Thursday, February 13, 2025

Tradisi Kerik Gigi Ala Suku Mentawai Agar Tampil Cantik dan Menarik

Jika kamu membayangkan gigi kamu dikerik dengan besi yang tajam, bagaimana rasanya? Terdengar ngilu bukan? Namun itulah yang dilakukan para wanita di Suku Mentawai, Sumatera Barat.

Para wanita Suku Mentawai melakukan tradisi kerik gigi ini sebagai tanda bahwa mereka sudah beranjak dewasa. Selain itu, hal ini merupakan standar kecantikan ala suku Mentawai loh! Dengan melakukan kerik gigi, Para wanita dianggap lebih cantik dan menarik.

Wanita Suku Mentawai (Sumber Foto: Merahputih.com)

Hebatnya, bukan hanya satu gigi saja yang dikerik, melainkan semua gigi yang berarti kurang lebih berjumlah 23 buah.

Proses Kerik Gigi

Proses kerik gigi dilakukan tanpa pemberian bius. Gigi mereka akan dikerik atau diruncingkan dengan menggunakan runcingan yang terbuat dari besi atau kayu. Dan pastinya, runcingan itu sudah diasah dengan tajam.

Karena proses dari kerik gigi ini tidak memakai bius, otomatis para wanita yang menjalani proses ini harus menahan sakitnya. Mereka menahan sakit dengan menggigit pisang hijau. Rangkaian prosesi menahan sakit inilah yang diyakini sebagai penemuan jati diri.

Proses kerik gigi biasa berlangsung selama 30 menit. Hasil dari proses kerik gigi ini adalah Gigi akan berbentuk runcing mirip seperti gigi taring.

Proses kerik gigi (Sumber : Kumparan.com)

Proses kerik gigi ini juga harus dilakukan oleh ketua adat.

Makna dibalik Tradisi

Rupanya tradisi kerik gigi mempunyai tersendiri bagi suku Mentawai

Tradisi ini memiliki makna pengendalian diri terhadap enam sifat buruk manusia. Atau yang dikenal dengan nama “Sad Ripu”. Enam sifat buruk tersebut adalah hawa nafsu (Kama), tamak (Lobha), marah (Krodha), mabuk (Mada), iri hati (Matsarya), dan bingung (Moha).

Selain bertujuan agar wanita terlihat lebih cantik, Rupanya tradisi ini juga bertujuan untuk kedamaian jiwa si wanita. Dipercayai bahwa wanita yang sudah melakukan tradisi ini jiwa nya akan dilingkupi kedamaian dan kebahagiaan.

Waktu Prosesi Dilakukan

Tradisi kerik gigi ini biasa dilakukan saat para wanita akan menikah

Tradisi Kerik Gigi Saat Ini

Seiring berjalannya waktu, Tradisi ini membutuhkan persetujuan atau kesepakatan antara wanita Mentawai dan pelaksana ritual. Tradisi ini tidak lagi diwajibkan. Namun, fungsinya beralih ke lebih menyediakan kebutuhan si wanita itu sendiri (supaya dapat tampil cantik dan menarik).

Namun ada sejumlah keluarga yang masih mewajibkan tradisi ini kepada wanita dalam keluarga mereka.

Tradisi kerik gigi sendiri kini mulai ditinggalkan oleh masyarakat suku Mentawai. Pengaruh dunia luar menjadi alasan utama terkikisnya budaya leluhur Mentawai.

Nah setelah membaca artikel ini, bagaimana pendapatmu soal tradisi ini? Atau malah tiba-tiba ngilu? Yuk sampaikan pendapatmu di komentar!

Penulis: Adithia Risma Rara Putri, Universitas Brawijaya, Peserta Magang GenPinas 2021

Tomi Nurrohman
Tomi Nurrohman
Kontributor Pariwisata GenPI.Id. Supervisor Program Magang GenPInas. Tinggal di Lampung.

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Latest Articles