Tidak terasa, sudah 3 tahun GenPi berkiprah turut memajukan pariwisata Indonesia melalui berbagai aksi yang kebanyakan ada di media sosial. Namun apakah kamu sudah tahu bagaimana sejarah Genpi berdiri, berawal darimana, dan siapa saja yang terlibat didalamnya?
Kali ini akan sedikit kita bahas sejarah Genpi yang merupakan kepanjangan Generasi Pesona Indonesia. Rumah bagi banyak penggiat pariwisata di dunia online dan offline.
Genpi merupakan komunitas yang berisi kumpulan netizen yang tertarik pada dunia pariwisata. Genpi sendiri berisikan aktivis media social, fotografer, videographer, blogger atau mereka yang suka travelling. Sebagian besar dari mereka juga sudah bergabung di berbagai komunitas yang telah eksis terlebih dahulu.
Genpi pertama kali dideklarasikan di Bandung, Jawa Barat, pada tanggal 6 Agustus 2016 setelah melalui perjalanan yang cukup panjang. Pada awal kemunculannya Genpi mengambil model komunitas Wonderful Lombok Sumbawa yang eksis di Lombok NTB.
Nama Genpi sendiri mempunyai sejarah dan telah melalui negosiasi yang cukup alot saat itu. Komunitas ini sempat akan diberi nama Generasi Wonderful Indonesia (GenWin) yang juga berarti Generasi pemenang (Generasi Winner).
Namun akhirnya disepakati nama Generasi Pesona Indonesia (GenPI) yang identik dengan brand yang diusung oleh Kementerian Pariwisata melalui divisi Pariwisata Nusantara (Parnus).
Pengusulan pembentukan Genpi pada awalnya berawal dari Tim Percepatan Pariwisata Halal Indonesia, yang memang saat itu Pariwisata Halal tengah naik daun dan menjadi salah satu program prioritas.
Proses pengajuannya pun cukup panjang, sekitar 6 bulan dimulai dari Februari 2016 dan baru start di Agustus 2016 dengan beberapa kali revisi konsep.
Lihat:
Apa Itu Genpi?
Deklarasi Genpi pertama yang seharusnya di NTB, namun karena beberapa hal akhirnya dipilihlah Jawa Barat dan Aceh yang didahulukan pada Bulan Agustus 2016.
Sedangkan NTB, sebagai cikal bakalnya, mengubah nama komunitas dari Wonderful Lombok Sumbawa ( WLS) Menjadi genPI dan melakukan soft launching di destinasi pelataran pantai Hotel Aruna Senggigi.
Pada tanggal 3 Oktober 2016, bertepatan dengan kunjungan kerja Menteri Pariwisata RI Arief Yahya, dilakukan grand launching Genpi melalui Genpi Lombok Sumbawa di Hotel Lombok Raya Mataram, Lombok.
Sekitar 250 netizen yang mempunyai passion pada bidang pariwisata hadir saat grand launching tersebut. Turut hadir Gubernur NTB periode 2013-2018 TGB Zainul Majdi, Kepala Dinas Parwisata Provinsi NTB Lalu M Faozal, Ketua BPPD NTB Afan Ahmad dan Ketua Umum Genpi Lombok Sumbawa Siti Chotijah atau yang akrab dipanggil Mbak Jhe.
Grand Launching GenPi tersebut turut disaksikan oleh Taufan Rahmadi yang saat itu merupakan Anggota Tim Percepatan Pariwisata Halal Kemenpar RI dan juga perwakilan dari 20 komunitas, serta sponsor seperti Telkomsel, PT Newmont dan puluhan media baik lokal maupun nasional.
Awalnya Genpi hanya akan di bentuk di 10 Provinsi prioritas pariwisata halal namun dalam perkembangannya hingga tahun 2019 ini Genpi sudah ada di 34 Provinsi dan 84 Kabupaten/Kota/Regional.
