Sumber : hai.grid.id

Genggam tangan coklatku~~

Berputar-putar denganku~~

Menarilah denganku~~

Bagi anak muda, musik indie bukan lagi sesuatu yang terdengar asing. Musiknya yang ringandengan melodi yang menyenangkan, menjadikan musik indie disukai banyak orang. Apalagi jika mood dalam keadaan buruk atau sedang galau misalnya, lagu indie cocok sekali untuk menemani suasana. Namun jangan disangka indie selalu berakaitan dengan penikmat senja dan kopi yaa..

Indie yang merupakan penggalan dari kata independen, sebenarnya bukanlah sebuah genre musik maupun gaya hidup. Indie bisa diartikan bebas, mandiri, dan merdeka. Dalam dunia musik, istilah indie sendiri digunakan untuk musisi yang melakukan rekaman hingga distribusi karya mereka by themself. Tidak dinaungi major label dalam pembuatan lagu, mereka biasanya cenderung membuat label musik sendiri. Untuk mengenalkan lagu pun, mereka akan membuat konser-konser sendiri di kota-kota besar di Indonesia. Lagu-lagu yang dibawakan musisi indie ini cenderung lebih ekspresif. Oleh karenanya, mereka biasanya menyuguhkan karya yang berbeda yang pasaran. Genre musiknya yang juga bukan hanya dari satu jenis saja, membuat musik indie lebih bervariasi.

Musik indie sudah berkembang di Indonesia sejak tahun 80-an. Masih mengusung tema metal dan rock sampai tahun 90-an, sekarang musik indie merambah genre lain. Band-band seperti Hindia, Kelompok Penerbang Roket (KPR), Banda Neira, Fourtwnty, Feast, Payung Teduh, Dialog Senja, Mocca dan masih banyak lagi band-band mewarnai dunia per-indie-an musik Indonesia. Ada juga solois indie seperti Pamungkas, Fiersa Besari, Aditya Sofyan, Kunto Aji, Danilla Riyadi, Monita Tahalea, dan banyak lainnya yang sekarang sedang digandrungi musiknya oleh anak-anak muda. Dari nama-nama musisi yang disebukan di atas, mayoritas juga dari anak muda lho! Waah, masih muda tapi sudah pandai berkarya!

Masing-masing musisi membawakan melodinya sendiri, lagu indie kebanyakan sarat akan cerita kehidupan sehari-hari. Mulai kehidupan cinta, perjalanan hidup, bahkan sampai tragedi di Indonesia. Katakan saja lagu Akad dari Payung Teduh yang sempat booming beberapa waktu lalu mengusung kisah percintaan, menyusul Hindia dengan lagu Secukupnya bercerita tentang refleksi kejadian dalam kehidupan, dan Berita Kehilangan dari Feast yang menceritakan rasa kehilangan saat tragedi bom Surabaya. Tidak jarang juga ditemukan lagu-lagu indie mengandung kritikan, entah itu si musisi mengkritik diri mereka sendiri, mengkritik pemerintah, maupun mengkritik kehidupan sosial.

Meski diksi yang digunakan musisi indie Indonesia termasuk kategori diksi yang “waw” dan terkadang agak sulit untuk dibedah artinya, lagu-lagu indie tetap easy listening kok. Coba sekali-kali kalian dengarkan, menenangkan rasanya!

(Sumber artikel: zetizen.jawapos.com; idntimes.com)

Oleh Diah Ramadhanti Safitri, Prodi Administrasi Bisnis, Universitas Diponegoro pada Program Internship Genpinas 2020

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here