Sumber foto : Instagram @kawadaunmedan

Budaya minum kopi atau ngopi kini telah menjadi trend di kalangan generasi muda dengan mengetahui jumlah penikmat kopi semakin meningkat setiap harinya. Tidak terkecuali di Kota Medan, banyak sekali coffee shop yang semakin berjamur dan umumnya menyediakan kopi lokal khas Sumatra Utara . Tetapi berbeda dengan coffee shop lainnya yang ada di Kota Medan, Kafe Kawa Daun Medan mencoba menarik para pecinta kopi untuk lebih mengenal kopi dari Sumatra Barat.

Muhammad Alfirdian Sastra, ST. selaku  Founder dan owner dari Kafe Kawa Daun Medan bercerita mengenai awalnya ia tertarik untuk memulai bisnis kedai kopi ini adalah berangkat dari perjalanannya saat pulang kampung ke Padang Panjang, kemudian disana ia diperkenalkan dengan minuman kawa daun yang membuatnya berkeinginan untuk membawa minuman ini dan memperkenalkan kebiasaan budaya minum kawa di Kota Medan.

Dibalik penggunaan nama dari coffee shop dan brand yang dipakai ini, diambil dari nama minuman budaya masyarakat Minangkabau yang memiliki makna dari setiap penggalan katanya. “Kawa” yang artinya “kopi” dalam bahasa Minang, juga dalam bahasa arab yang disebut “kahwa” yang artinya kopi,  dan “daun” yang berarti  minuman ini berbahan dasar dari “daun kopi”.  Sementara itu, owner yang akrab dipanggil Ferdi ini mengungkapkan bahwa ia memiliki filosopi sendiri , dimana kawa daun memiliki makna tersirat akan kepeduliannya terhadap budaya minang agar kembali kuat dan kelak akan dilihat nyata oleh siapapun yang datang ke daerah Sumatra Barat.

Kafe Kawa Daun Medan telah berdiri sejak tahun 2017 dan berlokasi di Jln. Halat No. 70 Kel. Pasar Merah Barat, Kec. Medan Kota. Kafe ini di buka setiap hari pada pukul 10.00 WIB hingga pukul 00.00 WIB.

Minuman kawa daun atau kawa original adalah salah satu menu andalan di Kafe ini. Kawa daun memiliki aroma yang sangat khas, rasanya lebih mirip teh dan uniknya minuman ini disaji dalam batok kelapa. Di Sumbar, minuman ini biasa dikonsumsi saat panas dan memiliki khasiat kesehatan yaitu mengandung antioksidan dan mangiferin yang bermanfaat sebagai anti-inflamasi sehingga dapat mengurangi resiko penyakit jantung, diabetes, mengobati sakit maag dan penyakit lainnya.

Sumber foto : Instagram @kawadaunmedan

Kawa daun di proses dari daun kopi yang sudah kering , dimana kebiasaan masyarakat di sumbar yang dari dahulu hingga sekarang yaitu dengan mengunakan uap yang di keringkan dengan suhu hangat dari bara / dengan proses pengasapan dari bara api.  Selanjutnya, proses pembuatan kawa daun untuk dijadikan minuman adalah dengan merebus daun kawa ini seperti merebus teh. Perbedaannya adalah minuman ini direbus hingga mendidih sampai daun-daunnya mengapung ke atas dan ditekan kebawah hingga mengeluarkan aroma-aroma khasnya yang kemudian siap untuk disaring dan diseduh.

Tidak semua orang familiar ataupun menyukai rasa original dari minuman daun kopi ini karena tentunya masing-masing orang memiliki perbedaan selera. Oleh karena itu, menu best seller lainnya di kafe ini adalah kawa daun yang telah ditambahkan susu (kawa susu). Di  Kafe Kawa Daun Medan juga terdapat beberapa menu inovasi minuman budaya yaitu versi kekinian dari kawa daun yang telah dikemas menjadi minuman dingin dengan bentuk dan formula terbaru antara lain; Kawa Brownsugar (kawa gula aren), Red Kawa, Kawa Oreo, Kawa Lemon dan lain sebagainya.

Kafe ini juga menyediakan kopi-kopi dari Sumatra Barat baik itu arabika maupun robusta dan dalam kemasannya, mereka mencantumkan lokasi/ tempat dari kopi itu berasal, mengenai profil roasting dan proses pasca panen yang digunakan. Salah satu produk kemasan kopi minang mereka adalah “Minang Kajai” yang cocok diseduh dengan metode manual brewing (filter). Minang Kajai ini adalah kopi yang berasal dari dataran tinggi Gunung Talamau Kabupaten Pasaman Barat Sumbar yang berada tepat pada jalur Khatulistiwa Indonesia.

Produk kemasan kopi lainnya dari Kawa Daun Medan adalah bernama “Minang Solok Selatan”. Solok selatan sendiri  merupakan salah satu daerah terluas di Sumbar yang memiliki perkebunan kopi yang sangat luas, yang salah satunya terletak di kaki Gunung Kerinci . Kawa Daun Medan mendatangkannya langsung melalui Ketua Kelompok dan Koperasi Tani Solok Selatan Camintoran Kanagarian Lubuak Gadang, yaitu Uda Irwandi yang namanya sudah dikenal di kalangan industri kopi. Solok Selatan juga dapat menjadi salah satu rekomendasi untuk kamu saat berwisata ke Sumatra Barat, karena daerah ini dikenal dengan beberapa tempat wisata alamnya yang masih asri.

Ditulis oleh Annisa Van Rizky, Ilmu Komunikasi, Universitas Sumatera Utara (USU), Program Intership Genpinas tahun 2020

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here