Sumber foto : festivalindonesia.id

Sulawesi Tenggara- Halo Sobat Genpi sebelumnya udah pernah denger belum nih Provinsi Sulawesi Tenggara terutama di Pulau Buton nya, pulau buton adalah sebuah pulau yang terletak di Sulawesi Tenggara dulu pernah berdiri Kerajaan Buton dan berkembang menjadi Kesultanan Buton.Nah Pulau Buton ini terkenal dengan penghasilan tambang nya yang kaya banget nih Sobat Genpi dan yang paling terkenal nya adalah produksi Aspalnya. Selain kekayaan produksi alam nya, ada juga kekayaan budaya yang diselenggarakan di kota Bau Bau yaitu Festival Keraton Kesultanan Buton.

Festival Keraton Kesultan Buton ?
Kerajaan Buton berdiri pada tahun 1332 M yang dipimpin seorang wanita bergelar Ratu Wa Kaa Kaa. Kerjaan Buton berubah menjadi Kesultanan sejak agama Islam masuk pada masa pemerintahan Timbang Timbangan atau Lakilaponto atau Halu Oleo. Masyarakat Buton terbiasa mengambil nilai-nilai yang menurut mereka baik dari berbagai suku untuk diformulasikan menjadi sebuah adat baru yang dilaksanakan di dalam pemerintahan kerajaan/kesultanan Buton itu sendiri.

Festival Keraton Kesultan Buton menampilkan banyak ragam ritual adat menjadi kekuatan dan daya tarik festival ini. Ritual tersebut mengajarkan banyak pengetahuan, khususnya bagaimana mengelola alam. Kalau keseimbangan tercapai, maka hidup akan tenang. Berkah mengalir dari Tuhan melalui kekayaan alam, baik di darat maupun di laut. Baubau kaya potensi baharinya, Festival ini juga masuk 100 Acara Kalender di Indonesia (CoE).

Festival Keraton Kesultanan Buton 2019 juga menggelar Tuturangiana Andala. Tradisi untuk menjaga harmoni di laut .Tuturangiana Andala jadi ajang pelarungan sesaji di laut. Selain keselamatan, masyarakat berharap laut tetap menjadi pintu rizki bagi mereka untuk masyarakat Lokal sekitar. Hasil bumi yang didapat juga harus disyukuri dan diberikan perhatian khusus, atau dikenal dengan istilah ruwat bumi. Ritual ini diberi nama Poagona Lipu. Doa-doa dilamatkan beriring tarian, sembari berbagai macam sesaji berisi pagi, jagung, ubi jalan, dan kelapa diberikan khusus kepada dewa-dewi penjaga bumi Bau Bau.

Kemudian Seekor kambing disembelih, darah yang mengucur dari leher dialirkan ke dalam sebilah batang bambu. Bambu tersebut diletakkan di atas wadah bersama buah kelapa muda dan sesaji yang berisi berbagai macam kue kering khas Buton. Sepaket sesaji itu lantas dibawa menggunakan perahu dan diletakkan di laut pada empat titik penjuru angin.

Bentuk kebudayaan Buton lain yang patut ditelisik di Bau Bau ialah motif-motif tenunnya. Secara adat, lelaki dan perempuan tidak boleh mengenakan motif tenun yang sama. Motif satu garis horizontal pada sarung untuk para lelaki. Sementara kain tenun dengan motif kotak-kotak diperuntukkan bagi para perempuan. Ritual itu hanyalah satu dari sekian banyak tradisi Bau Bau. Di antaranya tradisi berziarah ke makam para Sultan Buton. Ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan atas jasa para sultan dan petinggi Kerajaan Buton. Selain itu, ada pula tradisi menyambut kepulangan para pahlawan Kesultanan Buton setelah menang perang.

Nah sobat Genpi ritual acaranya begitu khikmad banget ya kental sekali dengan ritual-ritual nya, Bagaimanapun, festival tersebut menjadi ungkapan doa dan rasa syukur atas kekayaan Baubau yang melimpah. Ritual itu juga menjadi refleksi penyadaran untuk terus menjaga kelestarian alam. Kalau alam lestari, maka semakin bermanfaat bagi semua masyarakat lokal sekitar. Dan yang terpenting Masyarakat Buton memiliki budaya yang beragam. Mereka memiliki ritualnya untuk memuliakan alam beserta seluruh kekayaannya. Harmoni manusia dan alam akan terus terjadi, apalagi masyarakat di sana memiliki kesadaran. Mereka layak diapresiasi karena melestarian beragam potensi alam dan budaya. Yuk kita dating ke Festival Keraton Kesultanan Buton 2020 pada tanggal 12-17 Oktober 2020, Di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara.

Sumber : https://spektakel.id/direktori/2020/festival-keraton-kesultanan-buton
https://www.jpnn.com/news/festival-keraton-kesultanan-buton-2019-tampilkan-beragam-acara-adat?page=3.

Ditulis oleh Venia Azzalia, ilmu komunikasi, Universitas Prof.Dr.Moestopo (beragama), Program Internship Genpinas Tahun 2020.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here