Desa Adat SasaduMaluku Utara, provinsi yang berada di bagian timur Indonesia, merupakan salah satu daerah yang sering diburu wisatawan. Sering disebut surganya wisata bahari, Maluku Utara sangat khas dengan wisata pantai dan lautnya. Hasil bumi dan panorama yang didominasi oleh laut membuatnya sangat popular di kancah Internasional.

Terlepas dari berbagai hal di atas, tahukah kamu jika Maluku Utara memiliki banyak potensi wisata selain pantai dan laut?

Maluku Utara memiliki banyak wilayah yang memiliki keunikan dan potensi wisatanya masing-masing. Sebut saja Halmahera Barat. Beribukota di Jailolo, Halmahera Barat mempunyai banyak sekali destinasi wisata.

Tidak melulu didominasi oleh wisata bahari, adat dan kebudayaannya juga unik untuk dikupas. Salah satunya di Desa Adat Sasadu. Penasaran? Mari simak keunikannya !

Uniknya Rumah Adat Sasadu, Rumah Penuh Filosofi

Seperti pada umumnya, desa adat selalu mempunyai hunian dengan keunikannya sendiri. Seperti yang ada pada Desa Adat Sasadu, nama rumah adatnya pun diambil dari nama desanya,’Sasadu’.

Sering disebut dengan rumah sejuta arti, Sasadu memang memiliki banyak filosofi didalamnya. Misalnya soal arsitektur, disetiap sudut Rumah Sasadu memiliki arti tersendiri. Dimulai dari akses masuk, terdapat beberapa pintu dalam Rumah Sasadu.

Banyaknya pintu ini memiliki arti kesetaraan, yakni dari setiap golongan dapat masuk dan disambut baik oleh Desa Adat Sasadu. Letak rumah ini pun berada di tengah dan dekat dengan jalan utama desa, yang bertujuan agar seluruh masyarakat desa dapat hadir dengan mudahnya akses kesana.

Uniknya lagi, pintu masuk Rumah Sasadu dibuat lebih rendah dari langit-langitnya sehingga setiap orang yang akan masuk harus merunduk. Hal ini difilosofikan sebagai bentuk hormat terhadap adat dan istiadat serta tuan rumah. Ingat, dimana bumi dipijak, disitu langit dijunjung !

Beralih kestruktur bangunan, rumah dengan pondasi yang hanya ditopang paku ini, terbuat dari kayu pohon kelapa dan bambu. Pada atapnya digantung bola-bola pada bilah kayu yang merunduk menyimbolkan kestabilan hidup dan kerendahan hati manusia.

Dalam setiap sambungan rangka bangunan, tergantung kain merah dan putih yang menyimbolkan keharmonisan beragama di Desa Adat Sasadu. Berbeda-beda tapi tetap satu. Tidak hanya nyaman, rumah ini akan membuatmu betah dengan segala keramahan yang menyambut !

Ragam Adat dan Festival Teluk Jailolo

Selain uniknya rumah adat, Desa Adat Sasadu memiliki banyak acara adat yang sangat sayang untuk kamu lewatkan!

Contohnya saja Ritual Adat Sibere Wanat. Sibere Wanat ini merupakan ritual atau upacara adat yang dipersembahkan sebagai ucapan syukur masyarakat Desa Adat Sasadu. Yaitu atas berkah hasil panen yang telah didapatkan.

‘Sibere’ yang berarti naik dan ‘Wanat’ yang berarti atap membuat upacara ini dilaksanakan dengan penaikkan lapisan atap ke atas Rumah Sasadu, diiringi doa dan Tarian Legu Salai, hingga diakhiri dengan makan bersama di Rumah Sasadu.

Selain Sibere Wanat, terdapat upacara yang hampir mirip yakni Orom Sasadu. Upacara yang dilaksanakan dengan makan bersama ini merupakan bentuk rasa syukur atas nikmat tuhan dan leluhur yang senantiasa menjaga.

Tertarik untuk menyaksikan dan merasakannya secara langsung? Datanglah setiap tanggal 20 Mei. Tanggal tersebut bertepatan dengan diadakannya Festival Teluk Jailolo.

Dalam festival ini, Desa Adat Sasadu akan menyambut para wisatawan dengan pagelaran budaya seperti Tari Penyambutan dan Sara Dabi-Dabi yang akan dibawakan oleh anak-anak Desa diiringi dengan tabuhan tifa serta alat musik khas Jailolo lainnya.

Selain Pagelaran Budaya dan pelaksanaan upacara adat, di festival ini turut dilaksanakan promosi wisata lainnya seperti kuliner khas dan potensi alam di Desa Sasadu ini. Lengkap bukan?

Hutan Mangrove dan Hangatnya Air Gamtala

Bicara tentang potensi alam, letaknya yang berdekatan dengan Desa Gamtala, dapat menjadi opsi menarik bagi kamu yang juga ingin mengekplor alam di wilayah Jailolo ini.

Di Gamtala, 500 meter dari Desa Adat Sasadu, kamu dapat menikmati sensasi berperahu di tengah Hutan Mangrove Gamtala sepanjang dua kilometer. Selain menikmati keindahan hutan mangrove, kamu juga bisa menikmati hangatnya air di Pemandian Air Panas Gamtala dan juga keindahan pantainya.

Itulah tadi sepintas keunikan dari Desa Adat Sasadu di Halmahera Barat. Tertarik untuk menyelami lebih dalam?

Desa Adat Sasadu akan selalu menunggumu, Yuk berkunjung !

(Ditulis oleh Galuh Haris Septyana, Universitas Gadjah Mada, Prodi Pariwisata, Pada Program Magang GENPINAS)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here