Pulau Bali tidak hanya terkenal dengan budaya dan pesona pantai yang indah. Bali memiliki makanan yang khas dan tidak ketinggalan minumannya juga. Salah satu minuman yang khas dari Bali adalah kopi Kintamani.
Kopi Kintamani, sesuai namanya,iadalah karena berasal dari daerah Kintamani. Daerah kintamani merupakan Kawasan udara dingin dan kering, dengan curah hujan enam sampai 7 bulan lamanya.
Kintamani merupakan wilayah dengan ketinggan sekitar 900 meter diatas permukaan laut. Daerah tersebut merupakan tempat yang cocok untuk ditanami kopi. Selain itu daerah ini mendukung untuk menghasilkan kopi dengan produktivitas tinggi, cita rasa yang khas, berbuah lebat dan tahan lama.
Baca juga:
* Menyantap Nikmatnya Sate Lilit Bali
Kesepakatan petani kopi kintamani dengan Subak (Organisasi masyarakat yang khusus mengatur irigas swah di Bali) juga menjadi salah satu kunci utama keberhasilan panen dan kulitas kopi Kintamani.
Kopi Kintamani tidak hanya disukai oleh orang Indonesia tetapi juga dari mancanegara. Hal tersebut ditujukan dengan meningkatnya ekspor kopi Kintamani sebesar empat puluh empat persen hingga oktober 2019 dibandingkan tahun sebelumnya.
Selain itu Kopi Kintamani juga telah mendapat sertifikat Indikasi Georgrafi (IG) dari CIRAD (ooperation en Recherches Agronomiques pour le Developpement atau Pusat Kerjasama dalam Penelitian Pertanian untuk Pembangunan Internasional, Perancis). Hal tersebut menunjukan bahwa Kopi Kintamani benar benar berasal dari daerah Bali, Kintamani.
Kopi kintamani termasuk dalam jenis kopi Arabika dan kopi arabika merupakan salah satu jenis kopi yang paling disukai dan citarasanya mudah untuk diterima semua kalangan.
Kopi ini cocok untuk penikmat kopi dengan rasa yang ringan karena kopi arabika memiliki tingkat keasaman yang lebih rendah dibanding dengan kopi robusta. Kopi Arabika dibuat dari biji kopi piluhan yang ditananam di bawah pohon penaung atau pohon yang bersifat sementara dan dikombinasika dengan tanaman lain.
Cara pemetikan dengan memilih gelondong merah saja atau biji kopi yang mempunyai kulit warna merah saja yang dipetik menjadi prinsip petani kopi Kintamani untuk menghasilkan kopi Kintamani yang berkualitas.
Kopi Kintamanin sendiri sebagai kopi arabika memiliki ciri khas dari kopi arabika lainnya. Pada kopi kintamani terdapat rasa seperti buah jeruk ketika dicicipi atau biasa disebut dengan aroma citrus. Cita rasa jeruk pada kopi kintamani terjadi secara alami. Hal tersebut karena kopi kintamani ditanam dekat dengan tanaman jeruk, sehingga terdapat cita rasa jeruk. Kebetulan daerah kintamani sendiri juga merupakan daerah penghasil jeruk di Bali.
Agar rasa jeruk pada kopi kintamani lebih terasa, kita bisa menyeduh dengan V60. V60 adalah alat seduh kopi manual dengan cara menyeduh kopi denan menuangkan air ke bubuk kopi yang sudah digiling dengan pour over. Alat kopi ini menggunakan gelas corong berbentuk V kemudian terdapat guratan didalamnnya serta menggunakan kertas filter.
Baca juga:
* Suka yang Unik? Cobain Teh Beras Merah di Jatiluwih Bali
Dengan pengolahan yang tepat kopi Kintamani dapat terasa lebih nikmat. Ketika baru mencicipi mungkin terasa pait, namun kopi ini tidak menimbulkan rasa lengket dan kering pada lidah serta kerongkongan. Lalu selang beberapa lama rasa manis akan muncul.
(Maulani Mulianingsih, Universitas Al Azhar Indonesia Jurusan Ilmu Komunikasi – Broadcasting and New Media, Internship Generasi Pesona Indonesia Nasional)