
Siapa yang tidak mengenal batik? Batik adalah kain yang dilukis dengan cairan lilin malam dan untuk melukiskannya menggunakan canting. Lukisan khas pada kain membentuk pola pola tertentu yang khas dan dinamani sebagai kain batik. Batik berasal dari kata amba dan tik yang berarti kain dan titik. Artinya batik adalah titik titik yang Digambar pada kain hingga akhirnya membentuk pola atau corak yang indah.
Kepopuleran batik di dunia fashion sudah tidak diragukan lagi, terbukti dari banyaknya artis popular dan penjabat negara yang bangga menggunakan batik. Misalnya saja Agnez mo yang seringkali menggunakan kain batik dalam musik videonya dan para pejabat public yang menggunakan batik sebagai pakaian resmi di berbagai kesempatan sebagai fashion khas Indonesia. Kepopuleran kain batik sebagai fashion bukan hanya ditunjukan oleh orang orang dalam negeri, tetapi juga artis dan pejabat negara lainnya. Seperti Nelson Mandela hingga Bill Gates tertakap kamera beberapa kali menggunakan batik, selain itu juga ada Paris Hilton dan James Bay.
Keanekaragaman dan kepopuleranpun batik sudah tidak diragukan lagi di kancah dunia ketika United Nations of Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) mengakui batik sebagai Budaya Tak-benda Warisan Manusia atau Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity pada 2 Oktober 2009. Pada tanggal tersebut juga akhirnya diputuskan menjadi hari batik nasional. Sejak diputuskan menjadi hari batik nasional berbagai cara dilakukan untuk menyemarakkannya, misalnya seperti di sekolah sekolah dan dikantor kantor yang menggunakan batik bebas berwarna warni. Kini batik pun menjadi pakaian yang dapat digunakan dalam setiap kesempatan formal, atau nonformal.
Anekan ragam warna, pola, corak batik sangat banyak, bahkan setiap daerah pasti memiliki corak batik yang khas. Salah satuny adalah batik sasambo dari Nusa Tenggara Barat, tepatnya di Desa Rembitan kecamatan Pujut kabupaten Lombok. Nama sasambo sendiri diambil dari tiga etnis yang mendiami NTB anatra lain sasak, Sumbawa dan Mbojo. Meski diambil dari nama etnis di NTB batik sasambo merupakan akulturasi dari batik Lombok dan juga masih dipengaruhi oleh batik Jawa. Selain itu motif batiknya juga dipngeruhi oleh factor ekologi NTB yang terletak di pada pulau pula kecil dengan budaya agraris dan pesisir. Lalu seiring berjalannya waktu, batik sasambo memiliki ciri khasnya sendiri dan memiliki filosofi yang menarik.
Batik sasambo memiliki motif rumah tradisonal NTB yang berkaitan dengan tradisi di masyarakat NTB. Batik sasambo tidak hanya diciptakan dengan alasan fashion dan kesetikan saja. Banyak makna yang terkandung dalam motif batik Sasambo, makna dan nilai tersebut merepresentasikan nilai nilai dan harapan masyrakat NTB. Nilai nilai dan harapan tersebut merujuk pada persatuan, kerukunan, kemakmuran, kemanan dari bencana, sumber rejeki, perdamaian dan perlindungan. Mislanya motif Bale Lumbung yang motifnya berupa gambar biji ijian, motif ini bermakna kemakmuran karena biji bijian adalah bahan konsumsu makanan yang dapat ditanam kembali. Selain itu motif Baleq yang bermotif rumah panggung tinggi, yang memiliki nilai berkumpul keluarga atau. Kemudian motif Tereng yang bermotif pohon bamboo, pohon bamboo digambarkan kehidupannya slelau bergerombol sehinga kerukunan selalu tercipta dan juga pohon bamboo memiliki akar yang kuat guna menahan bencana alam tanah longsor.
Maulani Mulianingsih, Universitas Al Azhar Indonesia Jurusan Ilmu Komunikasi – Broadcasting and New Media, Internship Generasi Pesona Indonesia Nasional Kelompok 11 Ekonomi Kreatif.