Daftar Isi
Pergi ke Banyuwangi atau Bondowoso tapi enggak coba mendaki Gunung Ijen, yakin engga nyesel? Yukk kita tengok pesona Kawah Ijen yang cantik di puncaknya!
Kawah Ijen adalah kawah yang berada di puncak Gunung Ijen. Gunung Ijen sendiri adalah gunung berapi dengan ketinggian 2386 mdpl. Terdapat fenomena alam di kawahnya yang hanya ada 2 (dua) di dunia. Yaitu api biru (blue fire).
Baca juga:
* Terpikat Pesona Gunung Singgalang dan Telaga Dewi di Puncaknya
Lokasi
Gunung Ijen atau Kawah Ijen merupakan salah satu wisata gunung yang terkenal di Jawa Timur.
Lokasinya di perbatasan Kabupatan Banyuwangi dan Bondowoso. Puncaknya sangat berdekatan dengan puncak Gunung Merapi.
Berada di arah barat laut Kota Banyuwangi. Bisa ditempuh dalam waktu sekitar 5-6 jam. 2 jam berkendara ditambah 3 jam hiking.
Dari Bondowoso juga bisa ditempuh dalam waktu yang hampir sama, yaitu sekitar 6-7 jam.
Sejarah
Nama Gunung Ijen menurut sejarah bermula dari pageran dari kerajaan Wilis yang bergerilya melawan VOC.
Lereng pengunungan Ijen menjadi tempat persembunyian dan saksi bisu peperangan saat itu.
Meskipun berbuah kekalahan, Kawah Ijen disebut sebagai peresembunyian yang ideal bagi pejuang Blambangan.
Nama Ijen dikenal oleh dunia semenjak kedatangan turis Perancis, Nicolas Hulot dan Katia Kraft pada tahun 1971.
Berbarengan dengan itu mereka menuliskan kisah pesona Kawah Ijen dan penggambaran dunia pertambangan di sana.
Sejarah terbentuknya kawah berasal dari letusan Gunung Ijen pada 300.000 tahun lalu.
Erupsi tersebut membentuk kaldera berisi air dan menjadi danau pada 60.000-50.000 tahun lalu.
Luas kaldera Ijen waktu itu mencapai 22 kilometer persegi dengan diameter antara 15-20 km.
Setelah erupsi Gunung Ijen tersebut munculah beberapa gunung api yang tersebar di cincin Kaldera. Jumlahnya mencapai 22 gunung api, termasuk di dalam kaldera yang sudah mengering.
Kawasan wisata Kawah Ijen yang kiat kenal sekarang ini juga termasuk dalam kawasan kaldera besar tersebut. Masuk dalam wilayah cagar alam seluas 2.560 hektare.
Kawah Ijen ini terletak di kedalaman lebih dari 300 meter di bawah dinding kaldera.
Kawah Aktif Ijen
Kawah aktif di Kawah Ijen memiliki diameter 722 meter (2.369 kaki) dan luas permukaan 0,41 kilometer persegi (0,16 mil persegi).
Kawah Ijen ini berisikan air asam dan menjadi salah satu kawah paling asam di dunia. Oleh karena itu, ketika berwisata disana sangat dilarang untuk memasuki wilayah airnya.
pH air di tepi danau sekitar 0,5 dan di tengah danau 0,13. Karena konsentrasi asam sulfat yang sangat tinggi.
Kedalaman danau asam tersebut sekitar 200 meter (660 kaki). Sedangkan volumenya sekitar 36 hektometer kubik (29.000 acre·ft).
Kawasan Ijen juga seringkali ditutup karena kandungan belerang yang tiba-tiba tinggi. Hal tersebut akan membahayakan pengunjungnya, karena akan membuat sesak napas, pusing hingga pingsan.
Bau belerang yang menyengat bahkan dapat meyebabkan kematian bagi beberapa orang.
Ketika berwisata disana pun disarankan untuk memakai masker karena bau belerang yang menyengat. Apabila terlalu lama terpapar asam belerang bibir akan terasa pahit, apalagi jika tidak memakai masker.
Maka sangat perlu untuk mempersiapan diri dan alat ketika berwisata di Kawah Ijen guys!
Pada Maret 2016 Gunung Ijen ditetapkan sebagai cagar biosfir oleh Unesco. Hal tersebut tentunya membuat nama Kawah Ijen akan semakin dikenal oleh wisatawan domestik dan mancanegara.
Keunikannya juga menjadi salah satu daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung.
Warna biru kehijauan yang disajikan oleh Kawah Ijen menjadi pesona tersendiri. Dikombinasi dengan udara sejuk di atas gunung dan indahnya pemandangan. Membuat wisata Ijen ini terkenal.
Sebelum pandemi, wisawatan yang berkunjung cukup ramai memadati Kawah Ijen, berbeda dengan pandemi sekarang.
Melihat Pesona Blue fire, Satu Diantara Dua Api Biru di Dunia
Pesona yang dimiliki oleh Kawah Ijen tak habis begitu saja. Blue Fire atau api biru yadalah daya tarik tersendiri bagi wisata Ijen.
Fenomena alam Blue Fire hanya ada 2 (dua) di dunia. Selain di Islandia, hanya ada di Kawah Ijen ini.
Blue Fire sendiri merupakan fenomena alami dan bisa dilihat dini hari hingga pukul 04.30 WIB.
Sehingga untuk melihatnya pengunjung harus mendaki mulai dari tengah malam.
