Sunday, January 26, 2025

Noken Tas Unik Serbaguna Khas Papua

Tas Noken (foto : phinemo.com)

Noken Papua – Membawa barang menggunakan kantong plastik tentu sudah biasa. Namun, tahukah kamu  Indonesia mempunyai tas yang multifungsi dan ramah lingkungan?. Noken, Tas unik ini hanya dapat kalian temukan di Papua.

Noken merupakan kerajinan tangan anyaman dari serat kulit kayu. Masyarakat papua biasa membawa barang menggunakan tas ini dengan kepala. Tas ini digunakan masyarakat papua untuk membawa hasil pertanian seperti sayur, umbi dan tak jarang mereka membawa hewan peliharaan dan anaknya menggunakan tas ini.

Karena keunikan penggunaanya di kepala. Noken didaftarkan ke UNESCO sebagai salah satu karya tradisional dan warisan kebudayaan dunia. Dan pada 4 Desember 2012, noken ditetapkan sebagai warisan kebudayaan tak benda UNESCO.

Baca juga:
* Ekspresi Persahabatan melalui Tari Yospan dari Biak Numfor

Filosofi Noken

Noken hanya boleh dibuat orang perempuan Papua asli. Noken memiliki simbol perdamaian, kehidupan yang baik, dan kesuburan bagi masyarakat di tanah Papua terutama di daerah Pegunungan Tengah Papua seperti suku Mee/Ekari, Damal, Suku Yali, Dani, Suku Lani dan Bauzi.

Sejak kecil wanita Papua sudah harus belajar untuk membuat noken, karena membuat Noken melambangkan kedewasaan wanita tersebut. kemahiran membuat noken menjadi syarat  wanita Papua untuk menikah. Jika perempuan papua belum bisa membuat Noken maka dia tidak dianggap dewasa.

Macam Noken

Noken Raja Ampat (foto : Phinemo.com)

Ada beberapa macam noken yang ada di papua. Noken yang berukuran besar disebut yatoo biasa digunakan untuk mengangkat kayu bakar, hasil panen dan menggendong anak maupun hewan.

Yang berukuran sedang disebut gapagoo biasa digunakan untuk membawa barang belanjaan dalam jumlah sedang. Terakhir noken yang berukuran kecil disebut mitutee digunakan untuk membawa barang-barang pribadi.

Noken Papua yang paling terkenal adalah noken Raja Ampat dan noken Wamena. Noken Raja Ampat dibuat dari tanaman pesisir dimana menunjukkan lokasi Raja Ampat sendiri.

Noken ini berbentuk kotak dilengkapi dengan penutup dan memiliki variasi warna yang unik. Untuk penggunaan noken Raja Ampat digantungkan di leher dan menghadap ke depan. Selain digantung dileher, penggunaan noken ini juga digantung di pundak.

Sedangkan noken Wamena menggunakan bahan akar anggrek atau daun pandan. Bentuk noken Wamena terbilang cukup unik yaitu berbentuk seperti kantong kain yang fleksibel, banyak yang menganggap noken wamena mirip dengan jaring ikan. Untuk penggunaan noken Wamena sendiri dipakai di kepala dan menggantung ke belakang punggung.

Bahan dan Proses Pembuatan Noken

Proses Merajut Noken (foto : travel.kompas.com)

Bahan yang digunakan masyarakat papua untuk membuat noken adalah kulit kayu nawa,genemo,anggrek hutan, dan manduam. Tak hanya terbuat dari kulit kayu, noken juga ada yang terbuat dari benang wol hingga benang katun. Untuk mempercantik tampilan, noken akan diberikan pewarna alami yang berasal dari hutan.

Seperti contohnya warna merah berasal dari tanah yang dibakar kemudian digosok-gosok. Warna hitam berasal dari biji tumbuhan yang digosokan ke serat kayu. dan warna kuning berasal dari kulit batang anggrek yang dibelah.

Untuk proses pembuatanya diawali dengan memanaskan kulit kayu di atas api dan merendamnya dalam air. Proses ini bertujuan agar serat kayu menjadi lebih kuat dan awet. Dilanjutkan dengan proses pengeringan serat kayu.

Kemudian kulit kayu diberikan warna sesuai dengan yang diinginkan. Selanjutnya kulit kayu dipintal menjadi benang atau tali yang kuat.  Lalu yang terakhir tali akan dianyam sesuai dengan pola dan ukuran kemudian disimpul mati.

Pembuatan noken terbilang cukup rumit karena masih dilakukan secara manual tanpa bantuan mesin. Sehingga pembuatan noken bisa mencapai 1-2 minggu. Namun untuk noken berukuran besar, bisa dibuat dalam waktu 3 minggu bahkan sampai 2-3 bulan, tergantung prosesnya.

Harga satu noken dijual mulai dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah. Namun tak usah khawatir, kamu bisa mengunjungi daerah Sauwandarek, Papua untuk menemukan tempat pembuatan noken secara langsung. Sehingga harga yang ditawarkan relatif murah, sekitar Rp.25.000-Rp.50.000 per buah tergantung jenis dan ukurannya.

Baca juga:
* Pesona Kepulauan Padaido di Biak Numfor Papua

Jika kamu berkunjung ke Papua, jangan lupa untuk membeli oleh-oleh kerajinan tangan noken ya.

(Penulis : Defania Hasyyati Rosyidah, Universitas Negeri Surabaya, Peserta Magang GenPinas 2021)

Tomi Nurrohman
Tomi Nurrohman
Kontributor Pariwisata GenPI.Id. Supervisor Program Magang GenPInas. Tinggal di Lampung.

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Latest Articles