
Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan sumber daya laut yang sangat berlimpah. Dikenal dengan negara mega biodiversitas, banyak sekali sumber daya laut yang bisa dimanfaatkan dan memiliki nilai jual, salah satunya adalah kulit ikan. Siapa menyangka olahan kulit ikan bisa memiliki nilai jual yang tinggi. Tidak banyak yang mengetahui bahwa kulit ikan manfaat, dengan nilai ekonomi dan sosial yang tinggi. Biasanya olahan dari bahan ikan terbatas hanya dimanfaatkan sebagai bahan pangan. Namun kini kulit ikan yang biasanya menjadi limbah justru dapat dimanfaatkan. Nurul Hak adalah seorang peneliti kulit ikan yang berinovasi menjadikan kulit ikan menjelma menjadi berbagai kerajian seperti dompet, tas, sepatu, ikat pinggang dan lain lain.
Bermula dari penyelesaian tugas akhirnya sebagai syarat lulus di Akademi Teknologi Kulit Yogyakarta pada tahun 1979, Nurul memulai pertamakalinya penyamakan kulit ikan. Hal pertamakali yang dipikirannya adalah mengapa hanya kulit hewan ternak yang dapat disamak mengapa kulit ikan tidak dicoba untuk disamak, terlebih lagi kulit ikan biasanya hanya menjadi limbah saja. Kini penelitiannya mengenai kulit ikan sudah banyak dipublikasikan di berbagai Universitas di Indonesia.
“Tidak banyak orang yg mengetahui bahwa kulit ikan memiliki manfaat yang mempunyai nilai ekonomi dan sosial yang tinggi. Biasanya olahan dari bahan ikan hanya jadinya saja yang dimanfaatkan sebagai bahan pangan.” Ungkap Nurul.
Berbagai macam kulit ikan, mulai dari ikan yang berasal dari ikan laut atau ikan air tawar dapat dimanfaatkan menjadi kulit ikan tersamak. Ikan ikan tersebut antara lain kulit ikan hiu, pari, kakap, kerapu, tuna, lemadang, nila gurami, patin dan masih banyak lagi. Setiap kulit ikan memiliki corak sisik yang berbeda beda, hal tersebut menjadi keunikan dan ciri khas setiap kulit ikan. Kekuatan dari kulit ikan tidak kalah dengan kulit hewan lainnya, karena kekuatan daya tarik kulit ikan sudah teruji.
Dari kulit iklan yang sudah melalui proses penyamakan dapat dibuat kerajinan seperti dompet, tas, sepatu, ikat pinggang dan masih banyak lagi. Proses penyamakan kulit ikan hampir mirip dengan penyamakan kulit kambing atau sapi. Namun yang membedakan ada pada permukaan kulit ikan yang ditumbuhi sisik sedangkan kulit kambing atau sapi ditumbuhi bulu. Maka diperlukan ketelitian dalam menentukan metode penyamakan kulit ikan dengan bahan bahan penyamak yang tepat. Metode penyamakan kulit ikan haus disesuaikan dengan jenis ikan, ukuran ikan, serta ketebalan kulit ikan tersebut. Sehingga keunikan dan ciri khas sisik pada kulit ikan dapat nampak dan memiliki nilai jual.
Dari kulit ikan ini dapat dibuat aneka produk seperti dompet, tas, sepatu sandal, ikat pinggang, dan produk kulit lainnya. Produk kerajinan dari kulit ikan ini mempunyai spesifik tersendiri dan mempunyai nilai estetika yang menarik sehingga membuat orang tidak percaya bahwa produk ini berasal dari kulit ikan.
“Saya berharap penelitiannya yang sudah dilakukan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat banyak, penelitian kulit ikan ini sudah teruji memiliki nilai layak pakai, layak jual dengan begitu potensi kulit ikan ini dapat meningkatkan ekonomi di masyakarat nelayan, mulai dari kulit mentahnya, pengawetannya, penyamakannya, bahkan dalam bentuk barang jadi.” Kata Nurul.
Kontributor : Maulani Mulianingsih, Universitas Al Azhar Indonesia Internship Generasi Pesona Indonesia Nasional Kelompok 11 Ekonomi Kreatif