
Rikimeri~
Rikimeri~
Wauhaha da limamu, Papagaja da wihimu~
Je soli oli mila, Je peda oli djara~
Waingu ati kalungu, Pakera koku limangu~
Ta tana wai kanena, Ta loku waikalala~
Sobat Genpi tahu bahasa yang digunakan pada lagu di atas? Yup, bahasa Sumba. Tahu tidak, lagu di atas merupakan penggalan dari soundtrack iklan You.C1000 tahun 2019? Menyuguhkan pemandangan indah dari destinasi wisata suatu daerah, iklan ini selalu memboyong Miss Universe tahun berkaitan sebagai model iklan.
Kebetulan nih, di tahun 2019, You.C1000 mengambil lokasi syuting iklan di daerah Sumba. Lagu di atas yang berjudul Rikimeri, dibawakan oleh OsamuethniC dari sanggar musik OSA asuhan salah satu maestro musik Sumba, Elson Umbu Riada. Beliau juga yang membuat lagu tersebut, lho! Dalam kolom komentar kanal Youtube-nya di video musik Rikimeri, sanggar OSA menuliskan pesan “The message is about world now in pandemic. We are crying but still must keep dancing”.
Berawal dari ide untuk mengawinkan musik tradisional Sumba dan musik modern, band ini mulai dikreasikan Om Elson sejak tahun 2017. Dari kreasi tersebut akhirnya terbentuklah OsamuethniC, yang merupakan akronim dari kata ‘Orang Sumba Asli pu Musik Ethnic’. Terdiri dari 5 orang anggota tetap, masing-masing anggota memiliki bagian sendiri membawakan alat musik. Satri sebagai lead vocal dan karakas, Umbu Dapambeling sebagai gitaris, Yusak Dapawawa sebagai pemain tambur, Yoan Palabu sebagai pemain gong, dan tak ketinggalan Elson Umbu Riada yang juga lead vocal namun memegang banyak ketrampilan menggunakan alat musik (pemain jungga, goga, dan gitar lele).
Yang istimewa dari band OsamuethniC ini, mereka masih menggunakan alat musik tradisional Sumba dalam setiap penampilan mereka. Mungkin bisa kita sebut saja dengan band agar lebih mudah mendeskripsikannya. Coba lihat saja di paragraf sebelumnya! Beberapa alat musik yang digunakan mungkin terdengar asing saat Sobat Genpi membacanya. Tambur Sumba itu bentuknya seperti gendang, jungga ialah gitar tradisional khas Sumba (bentuknya seperti biola namun cara memainkannya dipetik), goga jika disamakan bentuknya seperti gendang panjang (namun memainkannya seperti gitar yang dipetik) dan gong yang digunakan pun gong khas Sumba.
Band ini bisa dibilang sangat unik. Beberapa lagu mereka aransemen dengan OSA style. Dengan visi sanggar OSA yaitu “Membangun Sumba Lewat Musik”, mereka benar-benar memperkenalkan vibes Sumba saat tampil. Contohnya, mereka selalu perform dengan menggunakan busana khas Sumba plus ikat kepala dan topi juga. Perform mereka juga diiringi penari latar etnik kontemporer. Tak lupa, alat musik pun mereka menggunakan alat musik tradisional.
Tak hanya menghadirkan lagu Sumba, OsamuethniC juga membawakan lagu-lagu Indonesia dan mancanegara. Saat menjadi band pembuka di konser Slank NTT 361, mereka membawakan lagu Anyer 10 Maret dari Slank. Dalam acara Pasific Sound di Purukambera, OsamuethniC membawakan lagu Three Little Birds dari Bob Marley.
OSA Elson OSA, kanal Youtube yang sanggar OSA buat, menyuguhkan beberapa lagu yang mereka bawakan. Rambu Reta, Rambu Guna Manggilu, Tekinawe, Tana Abadi, dan masih banyak lagi yang bisa kalian putar. Ada juga lagu berjudul Zozibini Tunzi yang didedikasikan untuk Miss Universe 2019 ini.
Coba Sobat Genpi dengarkan untuk ikut mendukung eksistensi grup musik etnik kontemporer seperti ini. Dengan ikut menonton, kalian juga ikut melestarikan salah satu budaya Indonesia. Tak ada salahnya karena alunan yang dibawakan OsamuethniC ringan dan easy listening.
(Sumber Artikel: buletinosa.blogspot.com; Youtube OSA Elson OSA)
Oleh Diah Ramadhanti Safitri, Prodi Administrasi Bisnis, Universitas Diponegoro pada Program Internship Genpinas 2020
Salam Osa
Thanks Genpi..