Lokasi Museum Subak Tabanan Bali
Museum Subak di Desa Sanggulan, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan, Bali. (Foto: Google Map)

Museum Subak merupakan salah satu museum yang berada di Kabupaten Tabanan, Bali. Museum ini berisi koleksi mengenai alat-alat pertanian tradisional. Dilengkapi dengan berbagai informasi terkait sistem pengairan atau irigasi di Bali.

Kata Subak identik dengan persawahan di Bali. Yang sebenarnya Subak berarti sistem organisasi kemasyarakatan petani Bali yang khusus mengatur sistem pengairan atau irigasi sawah dalam bercocok tanam padi di Bali.

Pada tahun 2012 UNESCO menetapkan bahwa Subak sebagai salah satu warisan budaya yang dimiliki oleh dunia.

Baca juga:
* Suka yang Unik? Cobain Teh Beras Merah di Jatiluwih Bali

Lokasi

Museum Subak terletak di berada di Desa Sanggulan, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan, Bali.

Lokasi Museum Subak terbilang strategis karena terletak di jalan utama dan dekat dengan tujuan wisata lainnya di kabupaten ini.

Tabanan dipilih menjadi tempat dibangunnya museum ini karena merupakan kabupaten dengan lahan sawah yang paling luas di Bali. Maka dari itu Tabanan juga dijuluki sebagai Lumbung Beras Pulau Bali.

Selain itu, Tabanan memiliki jumlah subak paling banyak dibandingkan dengan kabupaten lainnya.

Alamat:

Jalan Gatot Subroto No. 5B
Banjar Anyar, Desa Sanggulan
Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan, Bali.
Telepon: (0361) 810315

Peta

Harga Tiket Masuk

Pengunjung akan dikenakan tarif harga Rp 10.000,- (Dewasa) dan Rp 5.000,- (Anak)

Jam Buka

Museum Subak dibuka hari Senin s/d Sabtu pukul 08.00 – 17.00 WITA. Kecuali hari Jumat buka pukul 08.00 – 13.00 WITA.

Untuk informasi lain, termasuk kegiatan acara atau reservasi tempat dapat menghubungi no. kontak (0361) 810315.

Bangunan dan Koleksi Museum Subak

Koleksi Museum subak wikipedia
Beberapa koleksi yang tersimpan di dalam museum. (Foto: unknown/wikipedia)

Bangunan di Museum Subak terdiri dari bangunan tertutup dan terbuka.

Di bangunan tertutup terdapat pameran mengenai demonstrasi objek mengenai kehidupan seorang petani. Juga terdapat bangunan audiovisual yang menceritakan kegiatan Subak berkaitan dengan manajemen irigasi air. Perpustakaan dan kantor juga menjadi bagian dari bangunan tertutup.

Sedangkan dalam bangunan terbuka terdapat miniatur visualisasi demonstrasi Subak yang terdiri dari kolam sebagai tempat relokasi irigasi, terowongan untuk mengalirkan air dari kolam ke relokasi air.

Di bangunan terbuka juga dibangun sebuah rumah petani tradisional yang terbagi menjadi 3 bagian, yaitu Utama Mandala, Madya Mandala, dan Nista Mandala.

Selain itu bagi pengunjung yang ingin mencari literatur terkait lainnya mengenai Subak bisa mengunjungi perpustakaan. Perpustakaan di sini menyediakan koleksi lengkap buku, manuskrip daun palem, dan plat tembaga berukir yang berkaitan dengan Subak.

Konsep Kehidupan

koleksi museum subak
(Foto: dok MuseumSubak)

Bagi masyarakat Bali Subak bukan hanya sekadar sistem irigasi, tetapi juga merupakan konsep kehidupan bagi masyarakat Bali sendiri.

Subak menjadi salah satu gambaran dari filosofi Tri Hita Karana dalam ajaran Hindu.

Filosofi Tri Hita Karana memiliki makna ‘tiga penyebab terjadinya kebahagiaan dan kesejahteraan’ yang meliputi Parahyangan, Pawongan, dan Palemahan.

Parahyangan bermakna hubungan antara manusia dengan Tuhan. Dalam hal ini, para petani akan melakukan upacara secara Hindu dalam setiap tahapan proses pertanian.

Pawongan yakni hubungan antarsesama manusia. Terlihat dengan kekompakan dan gotong royong antarpetani.

Palemahan merupakan hubungan antara manusia dengan alam dan lingkungannya.

Tips Mengunjungi Museum Subak

Jika Anda ingin berkunjung ke Museum Subak sebaiknya ditemani oleh pemandu. Dengan begitu Anda dapat mengetahui informasi lebih banyak mengenai sistem Subak di Bali.

Selain itu karena Museum Subak terletak di lokasi yang strategis, Anda dapat mengunjungi tempat wisata lainnya di sekitar. Seperti Bali Bird Park, Pasar Sukawati, Air Terjun Tegenungan, dan lainnya.

Baca juga:
* Juru Pencar, Permainan Tradisional dari Bali

Bagaimana? Menyenangkan bukan? Anda dapat berwisata sekaligus belajar di Museum Subak di Tabanan, Bali.

(Artikel Museum Subak ini ditulis oleh: Amelia Dwinda Gusanti, Universitas Telkom, Peserta Magang GenPinas)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here