Daftar Isi
Pasti ada kelebihan dibalik keterbatasan seseorang. Namun sebagian orang, terkadang masih memandang sebelah mata. Termasuk dalam urusan membuka lapangan pekerjaan bagi saudara-saudara difabel kita.
Tidak pantang menyerah, di Indonesia banyak komunitas difabel yang memperlihatkan kelebihan mereka. Masuk ke dunia industri kreatif, dengan segenap kemampuan dan usaha, komunitas difabel mulai tampil di mana-mana.
Di Indonesia, ada beberapa industri yang memberikan kontribusi dalam pemberdayaan difabel di bidang parekraf. Siapa saja mereka? Yuk kita lihat satu-persatu.
Baca juga:
* Meningkatkan Kesehatan Melalui Health Tourism
Sunyi House of Coffee and Hope

Sunyi House adalah salah satu kafe unik yang sering diperbincangkan banyak orang akhir-akhir ini. Mungkin kalian kalian juga sudah mendengarnya.
Kafe yang berlokasi di Jalan RS Fatmawati No. 15, Cilandak, Jakarta Selatan. Menjadi kedai kopi yang beratmosfir toleransi disertai rasa kopi yang nikmat.
Di tempat ini, kalian bisa menyaksikan bagaimana kawan-kawan difabel memperlihatkan kelebihannya dalam membuat makanan hingga minuman.
Saat datang ke tempat ini, kalian perlu menggunakan bahasa isyarat. Namun tidak perlu khawatir kalau belum bisa. Karena kalian akan diberikan kertas dan pensil saat akan memesan makanan dan minuman. Jika kalian tidak paham bahasa isyarat pun, akan ada pendamping translator.
Tidak hanya merasakan cita rasa kopi, kalian juga bisa sambil belajar bahasa isyarat.
Lalu apakah kafe ini benar-benar ‘sunyi’ seperti namanya? Walau namanya “Sunyi”, tetap ada alunan musik lembut yang menemani kalian di kafe ini.
Tempatnya pun nyaman dan fotogenik. Kedai ini bisa masuk ke list bagi kalian para pencinta kopi.
Wistara Batik

Sejak 2010, industri kreatif yang didirikan oleh Aryo Setiawan ini sudah ramah difabel. Industri ini dinamai Wistara Batik.
Menariknya, kawan-kawan difabel Surabaya Jawa Timur ini terlibat penuh dalam pembuatan batik di sini. Mulai dari membuat pola, memotong kain, menjahit, mengemas, hingga saat produk siap untuk dipasarkan.
Kalian juga perlu tahu nih, kawan-kawan difabel yang bekerja di sini setidaknya mampu membuat 5 potong baju perharinya. Keren banget, ya!
Selain itu, ternyata para pekerja disini sebetulnya enggak bisa menjahit. Tetapi Pak Aryo selaku pendiri Wistara Batik menggandeng mereka agar tidak menganggur dan membuatkan industri yang ramah difabel.
Sekarang, industri ini semakin bertumbuh dengan pesat. Tidak hanya diminati oleh konsumen dalam negeri, tetapi batik ini pun sering dijadikan cendera mata untuk dibawa ke luar negeri. bahkan sudah melakukan ekspor lho ke beberapa negara.
Kalau kalian tertarik untuk membeli batik hasil buatan mereka, kalian bisa langsung cek di Facebook, Instagram, dan juga e-commerce lainnya.
Perajin Anyaman Bambu di Kabupaten Kediri

Gunawan, asal Kediri, adalah seorang mantan penjual bakso yang beralih menjadi seorang perajin anyaman bambu. Melalui industrinya ini, ia menggandeng para difabel untuk bekerja bersamanya. Industri ini bergerak di sektor kriya yang menghasilkan berbagai anyaman.
Saat ini, sudah ada setidaknya 5-6 perajin difabel yang bekerja bersamanya. Ada berbagai anyaman yang diproduksi. Sepert anyaman bambu bakul nasi, stoples, wadah lampu, tisu, dan juga perabotan rumah tangga lainnya.
Melalui usaha yang digelutinya selama 15 tahun lebih, industri ini menjadi ikon dari industri rumahan yang berasal dari Desa Wanengpaten. Hasil karya yang dibuat oleh para perajin selalu dibanjiri permintaan. Bukan hanya dari perorangan saja bahkan hingga hotel.
Rumah Kerajinan Precious One

Didirikan sejak 2004, Rumah Kerajinan Precious One sudah menjadi industri kreatif yang menghasilkan berbagai kerajinan tangan. Terletak di Jakarta, industri ini pun menggandeng sahabat difabel untuk ikut memproduksi hasil karya yang kreatif.
Precious One memiliki tagline yang menarik, yaitu “Bangga pakai karya disabilitas.” Dari tagline ini, Rumah Kerajinan Precious One ingin agar masyarakat tidak perlu khawatir dengan kualitas produk yang dihasilkan. Karena meskipun difabel memiliki keterbatasan, produknya tetap berkualitas.
Produk yang sudah dihasilkannya sendiri kurang lebih ada berbagai macam. Ada sarung bantal, kotak tisu, boneka, benda-benda kriya lainnya. Hingga benda yang akhir-akhir ini marak dipakai, yaitu masker!
Kafe Dapur Dif_able

Kreativitas membuka usaha juga muncul di komunitas difable yang ada di Kota Bandar Lampung. Baru dibuka pada tanggal 8 Maret 2021, namun di balik layar usaha mereka sudah dirintas lama.
Komunitas Sahabat Difabel Lampung (Sadila) bersama Yayasan Langit Sapta mendirikan Kafe Dapur Dif_able. Lokasinya di Jalan Diponegoro No. 14, Gotong Royong, Bandar Lampung.
Untuk memesan menu, kalian bisa menggunakan bahasa isyarat kepada kawan-kawan difable. Bagaimana kalau tidak bisa? Ada translator yang siap menemanimu untuk berinteraksi.
Suasana kedai kopi tetap terasa di sini. Bisa saling tegur sapa, mengobrol, diskusi, dan sebagainya.
Memanfaatkan ruang yang ada, kafe ini bukan sekadar tempat usaha kuliner. Namun sekaligus menjadi pusat informasi marketing bagi kawan-kawan difabel di Lampung.
Kamu bisa lihat kegiatan mereka melalui akun instagram @dapurdif_able.
Baca juga:
* Kalyan, Kedai Kopi Lokal Yang Berhasil Membuka Cabang di Jepang
Meskipun memiliki keterbatasan, teman-teman difabel punya banyak kelebihan yang keren ya! Kita turut senang karena ada industri kreatif yang ramah difabel. Kita juga mau mendukung hasil karya yang sudah mereka berikan.
Yuk teman-teman, kita dukung hasil buatan teman-teman difabel dengan membeli produk mereka!
Oleh : Antari Isdita, Universitas STIEPAR YAPARI