Jumlah anggotanya sudah mencapai lebih dari 15.000 yang terdiri dari member partisipan, member aktif dan member yang merangkap dalam kepengurusan baik regional, daerah kabupaten/kota provinsi maupun Genpi Nasional.
Saat ini Genpi mengalami perkembangan yang sangat pesat. Memegang amanah sebagai Ketua Umum adalah Mansyur Ebo dengan Ketua Harian Chotijah atau Mbak Jhe.
Selain karena dukungan penuh kolaborasi komunitas dengan Kemenpar RI, peran berbagai pihak tidak bias ditampikkan. Bapak Don Kardono salah satunya, melalui tangan dingin beliau Genpi tumbuh dan mampu berkembang dengan sangat baik di 34 Provinsi. Staf Ahli Bidang Komunikasi Kemenpar RI ini bahkan selalu bersemangat menyapa dan menggaungkan spirit genpi di berbagai daerah.
Genpi sebagai komunitas hingga saat ini komitmen pada bidang pariwisata dan pembangunan bangsa. Dengan mengedepankan kebersamaan spirit komunitas dan semangat merah putih, Genpi telah menorehkan berbagai prestasi melalui berbagai kegiatan yang dilaksanakan secara online maupun offline.
Pada 2016 Genpi menjadi ujung tombak bagi pemenangan Indonesia pada World Halal Travel Awards 2016 Abu Dhabi. Sebelumnya Genpi yang sudah terbentuk juga berkompetisi mendukung daerah masing masing pada gelaran Kompetisi Pariwisata Halal Nasional 2016.
Hasil dari WHAT 2016 sungguh luar biasa, melalui kerjasama dari berbagai pihak khususnya Kemenpar RI Indonesia memboyong 12 piala dari 16 kategori yang diperebutkan. Sebelumnya, 2015 indonesia membawa pulang 3 piala pada ajang penghargaan pariwisata halal tertinggi di dunia ini
Peran ini dari tahun ke tahun terus ditingkatkan. Pada berbagai program awarding dan pemenangan Indonesia, Genpi mengambil bagian sebagai garda depan dalam berbagai vote.
Pemenangan video wonderful Indonesia pada kompetisi yang dilaksanakan UNWTO 2017 juga menjadi momen yang sangat membanggakan. Video Wonderful Indonesia berhasil menyabet 2 penghargaan salah satunya adalah Best Video. Luar biasa bukan? Belum lagi peran lain seperti pemenangan Miss Grand Internasional.
Pada tahun 2018 Genpi menjadi tamu istimewa dalam Rapat Koordinasi Nasional Pariwisata (Rakornaspar) I 2018 di Nusa Dua Bali. Sekitar 80 delegasi dari berbagai provinsi hadir dan menjadi bagian penting pada Rakornas yang membahas Destinasi Digital dan Nomadic Tourism tersebut.
Ada 5 miniatur pasar genpi yang dibawa dan diset diokasi Rakornas; diantaranya adalah Pasar Karetan Jawa Tengah, Pasar Tahura Lampung, Pasar Mangrove Batam, Pasar Kaki Langit Jogja dan Pasar Pancingan Lombok
Hingga akhir tahun 2018 Genpi menjadi punggawa di 68 destinasi digital yang tersebar diseluruh Indonesia. Kontribusi yang diberikan luar biasa. Tidak hanya didatangi oleh wisatawan domestik, acap kali destinasi digital besutan Genpi dinikmati oleh wisatawan mancanegara.
Kreatif bermodalkan selfie corner, lalu menggabungkan atraksi dan ragam kuliner di daerah masing-masing menajdi ciri khas dan ‘taste’ destinasi digital Genpi.
Banyak suka dan duka dari Genpi dalam berkomunitas. Pasang surut semangat juga menjadi tantangan bagi komunitas ini untuk terus bertahan.
Harapannya tentu agar pariwista Indonesia, dan khususnya parwisata seluruh daerah tempat Genpi bernaung, semakin populer yang pada akhirnya bisa memberikan dampak positif bagi masyarakat secara luas.
