Saturday, February 8, 2025

Rekreasi Sambil Belajar Sejarah di Taman Narmada Lombok Barat

foto gambar Taman Narmada Lombok Barat NTB - narmada temple park - lombokindonesia.org
Taman Narmada di Lombok Barat, NTB. Dulunya adalah tempat peristirahatan raja-raja dari dinasti Kerajaan Karangasem Bali. (Sumber foto: lombokindonesia.org)

Selain keindahan alam, Provinsi Nusa Tenggara Barat juga memiliki keindahan sejarah. Ada banyak cerita yang bisa kamu dengar saat liburan ke NTB. Salah satunya adalah Taman Narmada.

Taman Narmada adalah sebuah taman yang bersejarah yang sudah ada sejak ratusan tahun lalu. Konon, taman ini dulunya merupakan tempat peristirahatan para raja.

Baca juga:
* Perang Topat Simbol Kesuburan dan Perdamaian di Lombok

Lokasi

Taman Narmada Lombok Barat NTB - @kakapeby
(Foto: IG @kakapeby)

Taman seluas sekitar 2 hektar ini berada di Desa Lembuak, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Berada tidak jauh, hanya sekitar 10 kilometer sebelah timur Kota Mataram. Atau sekitar 10 menit berkendara.

Rute

Dari Kota Mataram, arahkan kendaraan melewati rute Jalan Raya Mataram – Sikur.

Untuk dapat menempuh perjalanan tersebut disarankan menggunakan kendaraan pribadi saja, baik mobil atau motor.

Tapi jika tidak mempunyai kendaraan pribadi, kamu dapat menggunakan kendaraan umum. Bisa naik angkot dari Terminal Mandalika yang menuju lokasi Taman Narmada.

Harga Tiket Masuk

Untuk dapat memasuki area taman, kamu harus membayar tiket masuk. Harga tiket relatif murah.

Tiket masuk: Rp 10.000,- per orang.

Sedangkan bagi para wisatawan mancanegara dipatok dengan harga yang berbeda.

Jam Buka

Taman Narmada buka setiap hari kecuali hari raya besar.

Dimulai dari pukul 08.00 – 17.00 WITA.

Asal Usul Kata Narmada

Taman Narmada Lombok Barat NTB - cagarbudaya.kemdikbud.go.id - 2
Bangunan Pura di area taman. (Foto: cagarbudaya.kemdikbud.go.id)

Narmada sendiri diambil dari kata Narmadanadi yang merupakan anak Sungai Gangga, sungai yang sangat suci di India. Air, bagi umat Hindu, adalah suatu unsur suci yang memberi kehidupan kepada setiap makhluk di dunia.

Dahulu kemungkinan nama Narmada digunakan untuk menamai nama mata air yang membentuk beberapa kolam dan sebuah sungai di tempat tersebut.

Lama-kelamaan digunakan untuk menyebut pura dan keseluruhan kompleks Taman Narmada.

Sejarah Taman Narmada

Taman Narmada Lombok Barat NTB - cagarbudaya.kemdikbud.go.id - 3
(Sumber foto: cagarbudaya.kemdikbud.go.id)

Berdasarkan catatan sejarah, Taman Narmada dibangun pertama kali sekitar tahun 1727 Masehi. Walau ada sebagian literatur yang menyebutkan dibangun pada tahun 1805 Masehi.

Diperkirakan butuh waktu sekitar 27 tahun untuk membangun kawasan ini. Dimulai pada tahun 1852 sampai 1879.

Adapun luas lahan Taman Narmada sebesar 60.250 meter persegi. Dengan luas bangunan 1.249 meter persegi. Tercatat, sudah 6 kali dilakukan pemugaran selama 1926 sampai 1978.

Pendirian Taman Narmada dilakukan pada masa kerajaan Hindu yakni Kerajaan Mataram dari Dinasti Karangasem. Pembangunan taman ini terjadi di masa kedudukan I Gusti Ngurah Ketut Karangasem dan I Gusti Gde Karangasem.

Adanya latar agama Hindu di taman ini memang tidak terlepas dari pengaruh Hindu Bali. Karena adanya invasi kerajaan Hindu Bali ke Lombok.

Kisahnya bermula dari kejatuhan Kerajaan Selaparang di Lombok. Dengan begitu Kerajaan Karangasem, yang memulai penaklukannya, berhasil menguasai wilayah Lombok di tahun 1740.

Kini Taman Narmada bersatus sebagai Situs Cagar Budaya Nasional. Berdasarkan UU Nomor 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya.

Dengan demikian, jangan sampai ada yang merusak jejak sejarah yang ada di taman yang terlihat asri tersebut.

