(Foto: asworldsdivide.com)

Menato tubuh sepertinya bukan menjadi sesuatu yang asing bagi remaja zaman sekarang. Tato menjadi cara manusia mengekspresikan diri serta memberikan suatu kebanggaan tersendiri pada pemilik tato tersebut. Namun, tahukah kamu bahwa tato merupakan seni yang juga dilakukan masyarakat adat di Indonesia sejak zaman dahulu?

Salah satu suku yang memiliki seni tato tradisional adalah suku Mentawai. Suku ini merupakan suku tertua di Indonesia. Mereka bertempat tinggal di bagian Barat pulau Sumatera, tepatnya di Pulau Siberut, Pagai Utara, dan Pagai Selatan.

Keunikan dari suku ini adalah seni menato tubuh tradisionalnya. Seni tradisional menato tubuh dari suku Mentawai ini disebut titi.

Tato dari suku Mentawai bermakna keseimbangan hidup. Mereka meyakini bahwa segala yang ada di dunia ini hidup dan memiliki roh. Oleh karena itu, motif dari tato suku Mentawai kebanyakan berbentuk tumbuhan maupun hewan.

Tahap dan Proses

Pada suku Mentawai, menato tubuh tidak seperti menato pada zaman sekarang. Suku Mentawai akan melakukan tiga tahapan dalam pembuatannya.

Tahap pertama dilakukan pada saat seseorang berusia 11-12 tahun dan penatoan dilakukan pada bagian pangkal lengan. Tato kedua didapatkan saat seseorang berusia 18-19 tahun pada bagian pahanya. Lalu tahap terakhir yaitu tahap ketiga dilakukan saat dewasa.

Motif tato yang digunakan juga beragam, hingga mencapai 160 motif. Di mata masyarakat Mentawai, tato tidak hanya berfungsi sebagai keindahan tetapi juga lambang yang menunjukkan derajatnya.

Oleh karena seni tato ini masih tradisional, alat yang digunakan punsangat sederhana. Mereka menggunakan duri, arang batok kelapa, dan air tebu. Duri berfungsi untuk memasukkan tinta ke dalam tubuh serta arang berguna sebagai zat tinta hitam.

Mungkin pembuatan tato dari suku Mentawai akan terdengar ekstrim dan menyakitkan jika dibandingkan dengan pembuatan tato modern. Oleh karena itu, masyarakat akan merasakan sakit yang luar biasa saat pembuatannya bahkan hingga berefek demam.

Proses Pembuatan Tato dari Suku Mentawai (sumber: marimembaca.com)

Sebelum dimulainya proses menato tubuh, biasanya masyarakat suku Mentawai akan menyelenggarakan pesta kecil-kecilan yang disebut ulia. Ulia merupakan bentuk penghormatan masyarakat terhadap roh leluhur dan untuk meminta agar proses tato berjalan lancar.

Seni Tato Tertua di Dunia

Seni tato dari masyarakat Mentawai ini dinobatkan sebagai seni tato tertua di dunia. Titi telah dilakukan sejak kedatangan mereka ke pantai barat Sumatera tepatnya pada zaman Logam, sekitar 1500 – 500 SM. Sedangkan tato dari bangsa Mesir dimulai baru pada tahun 1300 SM.

Konon, masyarakat suku Mentawai adalah bangsa protomelayu dari Yunani yang berbaur dengan budaya dongson di Vietnam. Mereka lalu berlayar ke Samudera Pasifik hingga sampai di pantai barat Sumatera. Berdasarkan penelitian, tato dari suku Mentawai menunjukkan kemiripan dengan tato hasil seni budaya dongson di Vietnam.

Tradisi menato tubuh ini sangat bermakna filosofis bagi masyarakat Mentawai sehingga mereka tetap mempertahankannya. Namun, pada tahun 1950-an tepatnya setelah lima agama masuk pada daerah Mentawai, tradisi menato mulai tersingkirkan. Masyarakat tidak lagi banyak menato seperti dahulu sehingga keberadaan tradisi ini terancam punah.

Bagi kamu yang penasaran, yuk kita saksikan video tentang tato Mentawai berikut ini!

Penulis: Nabila Cahya Pramita, Universitas Diponegoro, Peserta Magang GenPinas 2021

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here