengan berbagai tempat wisata favorit, seperti pantai yang bisa membuat siapa saja jatuh cinta setiap kali mengunjunginya. Selain potensi alam Lombok yang akan terus menjadi primadona para wisatawan, ada hal menarik dari rumah adat suku Sasak yang ada di Lombok.

Semenjak pulau Lombok di Nusa Tenggara Barat (NTB) diguncang gempa selama dua minggu terakhir, ada satu tempat di Lombok yang selamat dari guncangan gempa. Lokasi tersebut berada di Desa Sasak Sade dan Desa Sasak Ende. Sebagai bangunan tertua di Lombok yang dibangun sejak tahun 1089, Desa Sasak Sade merupakan tempat yang aman dari potensi gempa karena tidak ditemukan adanya kerusakan yang rusak atau pecah.

Struktur bangunannya didesain secara alami dan cukup sederhana, bahan dasar rumah adat ini terbuat dari bahan baku alami. Atapnya terbuat dari jalalang kering sebagai bahan bangunan. Bambu adalah bahan dasar dinding dan tanah liat digunakan untuk lantainya. Agar bangunan tetap kokoh, maka lantai pondasi rumah dibuat dari campuran tanah liat dan kotoran kerbau.

Sedangkan bahan bakunya terbilang sederhana, struktur rumah adat suku Sasak ditopang dengan balok penyangga bambu yang dapat menopang bangunan agar tidak mudah roboh. Dengan satu pintu utama dan satu jendela, tinggal di rumah adat suku Sasak cukup nyaman karena dindingnya terbuat dari anyaman bambu sehingga sirkulasi anginnya alami dan membuat nyaman saat tinggal di rumah tradisional.

Pasak kayu formula Kampung Sasak yang sempurna mampu menahan getaran gempa di dekat Kampung Sasak, Kampung Sade juga memiliki struktur dan bentuk rumah yang mirip dengan kampung Sasak. Hanya saja jumlah penduduk di Desa Sade lebih sedikit dibandingkan di Desa Sade. Lantas apa yang membuat bangunan kedua rumah adat ini tahan gempa?

Salah satu resep terbaik untuk produksi rumah adat di Lombok Tengah adalah pilar rumah yang didesain khusus dengan pasak kayu. Kayu setinggi 3 meter dapat menopang bangunan untuk menahan potensi bahaya gempa, karena kayu sasak sepanjang 2 meter tersebut tertancap di tanah.

Seperti kita ketahui bersama, konstruksi bambu atau kayu memiliki kualitas terbaik dalam menciptakan rumah yang tidak kaku sehingga tahan terhadap getaran gempa. Sehingga rumah adat yang sudah ada sejak 10 abad silam ini tetap berdiri kokoh meski gempa melanda Pulau Lombok.

Suku Sasak yang merupakan suku asli Lombok tidak pernah segan-segan memisahkan diri dari wisatawan. Kini, Desa Sade menjadi destinasi wisata budaya menarik yang bisa dikunjungi wisatawan untuk menyambut masyarakat adat Lombok.

 Ditulis Oleh Aunur Rahman. Mahasiswa Jurnalistik UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Program Magang Internship Genpinas 2020.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here