Kabupaten Lima Puluh Kota terus mempromosikan wisata Lembah Harau dan alam Minangkabau. Salah satunya melalui gelaran Pasa Harau Art and Culture 2019. Diharapkan gelaran ini juga dapat menjadi peluang bagi pebisnis lokal dan Pelaku Ekonomi Kreatif Pasa Harau bisa bergeser ke kancah internasional.
Pasa Harau Art and Culture Festival 2019 digelar pada Jumat – Minggu (16-18 /09/2019), berlokasi di Kenagarian Harau. Pemkab Limapuluh Kota meliriknya sebagai peluang untuk membawa pelaku ekonomi kreatif ke kancah internasional.
Baca juga:
* Menikmati Kopi Bengkulu di Festival Bumi Rafflesia 2019

Sudah menjadi agenda tahunan Kementerian Pariwisata RI, festival ini diharapkan menjadi peluang bagi produk lokal untuk merekrut mitra usaha dunia internasional.
Anak Nagari Harau serta Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Limapuluh Kota yang mengangkat acara ini, berharap pelaku ekonomi kreatif bisa meningkatkan kreativitasnya.
Walinagari Harau, Syukri Andi didampingi Kasi promosi dinas pariwisata kabupaten Limapuluh Kota Novirita mengatakan, pihaknya mengundang beberapa pelaku ekonomi kreatif Limapuluh Kota untuk memajang dan memamerkan hasil karya mereka pada event ini.
“Kemudian para tamu dari luar dan dalam negeri bisa menilai sendiri bagaimana kekayaan lokal Limapuluh Kota secara langsung. Apakah bisa berpeluang bisnis atau tidak,” Ujar Syukri Andi, Sabtu (17/08) kemarin.
Di acara ini, pelaku usaha kreatif mempresentasikan produk mereka masing-masing. Lalu Para pebisnis luar dan dalam negeri bisa menilai kualitas dan peluang pasar internasional.
“Jadi iven Pasa Harau Art and Culture Festival ini tidak hanya sekadar acara seremonial untuk memamerkan kebudayaan Minangkabau di Kabupaten Limapuluh Kota. Namun juga menjadi pintu masuk para pelaku usaha kreatif Limapuluh Kota memasukkan produknya ke pasar bebas internasional,” Ujar Syukri Andi.
Untuk Pasa Harau 2019 kali ini, penyelenggara fokus kepada pernak-pernik aksesori budaya Minangkabau yang bahan dasarnya dari kayu dan ranting. Lalu juga ada tenunan khas Minangkabau.
“Semoga pelaku ekonomi kreatif yang membuka stand disini bisa bermitra dengan pebisnis luar negeri yang datang hari ini,” Walinagari berharap.

Sementara itu Bupati Kabupaten Limapuluh Kota Irfendi Arbi menjelaskan, Pemkab tengah mempersiapkan peluang lain bagi pelaku ekonomi kreatif yang lain untuk bisa membawa produk lokal khas Minangkabau ke zona bisnis internasional.
“Jadi Pasa Harau ini hanyalah pintu awal saja. Masih ada terobosan lain yang sedang kami persiapkan,” Ujarnya.
Irfendi Arbi memaparkan, Pemkab Limapuluh Kota sedang gencar mengadakan pelatihan dan edukasi kepada pelaku kreatif lokal tentang bagaimana standarisasi produl yang bisa dijual ke luar negeri.
“Harus diedukasi dulu agar mengetahui bagaimana kualitas internasional. Jadi pelaku usaha kreatif bisa menakar standar produknya seperti apa. Kalau layak, akan diberikan jalan dan relasi untuk ke level berikutnya,” terangnya.

Ketua Divisi Online Generasi Pesona Indonesia (GenPI) Eko Nuryono, mengungkapkan rasa senangnya bisa sengaja hadir untuk menyaksikan Pasa Harau Art and Culture 2019.
Datang pertama ke Kabupaten yang beribukota di Sarilamak untuk berwisata, sedangkan kali kedua memang khusus untuk melihat acara festival yang dilangsungkan selama 3 hari tersebut.
“Selama bebera pa hari ini saya bisa menyaksikan berbagai kebudayaan yang bernuansa Minangkabau selama Pasa Harau Art and Culture Festival. Ada musik tradisional Minangkabau, tari piring, Pacu Jawi, Lomba Pacu Itiak, seni beladiri Silek lacah, dan lainnya,” Ungkap Eko Nuryono dengan antusias kepada Genpi.id melalui sambungan telepon, Minggu (18/08/2019) sore.
Eko mengatakan, Generasi Pesona Indonesia turut membantu memviralkan acara yang dilangsungkan di Lembah Harau yang memiliki view persawahan indah tersebut.
Baca juga:
* Bajafash 2019 Digelar 13-14 September, Ayo Liburan ke Batam!
“Kemarin, Sabtu (17/08), kita sudah meramaikan di media sosial dengan tagar #OpeningPasaHarauFestival2019. Selanjutnya akan kami ramaikan terus, sehingga visibility Pasa Harau juga bagus di kalangan generasi milenial di media sosial,” Papar Eko yang juga pemilik akun Instagram @infoseni asal Jogja ini.
“Pariwisata saat ini didominasi oleh wisatawan dari kalangan milenial. Oleh karenanya, Pasa Harau juga kita bantu promosinya agar bisa dilihat oleh lebih banyak generasi milenial,” Pungkasnya.