Daftar Isi
Candi Gunung Kawi atau Candi Tebing Gunung Kawi adalah salah satu kompleks arkeologi yang terletak di desa Tampaksiring, Kabupaten Gianyar, Bali, Indonesia. Kompleks ini terdiri dari 10 candi yang dibangun pada abad ke-11 dan 12 pada masa pemerintahan Raja Udayana. Candi Gunung Kawi dikenal sebagai salah satu situs sejarah dan tempat pariwisata yang populer di Bali.
Situs ini bukan hanya tempat wisata, tetapi juga merupakan situs sejarah yang penting bagi masyarakat Bali. Kompleks candi ini menjadi bukti peradaban Bali pada masa lampau dan menjadi warisan budaya yang harus dijaga dan dilestarikan oleh generasi selanjutnya.
Baca juga:
* Pura Mengening di Gianyar Bali
Lokasi
Kompleks candi ini terletak di kaki gunung, sehingga menghadirkan pemandangan alam yang indah. Para pengunjung dapat menikmati keindahan alam sambil mempelajari sejarah candi. Selain itu, kompleks candi juga diapit oleh sawah-sawah hijau yang menambah keindahan alam di sekitar kompleks candi.
Berada sekitar 15 kilometer utara MOnkey Forest atau sekitar 30 menit berkendara. Atau sekitar 46 kilometer dari Pantai Kuta, atau sekitar 1 jam berkendara.
Alamat:
Br Penaka, Tampaksiring
Kecamatan Tampaksiring
Kabupaten Gianyar, Bali 80552
Harga Tiket Masuk
Harga tiket masuk bervariasi tergantung pada kewarganegaraan pengunjung.
- Warga Negara Indonesia: Rp 15.000 per orang
- Warga Negara Asing: Rp 50.000 per orang
Jam buka
Buka setiap hari dai pagi hingga sore hari.
Pukul: 08:00 – 18:00 WITA
Sejarah
Candi Gunung Kawi memiliki sejarah yang cukup panjang dan menjadi bukti peradaban Bali pada masa lampau. Berikut ini sejarah singkatnya:
Candi Gunung Kawi dibangun pada abad ke-11 pada masa pemerintahan Raja Udayana hingga pemerintahan Anak Wungsu. Raja Anak Wungsu merupakan seorang penguasa Bali yang sangat berpengaruh pada masanya dan dikenal sebagai pemimpin yang pandai dalam bidang seni dan agama.
Candi ini dibangun untuk tempat peribadatan dan menghormati para leluhur Kerajaan Warmadewa. Kompleks candi ini terdiri dari 10 candi, yang masing-masing terletak di sisi sungai yang berbeda. Setiap candi memiliki relief yang menggambarkan sosok yang dihormati.
Selain sebagai tempat peribadatan, Candi GunungKawi juga digunakan sebagai tempat pertapaan oleh para biksu dan orang-orang suci pada masa lampau. Kompleks candi ini terletak di kaki Gunung Kawi, yang dianggap sebagai tempat yang sakral oleh masyarakat Bali.
Selama berabad-abad, Candi Tebing Kawi mengalami kerusakan dan kehilangan sebagian bangunannya. Namun, pada tahun 1920-an, kompleks candi ini mulai direstorasi dan dipugar oleh pemerintah kolonial Belanda. Setelah Indonesia merdeka, Candi Tebing Gunung Kawi kembali dipugar dan diperbaiki oleh pemerintah Indonesia.
Kini, situs ini menjadi salah satu tempat wisata yang populer di Bali dan menjadi bukti sejarah yang penting bagi masyarakat Bali. Kompleks candi ini juga menjadi saksi bisu dari peradaban Bali pada masa lampau dan menjadi warisan budaya yang harus dijaga dan dilestarikan oleh generasi selanjutnya.
Pesona Candi Gunung Kawi
Ada beberapa keunikan dari Candi Tebing Gunung Kawi yang membuatnya menjadi tempat wisata yang populer di Bali, di antaranya:
Lokasi yang tersembunyi
Candi Gunung Kawi terletak di kaki gunung dan tidak terlihat dari jalan raya, sehingga pengunjung harus menuruni sekitar 300 anak tangga untuk sampai ke kompleks candi. Namun, perjalanan yang sulit ini akan terbayar dengan keindahan candi dan pemandangan sekitarnya.
Relief yang menggambarkan sejarah Bali pada masa lampau
Setiap candi di Candi Tebing Kawi memiliki relief yang menggambarkan sejarah dan kebudayaan Bali pada masa lalu. Relief ini sangat terawat dan menjadi saksi bisu dari peradaban Bali pada masa lampau. Relief di candi ini menggambarkan dewa-dewa Hindu dan Buddha, serta tokoh-tokoh legendaris Bali pada masa lampau.
Ukuran candi yang berbeda-beda
Ada 10 candi di Candi Gunung Kawi dengan ukuran yang berbeda-beda. Ada yang setinggi 7 meter dan ada juga yang hanya setinggi 2 meter. Ukuran candi yang berbeda-beda ini menambah keunikan dari kompleks candi ini.
Keindahan alam sekitar
Kompleks candi diapit oleh sawah-sawah hijau dan dua sungai yang mengalir di sepanjang kompleks candi. Keindahan alam sekitar membuat pengunjung dapat menikmati pemandangan yang menenangkan dan memberikan kesan spiritual.
Warisan budaya yang penting bagi masyarakat Bali
Candi Gunung Kawi bukan hanya tempat wisata, tetapi juga merupakan situs sejarah yang penting bagi masyarakat Bali. Kompleks candi ini menjadi bukti peradaban Bali pada masa lampau dan menjadi warisan budaya yang harus dijaga dan dilestarikan oleh generasi selanjutnya.
Pengalaman spiritual
Nuansa yang diberikan oleh alam sekitar dan keberadaan candi-candi yang berusia ratusan tahun membuat Candi Gunung Kawi menjadi tempat yang cocok bagi pengunjung yang ingin merasakan pengalaman spiritual dan meditasi.
Kesemua keunikan ini membuat situs py=urbakala yang dilindungi ini menjadi tempat wisata yang populer di Bali dan menjadi tujuan wisata yang menarik bagi wisatawan yang ingin menikmati keindahan alam dan sejarah Bali pada masa lampau.
Kesimpulan
Candi Gunung Kawi adalah salah satu situs sejarah dan warisan budaya yang penting bagi masyarakat Bali dan Indonesia. Bangunan candi ini memiliki keunikan dan keindahan arsitektur yang khas, serta menjadi bukti peradaban Bali pada masa lampau.
Candi ini dibangun sebagai tempat peribadatan dan penghormatan kepada para leluhur Kerajaan Warmadewa, serta digunakan sebagai tempat pertapaan oleh para biksu dan orang suci pada masa lalu.
Baca juga:
* Sejuta Pesona Teras Sawah Tegallalang di Ubud Bali
Meskipun mengalami kerusakan dan kehilangan sebagian bangunannya, Candi ini telah direstorasi dan dipugar oleh pemerintah Indonesia, sehingga kompleks candi ini masih bisa dinikmati dan dikunjungi oleh wisatawan dari seluruh dunia.
Sebagai warisan budaya yang berharga, Candi Gunung Kawi harus dijaga dan dilestarikan untuk generasi selanjutnya agar tetap menjadi bukti sejarah yang penting dan menjadi salah satu daya tarik wisata di Bali.