Wisatawan dari domestik maupun mancanegara banyak yang berdatangan untuk melihat fenomena ini. Blue fire ini sering dikunjungi oleh para ahli geolog untuk penelitian.
Blue fire pada musim kemarau memiliki api yang lebih besar. Sehingga disarankan berkunjung di bulan Juli-September. Selain itu, di musim kemarau pun akses jalurnya dikatakan lebih mudah dan aman.
Baca juga:
* Hutan De Djawatan di Benculuk Banyuwangi, Magis dan Memikat!
Aktivitas Pertambangan Belerang
Tidak hanya keindangan alamnya yang memukau, namun aktivitas pertambangan di Kawah Ijen juga menarik.
Ketika berwisata di sana kalian akan menjumpai beberapa penampang yang berlalu lalang membawa belerang. Para penambang yang memikul hasil tambangnya dan berjalan cukup jauh.
Belerang yang dipikul oleh para penampang pun mencapai 80-100 kg, cukup berat bukan? Begitulah gambaran bagaimana kerasnya kehidupan para penambang kecil yang menggunakan alat seadanya.
Mengajarkan kita tentang kehidupan yang penuh perjuangan.
Ketika di sana, kalian juga diperbolehkan mencoba memikul bawaan hasil tambang, menarik bukan?
Setiap harinya para penambang bolak-balik menuju ke kawasan tambang hingga 3 kali. Dengan perjuangan sekeras itu, harga dan upah yang didapatkan masih belum seberapa
Penambang Kawah Ijen juga disebut sebagai pekerjaan menakutkan. Bagaimana tidak, resiko terjatuh hingga kematian akibat terpapar belerang setiap harinya sangat tinggi.
Tentunya perjuangan dan hasilnya masih tidak sebanding jika dihitung.
Pendakian
Lalu darimana mendakinya, kapan waktu terbaik mulai mendaki?
Waktu
Kamu bisa berangkat dari Banyuwangi pukul 22:00 – 23:00 WIB.
Berkendara 1 jam menuju ke Pos Paltuding. Tiba di pos ini tengah malam.
Untuk bisa melihat blue fire atau sunrise di puncak, disarankan untuk mulai mendaki dari Pos Paltuding sekitar tengah malam. Bisa mulai 23:00 atau 01:00 dini hari.
Tiket Masuk
Tiba di Pos Paltuding, kamu akan dikenai biaya tiket masuk yang harganya cukup terjangkau.
Tiket masuk wisatawan domestik: Rp 5.000 – Rp 7.500
Tiket masuk wisatawan mancanegara: Rp 100.000 – Rp 150.000
Jalur Pendakian
Jalur pendakian dari Pos Paltuding sudah sangat memadai. Kamu akan melewati jalur yang sudah dibuka dan lebar. Bisa berpapasan 5-6 orang di jalur yang lebar.
Jadi kamu tidak perlu kawatir akan kesasar. Karena jalurnya sangat terlihat jelas.
Lama Pendakian
Lama pendakian adalah sekitar 3-4 jam, tergantung dari kekuatan fisik dan kondisi.
Namun kamu tidak perlu malu kalau tidak kuat. Karena banyak wisatawan umum yang mendaki. Dan banyak juga yang sering berhenti untuk beristirahat sejenak.
Tergantung kekuatan dan kondisi, bisa jadi lama pendakian adalah 3 – 4 jam.
Kamu bisa beristirahan di warung/kantin yang ada jalur pendakian. Lokasinya sudah mendekati puncak.
Di warung ini kamu bisa duduk berlama-lama minum minuman hangat. Banyak juga wisatawan mancanegara yang istirahat dan minum teh/kopi di sini.
Dari warung ini ke puncak, lama pendakian sudah sekitar 1 jam lagi.
Tiba di kawah ijen, kondisi masih gelap. Di situasi normal, biasanya sudah banyak wisatawan yang telah tiba.
Pesona semburat api biru dari Kawah Ijen memukau para pengunjung yang berdatangan. Lelah dari pendakian terbayarkan dengan keindahan api biru yang indah.
Karena keindahannya juga membuat pengunjung tidak merasa terlalu terganggu dengan bau belerang yang ada.
Pemandangan Sekitar yang Tak Kalah Cantik
Selain pesona Kawah Ijen, wisatawan juga disuguhi dengan cantiknya alam di sekitar Gunung Ijen.
Meskipun harus melewati jalur pendakian yang curam, hal tersebut akan terbayarkan dengan keindahan alam sekitar.
Setelah menikmati pesona kawah ijen, blue fire, atau sunrise di puncak Ijen, hari akan mulai terang. Kamu akan melihat bagaimana indahnya situasi di sekitar kawah.
Saat turun pun kamu akan menyaksikan keindahan alam di kiri kanan jalur. Saat mendaki kamu belum bisa melihat apa-apa, karena situasinya masih gelap.
Recommended
Ada begitu banyak pesona alam yang bisa kamu saksikan langsung saat mendaki Gunung Ijen. Bisa melihat kawah, danau, blue fire, sunrise, dan alam di sekitarnya.
Kamu bisa ajak serta keluarga atau sahabat yang bisa diajak berjalan kaki mendaki gunung. Menyaksikan fenomena alam yang hanya ada 2 di dunia, blue fire.
Jika ingin berkunjung, kamu pastikan dulu wisata ini sudah dibuka kembali ya.
Baca juga:
* Pesona Gunung Bromo yang Megah di Jawa Timur
Ada rencana berwisata Gunung / Kawah Ijen di Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur ini?
(Penulis: Nova Nurlaila, Universitas Sebelas Maret, Program Magang Genpinas)