Siapa disini yang sering ke Kota Tua? Pasti tidak asing kan dengan Museum Bank Indonesia.

Dilansir dari jejakpiknik.com sebenarnya Museum Bank Indonesia terdapat di beberapa wilayah di Indonesia lho! Ada di Surabaya, Bandung, Yogyakarta, Surakarta dan yang akan dibahas kali ini yaitu Museum yang berlokasi di Jakarta atau lebih tepatnya di area Kota Tua.

Baca juga:
* Belajar Irigasi Tradisional di Museum Subak di Tabanan Bali

Sejarah Museum Bank Indonesia

Museum Bank Indonesia melalui dua tahap peresmian. Pertama kali pada 15 Desember 2006 oleh Burhanuddin Abdullah sebagai Gubernur Bank Indonesia pada masanya. Dapat dikatakan peresmian ini adalah Soft Opening dari peresmian Museum Bank Indonesia.

Tahap kedua dilakukan Grand Opening dan diresmikan langsung Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 21 Juli 2009.

Dengan menempati bangunan bekas de Javasche Bank dimana sebelumnya bangunan ini telah ditetapkan sebagai cagar budaya,

Museum ini diharapkan pemerintah untuk bisa menjadi sarana dalam mencari, mengumpulkan, menyimpan hingga merawat dokumen dan benda bersejarah milik negara lainnya. Tujuannya adalah untuk memberikan informasi mengenai peninggalan sejarah kepada masyarakat dengan cara yang paling mudah dipahami.

Selain informasi mengenai peninggalan sejarah, diharapkan juga Museum ini dapat menjadi sarana penelitian ataupun pengetahuan mengenai fungsi ataupun tugas dari Bank Indonesia di dalam negeri maupun luar negeri.

Program Museum

Rupanya Museum Bank Indonesia memiliki beberapa rangkaian program wisata edukatif yang bisa dinikmati oleh seluruh. Berikut adalah program yang disediakan Museum Bank Indonesia :

Jelajah Museum

Tentunya jika mengunjungi museum hal utama yang bisa dilakukan adalah menjelajahinya. Sambil menjelajah, pengunjung akan belajar mengenai banyak hal yang berhubungan dengan Museum Bank Indonesia.

Yang pastinya semua akan identik dengan sejarah keuangan. Ketika menjelajahi Museum, tidak ada salahnya lho untuk berswafoto di beberapa spot yang memang diizinkan untuk memotret.

Ada banyak sekali koleksi alat pembayaran atau koleksi numismatik yang tentunya bersejarah yang disimpan dan dipamerkan di Museum ini. Bukan hanya dari dalam negeri, namun juga dari luar lho!

Selain alat pembayaran yang umumnya adalah berupa uang, pengunjung juga bisa menemukan koleksi emas batangan di salah satu ruangan yang agak tersudut.

Bahkan ada sebuah kotak simulasi yang mengizinkan kita untuk menyentuh salah satu dari emas itu. Seperti menemukan harta karun rasanya!

Seminar, Talkshow dan Diskusi

Untuk program ini memang tidak bisa dinikmati di sembarang waktu karena memang program ini dirancang untuk membahas hal tertentu dan di forum tertentu.

Dalam program ini biasanya Museum Bank Indonesia akan mendatangkan pembicara yang ahli dalam bidang tertentu yang sesuai dengan topik bahasan yang akan dibahas pada saat itu.

Umumnya topik yang menjadi bahasan dalam program ini mengenai perkembangan Bank Indonesia, Kebijakan kebijakan, heritage nasional, dan lainnya.

Program ini sangat berharga sekali bagi masyarakat yang memang ingin mengetahui seluk beluk perkembangan keuangan di Indonesia.

Pameran Temporer

Program ini juga bisa dibilang tidak dapat dinikmati di sembarang waktu karena biasanya program ini akan diadakan pada Hari Nasional.

Contohnya adalah ketika Hari Kemerdekaan, maka Museum ini akan melakukan pameran khusus mengenai Hari Kemerdekaan. Seluruh obyek yang dipamerkan pada program ini pun akan identik dengan Hari Kemerdekaan.

Kabarnya pameran temporer yang dilaksanakan bukan hanya berasal dari internal Museum Bank Indonesia, namun juga terdapat pameran yang diselenggarakan oleh pihak eksternal seperti pameran fotografi, seni, dan lainnya.

Tentunya seluruh obyek yang dipamerkan sangat bernilai tinggi lho!

FASILITAS

Jauh dari kata membosankan, museum ini mengadaptasi pencahayaan, teknologi dan seni arsitektur yang apik dalam memuaskan pengunjung.

Disambut oleh pintu masuk yang berputar dan anak tangga klasik untuk menuju lobby akan membuat pengunjung merasa berada di gedung yang mewah.

Memasuki area Museum, pengunjung akan disambut dengan lorong remang remang yang mengarah ke beberapa ruangan di museum ini.

Lorong ini akan menampilkan hasil dari adaptasi teknologi dan pencahayaan canggih. Salah satunya adalah koin koin yang seolah olah berterbangan.

Selain itu, lorong ini juga mengarahkan kita ke diorama diorama yang menceritakan sejarah mengenai keuangan.

Di sini juga tersedia taman, ruang rapat atau ruang hijau yang dulu kabarnya digunakan sebagai ruang rapat direksi, ruang yang menampilkan koleksi uang dari berbagai penjuru dunia, dan ruangan lain yang bisa pengunjung jelajahi sendiri di sini.

Selain ruang pameran yang modern, Museum ini juga menyediakan berbagai fasilitas tambahan seperti Ruang Penitipan Barang, Pusat Informasi Bank Indonesia, Auditorium, Perpustakaan dan pastinya adalah Toko Cideramata.

Tiket dan Akomodasi

Untuk menuju lokasi ini bisa menggunakan kereta dan turun di stasiun Jakarta Kota ataupun dengan menggunakan Trans Jakarta dan turun di halte Kota.

Harga tiket masuk cukup dengan membayar Rp5.000 bahkan gratis untuk beberapa pengunjung dengan ketentuan tertentu seperti Pelajar/Mahasiswa.

Museum ini beroperasi di hari Selasa sampai Minggu karena di hari Senin tutup pukul 07.30 – 15.30 di hari weekday dan 07.30 – 16.00 untuk weekend.

Baca juga:
* Museum Lombok: Menyimpan Jati Diri Tanah NTB

Bagaimana? Tertarik untuk melihat koleksi numismatik yang berharga dari berbagai penjuru dunia? Atau tertarik untuk belajar sejarah dengan nuansa modern? Yuk kita mampir ke Museum Bank Indonesia!

(Sumber ; https://jejakpiknik.com/museum-bank-indonesia/)

(Artikel ini ditulis oleh Febry Dwi Rismayanti, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Jakarta, program magang GENPINAS)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here