Daftar Isi

Masyarakat Sunda memiliki upacara adat sakral, membuat siapapun yang melihatnya melirik dan akan memperhatikan. Berhubungan dengan kesuksesan panen raya di daerahnya, masyarakat Sunda menggelar upacara sakral yang disebut dengan Seren Taun.
Upacara tersebut amat menarik perhatian wisatawan, baik dalam maupun luar negeri.
Baca juga
* Pesta Dadung, Perayaan Buang Hama dari Kuningan
Arti Upacara Seren Taun
Seren Taun adalah upacara adat yang sakral khas masyarakat Sunda agraris pada saat panen raya tiba. Agraris sendiri maksudnya adalah sebagian besar masyarakat di daerah tersebut bekerja di sektor pertanian.
Tradisi ini bisa dilakukan untuk berbagai macam panen, terutama panen padi.
Seren Taun juga hadir sebagai rasa syukur masyarakat Sunda atas apa yang telah diberikan kepadanya selama berladang dan bercocok tanam. Ritual Seren Taun didalamnya penuh maksud dan makna tertentu serta dibalut dalam nuansa ritual sakral.
Seren Taun atau sedekah bumi diadakan untuk melepas tahun yang sudah dilalui dan menerima tahun yang akan diarungi dalam bentuk upacara adat.
Seren Taun bisa ditemukan di berbagai desa adat di Jawa Barat. Karena hanya di desa-desa adat tersebutlah Seren Taun akan digelar rutin tiap tahun.
Upacara Seren Taun akan berlangsung secara khidmat karena kesakralannya masih terjaga. Dengan daya tarik yang tinggi, masyarakat sekitar desa adat biasanya ikut bergabung dalam upacara tersebut.
Begitu juga dengan masyarakat Sunda di berbagai daerah lain di Jawa Barat. Tidak dipungkiri bahwa upacara Seren Taun berhasil menarik minat wisatawan asing.
Tujuan Upacara Seren Taun
Selain untuk perayaan panen raya, Seren Taun bertujuan juga bertujuan untuk menghormati dan mensyukuri nikmat yang telah diberikan tuhan melalui alam sebagai perpanjangan tangan-Nya. Nikmat yang cukup bagi keluarga selama setahun dan meminta diberikan kecukupan juga di tahun depan.
Seren Taun bertujuan juga sebagai peringatan untuk selalu menjaga alam. Karena manusia memanfaatkannya dengan bercocok tanam, Seren Taun dijadikan sebagai upaya timbal balik untuk menjaga dan merawat alam.
Dengan tujuannya yang mulia, selain sebagai perayaan, upacara Seren Taun mengandung pesan moral yang bisa dijadikan pelajaran bagi sesama manusia.
Agar menjaga hubungan yang baik dengan alam, dengan selalu berupaya memberikan timbal balik positif.

Rangkaian Ritual Upacara Seren Taun
Tiap desa adat memiliki ciri khas tersendiri dalam melaksanakan upacara Seren Taun. Walaupun dengan ciri khasnya masing-masing, ritual upacara Seren Taun tetap terjaga kesakralannya.
Inti dari rangkaian ritual upacara Seren Taun adalah sebuah prosesi penyerahan padi hasil panen dari masyarakat kepada ketua adat.
Padi tersebut akan dimasukan ke dalam sebuah lumbung utama (leuit) dan lumbung pendamping oleh ketua adat.
Kemudian ketua adat memberi induk padi (indung pare) yang dipercaya bertuah dan sudah diberkati oleh ketua adat desa sebagai bibit yang akan ditanam pada tahun depan.
Baca juga:
* 10 Keunikan Kampung Adat Pulo di Garut
Desa Adat Sunda yang Menggelar Upacara Seren Taun Tiap Tahunnya
- Desa Cigugur, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.
- Kampung Naga Kabupaten Tasikmalaya
- Kasepuhan Banten Kidul, Desa Ciptagelar, Cisolok, Kabupaten Sukabumi
- Desa adat Sindang Barang, Desa Pasir Eurih, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor
- Desa Kanekes, Kabupaten Lebak, Banten
(Penulis: Hazmi Fathan Kariema, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Peserta Magang GenPinas 2021)