Sumber gambar : (https://www.indosmartdigital.com)

Masih ngomongin tentang “periklanan”, dan didalamnya ada yang namanya Branding. Branding yakni suatu kegiatan untuk membuat nama, simbol atau pun identitas untuk membedakan satu produk atau jasa dengan produk lain. Dan branding biasanya berkaitan dengan bisnis, kira-kiraseperti apa sih strateginya ? kita coba kupas disini. Branding merupakan langkah yang sangat penting dalam membangun bisnis. Hemat kata, branding tuh bikin bisnis yang kita punya jadi suatu person atau kepribadian yang unik dan posisi yang berbeda di antara para pesaingnya.

Bisa juga menimbulkan suatu tantangan tersendiri bagi para pebisnis, bagi orang yang belum punya modal pengetahuan tentang brandingdan dengan sumber daya terbatas. Seringkali para pebisnis membuat kesalahan umum seperti tidak menjelaskan identitas suatu brand secara jelas. Dan akhirnya barang atau produkmereka tidak memberikan kesan pertama yang kuat kepada para calon pelanggan. Oleh karena itu, ketika mau merancang strategi branding perlu mengetahui hal dasar mengenai branding, seperti berikut:

Memahami Secara Mendalam Tentang Tujuan Bisnis

Seringkali kita menemukan banyak bisnis yang menebar janji-janji kemanfaatan dan kegunaan terkait brand suatuproduk yang dipromosikan. Akan tetapi dalam membangun brandingtidak hanya sampai disitu. Kita juga perlu menjelaskan tujuan yang jelas dalam melakukan brandingsuatu produk. Selain itu dalam memegang apa yang sudah dijanjikan dalam bisnis diperlukan untuk menentukan strategi posisi dalam suatu brand, kita coba analogikan dalam sebuah pertanyaan seperti “mengapa kita harus bangun setiap hari untuk pergi bekerja?” berperan penting dalam membangun branding. Dalam artian, pertanyaan “mengapa” menimbulkan rasa untuk mencari tujuan secara lebih spesifik. Nantinya berfungsi sebagai “pembeda” antara bisnis yang kita punya dengan bisnis pesaing kita. Dalam tujuan bisnis, bisa dibagi menjadi dua kategori utama ini:

  1. Fungsional: dalam hal ini berfokus pada evaluasi terhadap keberhasilan dari aktivitas penjualan komersial bisnis.
  2. Intentional: berfokus pada kemampuan untuk tidak hanya bagaimana bisnis bisa menghasilkan uang, namun juga bermanfaat bagi lingkungan sekitar, baik dari segi sosial, lingkungan, dan lainnya.

Konsisten Pada Standar Branding

Selanjutnya hal yang perlu diperhatikan yakni konsisten dengan menghindari melakukan atau menangani sesuatu yang tidak meningkatkan branding. Seperti saat kita mengunggah foto baru ke halaman atau media sosial akun bisnis, lalu muncul pertanyaan “Apa arti dan makna dari foto tersebut bagi bisnis? Apakah aktivitas tersebut sejalan dengan pesan pemasaran Anda? Atau apakah Anda hanya sekedar “iseng” ketika mengunggah foto tersebut?” hal yang kecil seperti itu perlu diperhatikan baik-baik langkah atau aktivitas yang dilakukan, upayakan dalam aktivitas apapun yang dilakukan secara konsisten dan sejalan dengan visi misi bisnis kita.

Mendapatkan Emosional Pelanggan

Dalam kasus ini seringkali kita menjumpai pelanggan yang tidak ragu dalam membeli produk, bahkan ketika harga suatu produk mencapai jutaan hingga milyaran masih dibeli. Hanya karena mereka suka dan mereka menganggap produk brand tersebut merupakan bagian dari diri mereka. Kesimpulannya, aspek emosional pelanggan mempunyai peran dalam usaha branding suatu produk.

Bagaimana hal seperti itu bisa terjadi ? sebenarnya manusia memiliki aspek sosial dan emosional, yang membuat manusia saling terhubung satu sama lain terhadap sesuatu yang mereka minati. Dari sini kita bisa mempelajari cara branding agar bisa terhubung dengan pelanggan yang lebih emosional. Apakah produk brand ini cocok dengan passion dan kebutuhan pelanggan dan memicu emosional terhadap pelanggan? Dan, Apakah brand ini dapat membantu aktivitas pelanggan menjadi lebih mudah? Dari beberapa pertanyaan ini dapat memicu emosional serta memperkuat hubungan produk dengan pelanggan sehingga menumbuhkan loyalitas terhadap pelanggan.

Melakukan Aktifitas Branding yang Fleksibel

Selanjutnya dalam dunia bisnis yang dinamis, kita perlu untuk beradaptasi secara fleksibel dengan perubahan zaman agar tetap relevan dengan segala perubahan yang terjadi. Dari segi positifnya, artinya kita bisa berkreasi mengenai metode pemasaran suatu produk. Berikutnya mengenai cara agar kita bisa konsisten dan fleksibel seperti apa ?. Dalam hal konsistensi bertujuan untuk menetapkan standar brand, sedangkan fleksibilitas membuat kita dapat melakukan penyesuaian dalam membangun minat pelanggan dan membedakan pendekatan produk brand kita dengan produk pesaing.

Ditulis oleh Aunur Rahman, Mahasiswa Jurnalistik UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Program Internship Genpinas 2020.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here