Seorang nenek sedang Nginang (Foto: humassendangagung.com)

Tradisi nginang atau ngunyah pinang adalah tradisi yang biasa dilakukan oleh ibu-ibu hingga lanjut usia. Bahan yang biasa digunakan untuk nginang adalah pinang, gambir, dan kapur sirih yang digulung menjadi satu dalam daun sirih.

Mungkin beberapa dari kalian sudah melihat tradisi ini dilakukan oleh beberapa orang lanjut usia. Tradisi ini memang sudah jarang dilakukan dan tidak dilestarikan lagi. Padahal, tradisi nginang dikenal dapat membuat gigi dan gusi lebih sehat serta menghilangkan bau mulut.

Salah satu alasan mengapa tradisi ini jarang ditemui di zaman sekarang adalah hadirnya barang pengganti dari nginang. Seperti hadirnya rokok, vape, atau bahkan camilan yang semakin membuat tradisi nginang semakin terkikis.

Nginang dari Suku Osing

Mengunyah sirih merupakan tradisi yang biasa dilakukan oleh perempuan Jawa. Salah satu suku yang juga melakukan tradisi ini adalah suku Osing di Banyuwangi.

Suku Osing merupakan suku penduduk asli Banyuwangi yang telah ada sejak zaman kerajaan Blambangan. Suku ini menggunakan bahasa jawa dan madura untuk berkomunikasi sehari-hari. Salah satu tradisi yang masih lekat pada suku Osing adalah tradisi nginang.

Meskipun nginang semakin ditinggalkan pada beberapa daerah di Pulau Jawa, suku Osing masih sering melakukan nginang. Bahkan, untuk tetap mempertahankan tradisi tersebut, masyarakat sesekali mengadakan lomba nginang. Hal ini juga berdampak pada pelestarian dari tradisi tersebut.

Masyarakat di Desa Kemiren sedang menunggu giliran tampil pada lomba ngising (sumber: pemanduwisatabudaya2015.blogspot.com)

Apabila kamu mampir ke Banyuwangi, ada salah satu desa yang masih melakukan tradisi nginang, yakni Desa Kemiren. Masyarakat disini masih melestarikan nginang walaupun terbatas pada kelompok usia lanjut usia saja.

Hal lain yang unik dari nginang adalah hanya boleh dilakukan wanita yang sudah menikah saja. Sebab kebiasaan nginang akan menandakan apakah wanita tersebut sudah menikah atau belum.

Manfaat dan Bahaya Nginang

Bukan hanya melestarikan tradisi,ternyata nginang juga bermanfaat bagi kesehatan gigi kita, lho! Daun sirih dan biji pinang yang dikunyah bersamaan akan memicu produksi air liur dalam mulut. Sehingga dapat menjaga kekuatan gigi dan mencegah segala penyakit gusi.

Akan tetapi, nginang juga ada dampak negatifnya bagi kesehatan gigi. Nginang ini memiliki sifat psikoaktif yang sama seperti tembakau sehingga dapat membuat ketagihan.

Selain itu, nginang juga bisa berisiko menyebabkan kanker mulut. Hal ini dikarenakan percampuran sirih, kapur, biji pinang, dan tembakau memberi sifat karsinogenik pemicu sel kanker.

Nah, buat kamu yang mungkin penasaran dengan nginang, silahkan saja dicoba. Akan tetapi kamu juga harus memperhatikan kuantitasnya, ya! Sebab terlalu banyak mengonsumsi nginang juga berbahaya bagi kesehatan gigi dan gusi. 

Penulis: Nabila Cahya Pramita, Universitas Diponegoro, Peserta Magang GenPinas 2021

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here