Musim Seni Salihara 2020 - Adapt And Play

Musim Seni Salihara yang awalnya merupakan SIPFest (Salihara International Performing Arts Festival), merupakan acara 2 tahunan yang di adakan oleh Komunitas Salihara. Berbeda dengan tahun sebelumnya, festival yang diselenggaran pada 12 September – 11 Oktober 2020 ini lakukan secara daring atau virtual, melalui Live streaming di Youtube dan Instagram dari Komunitas Salihara. Mengambil tema “ Adapt And Play”, festival kali ini ingin memberitahu kalau seni itu tidak akan pernah mati.

“Adapt and Play itu buat kita sebagai pembuktian kalau seni itu tidak pernah mati, kesenian bisa selalu beradaptasi dalam situasi apapun dan selalu menjadi salah satu kebutuhan manusia yang cukup esensial. Playnya sendiri adalah kemudahan untuk para penonton mengakses pertunjukan ya, karena kita membuat konten ini nantinya bisa mudah dinikmati semudah mungkin” ucap Ridho, PR & Media Relation Salihara Arts Center dalam wawancara via Whastapp.

Acara yang akan di selenggarakan kurang lebih sekitar 30 hari ini, berbeda dengan festival – festival virtual lainnya. Bisa dikatakan dalam festival Musim Seni Salihara ini, pihak dari Salihara ingin menampilkan setiap pertunjukannya seperti acara puncak di setiap karya yang di tampilkn, dan juga dalam festival ini lebih ke arah karya seni kontemporer.

“Festival ini merupakan pertunjukan serta penampilan setiap puncak dari berbagai aspek seni pertunjukan seperti tari, teater, musik dan juga seni rupa dalam khazanah seni kontemporer yang diadakan dalam bentuk daring dengan kemudahan akses bagi para penikmat seni pertunjukan khususnya seni kontemporer” Ujar Ridho

Akibat dari keinginan untuk membuat setiap pertunjukan sebagai acara puncak, maka pengisi acara yang akan tampil dalam Musim Seni Salihara ini dipilih melalui seleksi yang sulit pastinya. Menurut pemaparan Ridho, pihak dari Salihara melakukan kuratorial yang cukup ketat kepada seniman yang ingin mengisi acara di Musim Seni Salihara tahun ini.

Selain dalam menseleksi calon seniman yang akan tampil, salah satu tantangan terbesar lagi adalah membuat festival virtual ini sama rasanya dengan pertunjukan offline biasanya. Karna, jika dalam pertunjukan daring kita harus memasuki rasa yang sama seperti pertunjukan langsung, agar rasanya sama dan tidak berbeda.

“mungkin tantangan yang paling nyata adalah bagaimana bisa memberikan pertunjukan yang sama secara kualitas dan juga teori dan bisa dinikmati selayaknya pengunjung datang untik menikmatj pertunjukan pertunjukan seni seperti tari atau teater yang notabene biasa kita nikmati secara langsung baik dari segi seniman maupun dari segi penonton” Pungkas Ridho.

Nah, sobat Genpi. Jangan sampai ketinggalan ya Festival Musim Seni Salihara ini. Sebab, bakalan banyak banget seniman dan karya – karya kece yang bakalan tampil di festival ini. Untuk info lebih lanjut bisa kalian lihat di akun Instagram ( @Komunitas_salihara). Saya tunggu ya di tanggal 12 September – 11 Oktober 2020 ini ya sobat Genpi, jangan sampai kelewatan.

Ditulis oleh Lukman Nur Hakim, Ilmu Komunikasi, Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka. Program Internship Genpinas tahun 2020

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here