Tak dapat dijelaskan dengan kata – kata. Begitulah gambaran yang akan terlintas di benakmu saat berkunjung ke salah satu kawasan paru-paru dunia yang memiliki bentang alam nan indah, corak budaya, dan kekayaan kearifan lokal yang menghiasinya. Di manakah itu?

Taman Nasional (TN) Kayan Mentarang. Taman nasional ini berdiri sejak 1996 yang tetap terjaga secara lestari dan berkelanjutan. Kawasan ini dikelola secara bersama-sama oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat adat suku Dayak. Sekaligus, membuat TN ini menjadi TN pertama di Indonesia yang dikelola secara kolaboratif antara pemerintah dan masyarakat adatnya (diwakili oleh FoMMA).

Lokasi

Nama Kayan Mentarang sendiri berasal dari dua sungai yang mengalir di wilayah tersebut, yakni Sungai Kayan di bagian selatan dan Sungai Mentarang di bagian utara. Taman nasional seluas 1,27 juta hektare ini terletak di Kabupaten Malinau, Provinsi Kalimantan Utara, di perbatasan Indonesia-Malaysia. Kamu dapat menempuh perjalanan udara dari Bandara Internasional Juwata (Tarakan) ke Bandara Nunukan atau Bandara Robert Atty Bessing (Malinau). Setelah itu, kamu dapat melanjutkan perjalanan dari Kabupaten Nunukan menggunakan transportasi darat atau dari Kabupaten Malinau dengan perahu menyusuri Sungai Mentarang menuju TN Kayan Mentarang.

Alamat lengkap: Jalan Pusat Pemerintahan Pemda Malinau, Tg Malinau, Kabupaten Malinau, Provinsi Kalimantan Utara
Telepon: 0553-2022758

Panaroma yang Indah dan Menawan

Taman Nasional Kayan Mentarang adalah salah satu kawasan hutan hujan tropis terbesar di dunia yang memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi. Wilayah ini merupakan rumah bagi berbagai flora dan fauna endemik dan memiliki beberapa desa penyangga. Beragam keindahan alam terpampang secara nyata. Air Terjun U’ung Melu’rung di Desa Long Jelet dapat menjadi pilihan pertama saat berkunjung ke tempat ini. Kemudian, berpetualang ke desa-desa lain menggunakan perahu ketinting (perahu tradisional masyarakat adat) menyusuri Sungai Bahau adalah sensasi yang luar biasa.

Selanjutnya, singgah dan rehatlah sejenak di lokasi Kuburan Batu Ngorek di Desa Long Berini. Kuburan ini berusia lebih dari 400 tahun, peninggalan suku Dayak Ngorek. Di sini terletak lima tumpukan batu besar yang masih menyimpan tulang-belang jenazah yang ditempatkan di dalam batu berbentuk mangkuk besar. Usai bercengkerama, lanjutkan perjalanan sampai menemukan hamparan padang rumput nan hijau. Tak lain tak bukan, Padang Rumput Long Tua di Desa Apau Ping. Padang rumput ini adalah habitat bagi satwa liar dan dilindungi. Contohnya, aneka ragam burung endemik, rusa sambar, dan banteng. Wisatawan dapat menikmati indahnya sekeliling padang rumput ini di tempat pemantauan yang telah dibangun.

Kebudayaan yang Kuat dan Terjaga

Saat pertama kali sampai di Taman Nasional Kayan Mentarang, kamu akan disambut oleh Tari Gerak Sama. Tari ini biasanya disajikan untuk menyambut tamu-tamu yang datang berkunjung ke TN Kayan Mentarang yang memiliki makna kebersamaan dan memakmurkan masyarakat. Kamu diperbolehkan bergabung ke dalam tarian tersebut jika kamu tertarik 🙂

Di sini kamu akan menemukan berbagai corak budaya dan kearifan lokal masyarakat adat suku Dayak. Misalnya, Lebopong; tempat penyimpanan hasil panen. Kemudian, motif ukiran bangunan Balai Adat Apui Njau yang unik dan khas yang siap membuatmu tercengang. Oh ya, jangan lupa berkunjung dan berinteraksi dengan pengrajin anyaman bambu di Desa Long Kemuat. Tambahan lagi, kamu dapat menyewa tempat penginapan untuk merasakan suasana hijau taman nasional.

Pengelolaan taman nasional yang dilakukan secara bertanggung jawab dan berkelanjutan oleh masyarakat adat adalah salah satu alasan kemajuan dari taman nasional ini. Sampai-sampai, masyarakat adat Taman Nasional Kayan Mentarang yang diwakili oleh FoMMA berhasil meraih penghargaan Equator Prize 2020. Wah, keren banget!

Nah, sudah siapkah kamu untuk berwisata ke taman nasional ini? Ditunggu, ya. #Ayo ke taman nasional.

Media Sosial Taman Nasional Kayan Mentarang

Facebook: Taman Nasional Kayan Mentarang
Twitter: @KayanMentarang
Instagram: kayanmentarang_nationalpark.id
Youtube: Kayan Mentarang National Park

Referensi

  1. Kayan Mentarang National Park BTNKM. (2018). Explore Kayan Mentarang National Park. Diakses pada 30 Agustus 2020 dalam halaman https://www.youtube.com/watch?v=4d70-vvU26o&t=770s.
  2. Rahma, E. (2019). Jelajah Alam Asli Kalimantan di Taman Nasional Kayan Mentarang. Diakses pada 29 Agustus 2020 dalam halaman https://marketeers.com/jelajah-alam-asli-kalimantan-di-taman-nasional-kayan-mentarang/.
  3. Rahmadi, R. (2020). Equatorial Prize 2020, Penghargaan untuk Kegigihan Masyarakat Adat Kayan Mentarang. Diakses pada 30 Agustus 2020 dalam halaman https://www.mongabay.co.id/2020/06/21/equator-prize-2020-penghargaan-untuk-kegigihan-masyarakat-adat-kayan-mentarang/.

Artikel ini ditulis oleh Mardhatillah Ramadhan, Institut Pertanian Bogor jurusan Ilmu dan Teknologi Kelautan, pada program magang Genpinas.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here