Tempat Peristirahatan Para Raja

Taman Narmada Lombok Barat NTB - Loetfi Ono
(Foto: Loetfi Ono/GoogleMap)

Konon, kawasan Taman Narmada merupakan istana musim panas saat dinasti Kerajaan Karangasem Bali berkuasa di Lombok.

Anak Agung Gde Ngurah Karangasem, di musim kemarau atau cuaca panas, biasanya meninggalkan Puri Ukir Kawi di Cakranegara. Kalau kita sebut sekarang, ia rekreasi ke Taman Narmada untuk beristirahat.

Di masa itu, Taman Narmada adalah sebuah tempat khusus bagi raja. Sebuah tempat untuk untuk memuja Dewa Siwa yang sekaligus menjadi tempat peristirahatan raja.

Awalnya, Taman Narmada memang berfungsi sebagai tempat peristirahatan dan pemujaan. Maka dari itu terdapat bangunan yang disucikan. Yaitu pelinggih atau meru sebagai tempat bersemayamnya para dewa.

Di dalam kawasan Taman Narmada juga terdapat pura yang merupakan tempat persembahyangan umat Hindu bernama Pura Kelasa. Untuk dapat sampai di bagian atas kawasan pura ini, para pengunjung harus menaiki puluhan anak tangga.

Pura Kelasa merupakan pura tertua di Lombok. Sekaligus menjadi puncak tertinggi di Taman Narmada yang bangunannya menyerupai punden berundak.

Duplikasi Dari Gunung Rinjani Dan Danau Segara Anak

Pembangunan Taman Narmada ini merupakan duplikasi dari Gunung Rinjani dan Danau Segara Anak.

Konon ketika usia raja makin tua, ia tak dapat lagi melakukan ritual di puncak Gunung Rinjani pada ketinggian 3.726 meter dpl.

Maka ia memerintahkan seluruh arsitek kerajaan untuk memindahkan nuansa Gunung Rinjani ke tengah kota yang kini bernama Narmada.

Taman Narmada ditata berbentuk gunung. Sumber mata air yang jernih mengaliri 3 kolam di bagian bawah taman ini.

Salah satu dari kolam inilah yang merupakan kolam renang alami dan menjadi tempat mandi favorit pengunjung.

Sebagai duplikasi dari Gunung Rinjani dan Danau Segara Anak, tempat ini juga menjadi tempat pelaksanaan upacara Pakelem atau Meras Danoe. Upacara tersebut berlangsung setahun sekali. Biasanya di bulan Oktober-Novermber.

Pada upacara tersebut, masyarakat melakukan tradisi membuang atau melabuhkan benda-benda yang berwarna emas. Seperti ikan, udang, kepiting, dan penyu, yang bertuliskan huruf magis.

Upacara ini memiliki makna permohonan kepada dewa agar melimpahkan kebahagiaan dan kesejahteraan.

Bangunan Taman Narmada

Secara garis besar, Taman Narmada terdiri dari 2 bagian kelompok bangunan.

Di sisi timur adalah tempat sakral atau bangunan yang disucikan. Yakni terdapat bangunan pura (Pura Kalasa) dan Kelebutan (tempat mata air awet muda).

Sedangkan di barat adalah tempat non-sakral, mulai dari Bale Mukedas atau Bale Agung Bale Terang, Bale Loji, dan Bale Tajuk yang berada di atas Telaga Agung.

Di sini juga terdapat beberapa telaga/kolam, yaitu Telaga Padmawangi, Telaga Pemandian (sekarang kolam renang duyung); Telaga Ageng Narmada (sebagai perumpamaan Danau Segara Anakan) dan Telaga Kembar.

Juga terdapat beberapa taman atau pralaba pura (dahulu terdapat mata air) disebut Taman Bidadari (sebelah barat daya); Taman Gandari (sebelah timur) dan Kebun Peresak (sebelah selatan Telaga Ageng).

Recommended

Mengunjungi taman peristirahatan raja ini akan membuat kamu melihat keindahan taman dengan bangunan
yang indah. Indah pada masanya dan indah di masa sekarang.

Menambah bekal pengetahuan akan sejarah sebuah tempat yang harus terus dilestarikan. Agar keindahan, cerita, dan nilai luhurnya bisa dinikmati di generasi kita selanjutnya.

Baca juga:
* 10 Pantai di Sekotong Lombok Barat Favorit Para Traveler

Jadi, apakah kamu sudah menyiapkan waktu untuk belajar sekaligus berwisata ke Taman Narmada di Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat?

(Artikel ini ditulis oleh Amelia Dwinda Gusanti, Universitas Telkom, Program Magang Genpinas)

Yopie Pangkey
Yopie Pangkey
Domisili di Kota Bandar Lampung. Hobi menulis di blog dan memotret. Walaupun sudah sering ke berbagai daerah di Indonesia, lebih senang eksplorasi daerah sendiri di Lampung.

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Latest Articles