Daftar Isi
Pemerintah Republik Indonesia menetapkan beberapa hari dalam setahun sebagai hari libur nasional. Salah satunya yang masuk didalamnya adalah hari perayaan Imlek. Dan di tahun ini, jatuh pada hari Sabtu tanggal 25 Januari 2020.
Perayaan Imlek selalu dirayakan setiap tahunnya. Tahun Baru Imlek ini merupakan hari besar umat Konghucu. Kebiasaan dan tradisi ini rutin dilakukan oleh warga keturunan Tionghoa yang ada di Indonesia. Mereka meyakini, tradisi perayaan Imlek dapat mendatangkan kemakmuran.
Baa juga:
* Tradisi Lompat Batu Nias Siap Mendunia
Aneka Tradisi Perayaan Imlek
Perayaan tahun baru Imlek identik dengan warna merah dan emas. Berbagai ornamen khas Imlek pun kerap menghiasi rumah dan tempat ibadah.
Berikut ini beberapa tradisi yang dilakukan 1 minggu sebelum hari raya Imlek.
1. Memasang Kertas Merah Khas Imlek Di Pintu Jendela
Menjelang Imlek biasanya warga Tionghoa akan menempelkan kertas merah berisi karakter huruf warna emas pada pintu dan jendela. Tradisi Imlek tentu bukanlah hal yang aneh.
Kebiasaan ini masih sering dilakukan oleh sebagian besar warga etnis Tioghoa dan keturunan Tionghoa. Tujuannya adalah mengharapkan keberuntungan bagi keluarga di setiap rumah.
2. Menghiasi Rumah Dengan Ornamen Berwarna Merah
Dinding rumah di hiasi berwarna merah seperti , lampion, pohon angpao dengan amplop berwarna merah.
Warna merah sendiri melambangkan keberuntungan dan kesejahteraan. Itulah sebabnya perayaan Imlek identik dengan warna merah.
3. Memberikan Angpao Kepada Yang Belum Menikah
Saat Tahun Baru Imlek, hal yang paling ditunggu-tunggu oleh kaum muda adalah angpao. Mereka yang sudah menikah akan memberikan angpao kepada orang yang belum menikah walau sudah mapan.
Nominalnya tidak di tentukan, tapi biasanya akan memasukan nominal 8 dalam jumlah angpao. Karena angka 8 dianggap sebagai lambang dari kekayaan.
4. Membersihkan Rumah Menjelang Imlek
Bersih-bersih rumah memang kebiasaan yang sering dilakukan oleh semua orang. Namun membersihkan rumah menjelang Imlek adalah hal yang wajib.
Warga Tionghoa meyakini bahwa rumah yang bersih dan rapi saat Tahun Baru Imlek akan menjauhkan rumah dari hal yang negatif. Juga diyakini membawa berkah pada setiap anggota keluarga.
5. Pergi Ke Kuil atau Vihara atau Klenteng
Pada saat malam Tahun Baru Imlek mereka biasanya pergi ke Vihara atau Kuil atau Klenteng dengan membawa makanan sebagai bentuk persembahan kepada arwah leluhur.
Selain berdoa, biasanya pada hari Imlek, Kuil atau Vihara atau Klenteng akan mengadakan serangkaian acara Imlek yang sangat meriah. Ada pertunjukan Barongsai dan pesta kembang api.
Pesta kembang api dimaksudkan sebagai penyempurnaan pertunjukan Barongsai dan pesta kembang api.
Pesta kembang api sendiri dimaksudkan guna menakut-nakuti roh jahat berdasarkan mitologi di Tiongkok. Barongsai melambangkan mahluk yang membawa kemakmuran dan nasib baik.
6. Menikmati Makanan Khas Imlek
Sama dengan perayaan hari suci agama lain, selalu ada makanan wajib yang harus dihidangkan. Makanan khusus yang disajikan untuk menikmati bersama anggota keluarga juga identik dengan sejumlah makanan pembawa keberuntungan. Seperti ada pangsit dan lumpia yang harus disajikan.
Pangsit dan lumpia ditaruh sejajar dengan menghindari bentuk lingkaran. Bentuk ini artinya, hanya berpusat pada titik itu saja sehingga tidak bisa jalan kearah manapun.
Kue mangkok, manisan segi 8 dan mie diyakini membawa keberuntungan. Kemudian ada jeruk yang identik dengan simbol kemakmuran dan kekayaan.
7. Pemberian Kue
Selain memberikan persembahan untuk arwah leluhur di kuil atau Vihara atau Klenteng, persembahan juga dilakukan dengan memberi kue spesial Tahun Baru Imlek. Ini sebagai bentuk persembahan kepada Dewa dapur.
Hal ini diyakini melaporkan hal baik dan buruk yang telah dilakukan manusia kepada kaisar langit.
Untuk itu banyak keluarga di bumi menyanjungnya dengan berbagai bentuk persembahan. Seperti, menyalakan petasan, membakar dupa, memberikan kue spesial Tahun Baru Imlek yang di sebut Niangao.
8. Berkumpul Dengan Keluarga
Perayaan Tahun Baru Imlek juga dimanfaatkan untuk berkumpul bersama keluarga. Hal ini dilakukan secara turun temurun. Memiliki makna sungguh mendalam bagi masing-masing anggota keluarga.
Mulai dari makan bersama, pergi ke vihara atau Kuil atau Klenteng, hingga bagi-bagi angpao. Suasana hangat pun senantiasa menyelimuti momen kebersamaan ini.
Baca juga:
* Perang Topat Simbol Kesuburan dan Perdamaian di Lombok
Demikianlah tradisi perayaan Imlek yang dirayakan oleh umat Konghucu dan warga keturunan Tionghoa di Indonesia. Apa ada dari kalian yang merayakannya juga?