Kawasan Candi Borobudur merupakan salah satu warisan dunia yang telah diakui oleh UNESCO. Candi yang bercorak agama Buddha ini dapat dikatakan sebagai master piece karena berbagai keistimewaan dalam arsitektur dan berpengaruh terhadap kebudayaan dunia.

Sobat Genpi, ketika berada di Borobudur kalian bisa juga lho melakukan aktivitas lain, seperti bersantai di Gereja Ayam, mengejar sunrise di Punthuk Setumbu, mengunjungi Rumah Kamera, bermalam di berbagai homestay yang ciamik, mengintip Padepokan Apel Watoe, berkunjung ke Balkondes, dan belajar membuat gerabah di Desa Wisata Klipoh. Wah, menarik sekali, bukan? Tinggal pilih saja, Sobat!

Di Desa Wisata Klipoh, kita bisa melihat langsung proses pembuatan gerabah yang diwariskan secara turun-temurun. Desa yang merupakan rumah untuk kerajinan gerabah ini terletak 4,6 kilometer dari Candi Borobudur. Wah, nggak jauh kan, Sobat? Sepanjang perjalanan menuju Desa Wisata Klipoh kita akan disuguhi pemandangan sawah yang asri dan pohon kelapa yang melambai-lambai.

Sobat Genpi, perajin di sini menggunakan teknik yang tradisional untuk membuat gerabah. Proses pembuatan gerabah mulai dari pembentukan tanah liat, mengeringkan hasil dengan sinar matahari dengan dijemur, kemudian gerabah dibakar.

Sobat, ada berbagai jenis gerabah yang diproduksi di Desa Wisata Klipoh, yaitu asbak, hiasan dinding, kendi, vas dan pot bunga, mangkuk, tempat lilin, cobek, dan masih banyak lagi. Harga kerajinan gerabah pun bervariasi, mulai dari ribuan hingga jutaan rupiah.

Kerajinan gerabah yang ada di Klipoh, atau yang sering diucapkan Nglipoh itu usianya sama, bahkan malah lebih tua dari Candi Borobudur itu sendiri. Tradisi pembuatan kerajinan gerabah di Klipoh, Borobudur dapat ditinjau pada relief di Candi Borobudur (Dwi Oblo/National Geographic Indonesia). Kerajinan gerabah dicatat sebagai salah satu Warisan Budaya Takbenda. Jadi, Desa Wisata Klipoh menawarkan wisata sambil belajar dan melestarikan warisan budaya khususnya kerajinan gerabah.

Di sini, Sobat bisa belajar membuat gerabah dibimbing langsung oleh para perajinnya. Desa Wisata Klipoh terbuka untuk wisatawan lokal maupun mancanegara. Anak-anak sekolah kerap berwisata dan diajari cara membuat gerabah, kemudian hasilnya dibawa pulang untuk suvenir. Desa Wisata Klipoh juga menyelenggarakan Festival Gerabah agar semua orang lebih akrab dengan kerajinan gerabah, dengan begitu ada rasa memiliki dan keinginan untuk melestarikan. Berbagai kesenian dan perlombaan turut meramaiakan Festival Gerabah.

Bagaimana Sobat, tertarik berwisata sambil melestarikan warisan budaya? Desa Wisata Klipoh jawabannya. Ajak teman-teman dan keluarga datang ke sini, ya?

(Ditulis oleh Lena Sutanti, Antropologi Sosial, Universitas Diponegoro, Program Internship Genpinas tahun 2020)

Referensi:
https://borobudurnews.com/di-desa-ini-wisatawan-borobudur-bisa-bikin-sendiri-kerajinan-gerabah/
https://nationalgeographic.grid.id/read/13291131/nglipoh-pewaris-gerabah-borobudur
https://jateng.antaranews.com/berita/148086/desa-gerabah-klipoh-borobudur-ramai-wisman

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here