Gunung Leuser, merupakan salah satu destinasi buruan para pendaki di Pulau Sumatera. Bagaimana tidak, gunung dengan ketinggian 3.445 meter diatas permukaan laut ini merupakan gunung tertinggi kedua setelah Gunung Kerinci. Terletak tidak jauh dari Gunung Kerinci, tepatnya di Taman Nasional Gunung Leuser, Kutapanjang, Kabupaten Gayo Lues, Aceh, membuat gunung ini ramai pendaki dan menjadi pilihan sebelum berangkat mendaki ke Kerinci. Walaupun kedua, pesona dari Gunung Leuser ini tidak ada duanya lho. Penasaran? Yuk simak informasinya !

51 KM, Nanjak Anti Bosan !

Jika di Pulau Jawa ada Gunung Argopuro dengan 40 km jalurnya, Aceh di Pulau Sumatra tidak mau kalah! Di Gunung Leuser, kamu akan disambut 51 km jalur menanjak dalam penjelajahannya. Tertarik atau langsung mundur nih sobat pendaki?

Tenang saja, kamu tidak akan dibuat jenuh dalam setiap jalur yang dilalui pada gunung ini. Terdiri atas 21 pos pendakian, Jalur Kedah merupakan jalur favorit yang acapkali menjadi pilihan para pendaki. Di jalur ini kamu akan menemukan berbagai tantangan dan pemandangan menakjubkan yang tidak akan ditemui di gunung mana pun !

Dimulai dari titik awal pendakian, tepatnya di Sinnebuk Green hingga Tobacco Hut, kamu sudah dapat menikmati keindahan khas ala perkebunan di lereng gunung. Pembuka yang asik bukan?

Berlanjut setelah menyusuri perkebunan, dalam 5 jam pendakian, kamu akan disambut dengan Pintu Rimba yang merupakan batas vegetasi hutan di Gunung Leuser. Jangan gundah, karena setelahnya kamu akan disambut dengan tempat istirahat yaitu Pos Camp 1. Sambil duduk santai dan memasak melepas lelah, kamu juga dapat menikmati sensasi berada di tengah hutan dengan vegetasi lebat dan tertutup. Sunyi dan tenang, damai rasanya.

Berlanjut dari Pos Camp 1, sobat pendaki akan disambut dengan pendakian 6 jam jalur terjal naik-turun dari Pos Lintasan Badak hingga Pos Papanji. Yang unik dari kedua pos pendakian ini adalah keduanya sama-sama merupakan habitat asli dan tempat berkumpulnya hewan endemic sumatera, di Pos Lintasan Badak ada Badak Sumatera, dan di Pos Papanji adalah habitat dari Harimau Sumatera. Jika kamu beruntung, kamu dapat hewan-hewan tersebut secara langsung lho ! Bergidik ngeri? Jangan lupa hati-hati ya !

Beralih dari vegetasi tertutup dan lebat, di pos pendakian selanjutnya vegetasi dibumbui dengan pohon perdu hingga hamparan padang rumput. Contohnya saja pada Pos Camp Alas hingga Camp Putri, didominasi oleh padang rumput, pada perjalanan pos ini kamu dapat melihat gerombolan badak sumatera minum pada genangan air yang sering disebut dengan Kolam Badak. Diperjalan pos ini kamu juga akan ditantang untuk melewati rintangan menyebrangi tiga sungai untuk lanjut ke pos selanjutnya.

Jika telah melewati vegetasi padang rumput, tandanya kamu sedikit lagi akan sampai ke puncak tertinggi Gunung Leuser. Ya benar, Puncak Tanpa Nama! Jalur menuju puncak ini didominasi oleh jalur terjal berbatu dan berlumpur saat hujan hingga ditemani dengan dinginnya kabut yang menusuk tulang. Sangat menantang adrelanin bukan?

Satu Gunung, Tiga Puncak

Setelah disambut 51 km panjangnya jalur pendakian, keunikan Gunung Leuser seakan tidak ada habisnya. Bagaimana tidak, gunung ini memberikan bonus tiga puncak untuk para pendakinya. Benar sekali, jika pada gunung lain hanya terdapat 1-2 puncak, di gunung ini kamu bisa menikmati tiga puncak sekaligus dalam satu perjalanan pendakian.

Ketiga puncak tersebut yakni Puncak Angkasan, Puncak Loser, dan Puncak Tanpa Nama. Puncak-puncak ini berturut-turut bisa kamu dapatkan disetiap jeda pos pendakian. Contohnya saja Puncak Angkasan yang dapat kamu raih ketika berhasil melewati perkebunan hingga Camp I. Di setiap puncaknya, kamu dapat melihat pucuk puncak selanjutnya di gunung ini. Terasa sedang menguji diri kah? Memang benar kata pepatah, dalam mendaki yang harus ditaklukkan bukanlah puncak melainkan diri sendiri. Jadi, tetap tabah sampai akhir ya !

Simaksi, Peraturan Harus Di Patuhi

Untuk mencicipi keindahan dan sensasi mendaki yang menantang di Gunung Leuser ini, ada beberapa hal yang harus kamu patuhi lho. Selain fisik, mental, dan perbekalan diri, kamu wajib menyediakan fotocopy kartu identitas, surat keterangan sehat dari Rumah Sakit hingga Surat Permohonan Pendakian kepada Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser sebagai izin dan tanda pendakian. Selain hal tersebut, demi keselamatan pendakian, mengingat Gunung Leuser merupakan habitat asli Harimau Sumatera, kamu wajib memakai jasa guide atau porter ya ! Untuk informasi rinci dan lengkapnya, kamu dapat mengunjungi laman resmi Taman Nasional Gunung Leuser pada www.gunungleuser.or.id

Saat mendaki, tetaplah menjadi pendaki yang bijak. Ingatlah selalu, jangan mengambil apapun kecuali foto, jangan meninggalkan apapun kecuali jejak, dan jangan membunuh apapun kecuali waktu.

Selamat menelusuri sensasi mendaki tanah tertinggi di Kota Serambi Mekkah ! Salam Lestari !

Sources :
www.gunungleuser.or.id

Ditulis Oleh Galuh Haris Septyana, Universitas Gadjah Mada, Prodi Pariwisata, Program Magang GENPINAS Tahun 2020

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here