Foto: Dok. Walt Disney Studios

Studio Disney sudah sering membuat film yang mengambil latar belakang dari beberapa negara, kali ini Asia Tenggara mendapat kesempatan untuk muncul dalam film terbarunya yang berjudul “Raya and The Last Dragon.” Disney Raya and The Last Dragon merupakan film yang bertemakan seorang pahlawan dari Asia yang berusaha menyatukan kembali tanah “Kumandra”. Dalam perjuangannya menyatukan Kumandra, Ia ditemani teman kesayangannya yaitu Tuk-tuk serta naga terakhir. Ide film ini tentu saja berasal dari mitos Asia Tenggara. Sebagai bagian dari Asia Tenggara, pancaran Pesona Indonesia pun turut serta dalam film ini. Apa saja budaya Indonesia yang ada di film ini ya?

  1. Senjata Keris
Foto: Dok. Walt Disney Studios

Sebagai seorang pahlawan, diperlihatkan Raya membawa kerisnya dalam petualangannya menyatukan tanah “Kumandra.” Iya bener, keris yang asalnya dari Yogyakarta itu. Keris sendiri merupakan pisau yang memiliki bentuk yang unik. Menurut masyarakat Jawa, arti dari keris disimpan di pinggang sebelah kiri artinya simbol keberanian dan kehormatan. Sama seperti di film “Raya and The Last Dragon” ini, Raya menjadi seorang pahlawan wanita yang berani dan memiliki kehormatan sebagai penjaga permata.

  • Batik
Foto: Dok. Walts Disney Studios

Dalam film ini, kita akan disuguhkan sedikit adegan pembuatan batik. Batik merupakan kain tradisional asal Surakarta, Jawa Tengah yang sudah diakui oleh UNESCO pada 2 Oktober 2009. Dalam adegan ini, diceritakan tentang seorang wanita yang sedang membuat batik di wilayah Taring. Ceritanya, Taring merupakan tempat yang dimana masyakaratnya memiliki kebiasaan membatik. Tidak hanya diakui oleh UNESCO, ternyata warisan budaya kita juga turut eksis ya dalam sebuah film animasi Hollywood!

  • Rumah Gadang
Foto: Dok. Walts Disney Studios

Nah, waktu nonton ini, hal yang sangat menarik dan menonjol adalah Rumah Gadangnya! Rumah Gadang sendiri merupakan rumah adat Minangkabau yang berasal dari Provinsi Sumatera Barat. Bentuk rumah ini memiliki keunikannya sendiri karena menyerupai bentuk kapal, dimana yang kecil berada di bawah dan yang besar berada di bagian atasnya. Nah, bentuk atapnya sendiri bisa buat kita langsung menebak dengan benar kalau yang di film itu Rumah Gadang, karena bentuk atapnya melengkung ke atas. Kalau kamu mau lihat Rumah Gadang di film ini, kamu bisa lihat di wilayah Taring!

  • Pencak Silat
Foto: Dok. Walts Disney Studios

Ayo, siapa yang di masa sekolahnya ikutan ektrakurikuler pencak silat? Nah kalo kamu pernah belajar pencak silat, rasanya tidak akan asing akan gerakan-gerakan yang dilakukan oleh Raya nih, gerakannya yang tertata bisa buat kita menebak kalau ini gerakan pencak silat. Seperti yang kita ketahui, pencak silat merupakan kesenian bela diri yang berasal dari tanah air kita tercinta, Indonesia. UNESCO sendiri menetapkan pencak silat sebagai warisan budaya pada 12 Desember 2019. Pencak Silat berasal dari dua daerah yang ada di Indonesia, yaitu Minangkabau dan Cimande. Menurut Eddie Marzuki Nalapraya selaku Bapak Pencak Silat dunia berkata, “Kalau dari Minangkabau biasanya mainannya ada di kaki, kalau Cimande biasanya lebih banyak mainannya di tangan.” Selain di Indonesia, pencak silat ini juga udah terkenal juga di Malaysia, Brunei, Singapura, Filipina Selatan, dan Thailand.

  • Alat Musik Gamelan
Foto: Dok. Disney Indonesia

“Sebentar deh, emang ada adegan yang nunjukkin permainan gamelan ya?” Nah kalau yang ini emang kita nggak lihat di filmnya, tapi dari musiknya. Kalau kita dengar lagu di akhir film, kita bisa dengar ada suara gamelannya! Nah kalau kamu mau dengar versi Indonesianya pun udah tersedia dengan judul “Kita Bisa” yang dinyanyikan oleh Via Vallen. Kalau gamelan asalnya dari tiga daerah, dari Jawa, Bali, dan Lombok. Tiap daerahnya pun memiliki ciri khasnya sendiri. Gamelan ini merupakan ansambel instrumental perkusi yang terdiri dari alat musik tradisional lainnya seperti drum, gong, metalofon, dan spike fiddle yang diiringi dengan suling bambu. Biasanya di sekolah-sekolah di Indonesia, akan ada pelajaran seni musik yang memainkan gamelan. Kalau kamu udah pernah coba mainkan alat musik gamelan belum?

  • Persatuan layaknya semboyan “Bhinneka Tunggal Ika”
Foto: Dok. Disney Indonesia

Kalau ini, jadi salah satu adegan favorit penulis di Film “Raya and The Last Dragon nih!” Makna yang terkandung dalam film ini tentang persatuan sangat terinterpretasi dengan sangat baik. Layaknya Indonesia yang memiliki beragam suku, budaya, keunikannya masing-masing, tapi kita memiliki semboyan “Bhinneka Tunggal Ika” supaya kita bisa ingat, “Berbeda-beda tapi tetap satu.” Dan sebagai negara yang termasuk dalam bagian Asia Tenggara, kita juga mau tetap bersatu dengan saudara-saudara kita. Pesan yang terkandung dalam film ini membuat kita berusaha untuk menyatukan persatuan dan berusaha agar tidak terpecah belah. Mirip sekali ya dengan semboyan “Bhinneka Tunggal Ika.”

Meskipun film ini memang tidak mewakili Indonesia seutuhnya, tapi kita pasti senang sekali melihat budaya kita yang bisa semakin dikenal oleh banyak orang. Sebagai Generasi Pesona Indonesia pun, ini jadi tugas kita untuk terus mempertahankan budaya yang sudah diwariskan oleh nenek moyang kita. Selain itu, seperti pesan yang ingin disampaikan oleh film ini, jangan sampai banyaknya perbedaan di antara kita bisa memecahkan persatuan kita. Ingat selalu semboyan “Bhinneka Tunggal Ika” ya, teman-teman! Semoga semboyan ini tidak hanya menjadi kata-kata di buku pelajaran saja, tapi juga bisa kita aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Oleh : Antari Isdita, Universitas STIEPAR YAPARI, Kelompok 10 Event and News

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here