Daftar Isi
Triangle Exposure – Teknologi terus berkembang, salah satu teknologi yang terus berkembang adalah telepon genggam. Perkembangan teknologi telepon genggam terus berubah setiap berganti bulan atau tahun. Setap brand handphone berlomba lomba meluncurkan produk handphone dengan teknologi terbarunya.
Salah satu teknologi yang terus berkembang di handphone adalah kamera. Kamera pada handphone tentu saja merupakan fitur subtitusi dari kamera Digital Single Lens Reflex atau biasa disingkat dengan DSLR.
Baca juga:
* Teknik Dasar Fotografi
Untuk bisa menggunakan kamera DSLR tidak semudah menggunakan kamera handphone, maka kita perlu tau teknik dasar memfoto. Salah satu Teknik dasar fotografi adalah triangle exposure.Triangle exposure adalah istilah umum yang mengacu pada asosiasi tiga variabel pencahayaan pada foto.
Variable Triangle Exposure
Variabel tersebut adalah aperture, shutter speed, dan ISO.
1. Aperture
Aperture adalah lubang yang terdapat pada lensa. Jika dianalogikan dengan mata manusia, maka aperture adalah iris mata. Iris pada mata manusia untuk mengatur banyaknya cahaya yang masuk pada mata.
Ketika cahaya yang masuk ke mata terlalu banyak maka iris mata akan menutup. Sehingga pupil mata kita terlihat mengecil. Dan sebaliknya jika cahaya yang masuk pada mata sedikit maka pupil mata akan melebar.
Pada kamera, semakin rendah nomor aperture maka bukannya akan semakin lebar. Sehingga cahaya yang masuk lebih banyak. Setiap aperture pada kamera berbeda beda, tergantung pada kapasita jenis kamera yang digunakan.
Aperture pada kamera dilambangkan dengan f/numbers atau f/stop dengan angka mislaanya f/16, f/2.8, f/2.
Kita dapat mengaplikasikan aperture saat ingin memnfoto dengan Teknik Dept of Field, yaitu ketajaman dari objek. Semakin kecil angka aperture-nya maka akan semakin banyak bagian di foto yang terlihat tajam.
Penggunaan aperture untuk Teknik depth of field mempengaruhi tiga hal yaitu pertama tentu pasti angka aperture lensa, kemudian Panjang fokus lensa dan jarak antara objek dengan kamera.
2. Shutter Speed
Shutter speed adalah lama waktu rana untuk menangkap objek yang ingin di foto. Rana adalah penutup pada kamera yang menutupi sensor foto. Sensor foto tersebut berfungsi untuk menangkap gambar dan merekamnnya. Kemudian tersimpan pada kartu memori.
Ketika menggunakan kamera kita mengetahui Rana berfungsi dari bunyinya “cekrek”. Dari bunyinya saja kita bisa merasakan dan membedakan lamanya rana menutup dan membuka.
Semakin rendah angka shutter speed maka akan semakin lama rana terbuka. Cahaya yang masuk lebih banyak. Dan sebaliknya semakin tinggi angka shutter speed maka semakin cepat rana terbuka dan cahaya yang masuk semakin sedikit.
Kita dapat menggunakan Shutter Speed kecepatan tinggi untuk memfoto obyek bergerak. Objek pun tertangkap dengan sempurna, tidak ada efek gerak.
Terdapat tiga Teknik dasar untuk memfoto mengunakan Shutter Speed yaitu Freezing, Moving dan Panning.
3. ISO
ISO merupakan kependekan dari International Organization for Standarization. ISO dalam kamera adalah sensifitas atau kemampuan sensor kamera terhadap jumlah cahaya yang masuk.
Bila diibaratkan dengan mata ISO adalah kepekaan mata manusia untuk menyesuaikan dengan gelap dan terang.
Semakin besar angka ISO maka semakin sensitif kamera untuk mendapatkan cahaya yang lebih banyak. Dan sebaliknya, semakin kecil angka ISO maka semakin kecil kemungkinan sensifitas kamera untuk mendapatkan cahaya.
Range ISO pada setiap kamera berbeda beda sesuai dengan kapasita jenis kamera yang digunakan.
Baca juga:
* Phonegraphy, Solusi Kreatif Memaksimalkan Kamera Smartphone
Sudah pernah mempraktekkan fungsi variabel triangle exposure pada fotografi? Semoga artikel ini bermanfaat.
Maulani Mulianingsih, Universitas Al Azhar Indonesia Jurusan Ilmu Komunikasi – Broadcasting and New Media, Internship Generasi Pesona Indonesia Nasional Kelompok 11 Ekonomi Kreatif.
