Rindu para pendaki gunung yang sudah lama tidak melakukan aktivitas favoritnya kini sudah berakhir.

Dilansir dari Kompas.com, berdasarkan Surat Forum Koordinasi Gunung Prau Indonesia (FKPI) Nomor 2020/FKPI-08/01 tertanggal 7 Agustus 2020 tentang Pemberitahuan Pembukaan Jalur Pendakian dalam Masa Uji Coba Tahap Kedua yang menyampaikan bahwa Gunung Prau sudah bisa dikunjungi lagi oleh para wisatawan. Baik itu warga dari dalam maupun luar Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta per-10 Agustus lalu.

Baca juga:
* Pesona Gunung Bromo yang Megah di Jawa Timur

Gunung Prau Dibuka Kembali Untuk Umum

Kita ketahui bahwa saat ini pandemi virus covid-19 di Indonesia belum berakhir dan menyebabkan banyak sekali perubahan sikap yang harus kita lakukan demi menekan jumlah penyebaran virus ini. Salah satunya adalah untuk tetap berdiam diri dirumah dan melakukan PSBB.

Namun secara tidak langsung kita pasti merasakan bahwa lama berdiam diri dirumah menyebabkan meningkatnya rasa bosan dan mendorong rasa ingin traveling atau jalan jalan.

Hal tersebut juga dirasakan oleh para pendaki gunung yang mulai haus akan aktivitas favorit mereka yaitu mendaki gunung.

Namun ternyata ada kabar gembira bagi kalian para pendaki gunung. Pengelola Gunung Prau menyatakan bahwa mulai 10 Agustus, Gunung Prau sudah dibuka untuk umum di segala jalur pendakian.

Dengan syarat harus mengikuti SOP pendakian yang sudah ditentukan menyesuaikan keadaan saat ini.

Syarat Mendaki di Masa New Normal

Jika ingin mendaki Gunung Prau khususnya di era pandemi ini ada baiknya memperhatikan peraturan berikut ;

  1. Wajib membawa beberapa berkas seperti surat keterangan sehat dan fotokopi identitas
    Bagi kalian yang belum memiliki surat keterangan sehat, surat ini bisa didapatkan di puskesmas basecamp Gunung Prau hanya pada hari Jumat dan Sabtu di jam kerja.
    Nantinya berkas ini harus diserahkan atau ditunjukan kepada petugas sebagai salah satu syarat registrasi.
  2. Wajib membawa hand sanitizer
    Sebagai upaya penekanan jumlah penyebaran covid-19, penggunaan hand sanitizer sangat disarankan oleh ahli medis ketika kita berada di tempat yang jauh dari sumber air mengalir dan sabun.
  3. Wajib memakai masker dan membawa masker cadangan
    Penggunaan masker juga sebagai upaya penekanan jumlah penyebaran covid-19. Oleh sebab itu diwajibkan untuk menggunakan masker dan membawa cadangan jika sewaktu waktu masker utama atau masker yang digunakan rusak, hilang, atau lainnya.
  4. Wajib membawa perlengkapan pendakian sesuai SOP
    Perlu diketahui bahwa suhu di Gunung Prau bisa mencapai 0° celcius. Oleh sebab itu ada baiknya untuk membawa perlengkapan atau menggunakan perlengkapan penghangat seperti sarung tangan, sleeping bag, dll.
    Tidak lupa juga untuk membawa perlengkapan pribadi yang sebaiknya digunakan mandiri atau tidak digunakan bersama sama sebagai upaya pencegahan penularan virus covid-19.
  5. Kuota pendakian dan tenda harus 50 persen dari kapasitas normal
    Dilansir dari travel.kompas.com, pada pembukaan tahap kedua ini, FKPI telah menetapkan kuota pendakian dan kuota isi tenda hanya sebesar 50 persen dari kapasitas normal.
    Untuk jalur via Patak Banteng sendiri maksimal jumlah pendaki hanya sebesar 1.200 orang per hari. Untuk kapasitas tenda, jika tenda tersebut berisi kapasitas 8 orang saat normal maka saat ini hanya bisa diisi maksimal 4 orang.
  6. Peraturan lama masih tetap diberlakukan
    Semua peraturan lama untuk pendakian Gunung Prau baik itu dari lajur via Patak Banteng maupun lajur lainnya tetap berlaku. Misalnya seperti pada peraturan untuk membawa turun sampah seperti botol plastik dan penetapan harga tiket pendakian yaitu sebesar 25.000 rupiah.

Aneka Jalur Pendakian Gunung Prau

Perlu diketahui bahwa ada 3 jalur pendakian Gunung Prau yaitu; via Wates, via Dieng dan via Patak Banteng.

Perbedaan dari ketiga jalur tersebut mencolok pada track mereka dan berpengaruh pada durasi pendakian.

Untuk via wates dan via dieng jalurnya hampir sama karena memiliki jarak tempuh yang lebih panjang dan landai dibanding via Patak Banteng yang jalurnya pendek namun lebih terjal atau menanjak.

Jalur Pendakian via Patak Banteng

Jalur pendakian Gunung Prau via patak banteng normalnya bisa ditempuh dengan waktu 2.5 jam oleh profesional dan 4 jam untuk pemula.

Sepanjang jalur pendakian via Patak Banteng terdapat 4 pos, dari pos 1 sampai pos 2 masih terdapat warung warung kecil yang menjual berbagai makanan seperti buah Pisang, buah Semangka, arem arem dan aneka gorengan.

Untuk jalur via Patak Banteng itu sendiri mulai dari basecamp sampai pos 1, harus ditempuh dengan menaiki anak tangga dan melewati rumah rumah warga. Lalu akan sampai ke ladang ladang warga.

Setelah manaiki anak tangga, jalur pada pos 1 sampai pos 3 akan berlanjut ke track tanah yang terus menanjak dan disertai akar akar pohon.

Sesampainya di pos 3, jalur akan ditempuh dengan anak tangga yang terbuat dari dari batu maupun tanah dan jalurpun juga semakin terjal karena hampir sampai di puncaknya.

Namun di lajur via Patak Banteng ini tidak terdapat sabana atau daratan luas berumput, lajur ini hanya dipenuhi oleh pepohonan dengan jalur curam. Jadi kurang cocok untuk kalian yang ingin melihat atau memotret pemandangan sabana.

Tips Mendaki via Patak Banteng

Untuk mendaki gunung via Patak Banteng ada beberapa tips yang bisa kalian ikuti ;

  1. Persiapkan diri dengan berolah raga seperti lari paling tidak seminggu sebelum mendaki supaya tubuh tidak kaget ketika harus menempuh jalur yang terus menanjak seperti Patak Banteng ini.
  2. Karena jalur pendakian gunung prau via patak banteng ini lebih terjal maka sangat disarankan untuk tidak membawa barang barang yang telalu berat.
  3. Jangan membawa tissue basah, karena tidak bisa terurai jika jadi sampah
  4. Ada baiknya jika ingin membawa bekal, bawa lah menggunakan tempat makan atau tempat minum yang bisa digunakan berulang. Sehingga meminimalisir sampah yang dihasilkan.
  5. Untuk kalian yang masih pemula, ada baiknya untuk mengajak teman yang sudah berpengalaman mendaki gunung khususnya dalam mendaki gunung dengan jalur terjal seperti Patak Banteng ini. Sehingga ada yang bisa memandu kalian bagaimana mendaki gunung dengan jalur terjal.
  6. Jika kalian ingin melihat pemandangan matahari terbit di sekitar pukul 05.00WIB ada baiknya kalian berangkat di malam hari sekitar pukul 02.00WIB untuk pendaki profesional dan pukul 00.00WIB untuk pemula.

Baca juga:
* Gunung Roraima, “The Lost World” di Amerika Selatan

Selamat mendaki Gunung Prau!

(Penulis: Febry Dwi Rismayanti, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Jakarta, Prodi Manajemen, program magang Genpinas)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here