Sumber : kompas.com

Sobat Genpi sudah tahu belum? Ternyata ada lukisan mural sepanjang 233 meter yang terpampang di sebuah jalanan bernama Jalan Keuangan Raya RW 05 Cilandak Barat, Jakarta Selatan. Tidak tanggung – tanggung, proyek pengerjaan karya seni ini menghabiskan hampir Rp 100 Juta serta puluhan liter cat dan setidaknya melibatkan 16 orang pelukis yang terhimpun dari Komunitas Perupa Jakarta demi memeriahkan HUT ke-75 Republik Indonesia sekaligus menghormati pelukis legendaris Indonesia, Basoeki Abdullah.

Bila Sobat Genpi berkunjung langsung melihat lukisan mural raksasa ini, maka bersiap – siaplah karena lukisan mural ini membawa diri kamu seolah berada di bentang alam yang indah meliputi danau, sungai, persawahan, jalanan lereng pegunungan yang menurun bak berada di desa yang rindang dan asri. Cocok sekali untuk memuaskan rasa penasaran dan berfoto ria.

Dilansir dari Republika.co.id, menurut Koordinator Komunitas Perupa Jakarta, Wito menjelaskan,  bahwa pemilihan tema alam dalam pengerjaan proyek mural ini dimaksudkan karena menyesuaikan Jalan Keuangan Raya yang kondisinya naik – turun.

“Menarik kalau sungai, posisi jalan menurun jadi kayak air mengalir, menuju danau, terus jalanan naik jadi jalan setapak. Di ujung juga ada persawahan dan gunung,” ujar Wito, dilansir dari Republika.co.id Sabtu (17/10/2020).

Di samping itu, pemilihan tema dipilih karena menyesuaikan aliran lukis pelukis legendaris Basuki Abdullah yang terkenal akan karya lukisnya yang beraliran realis, serta terdapat Museum Basuki Abdullah yang pada dahulu kala menjadi kediaman pelukis itu. Wito menceritakan apabila tema yang dipilih bukanlah bernuansa alam, namun tema yang lebih rumit dipastikan penyelesaian proyek mural ini akan selesai dalam waktu yang lama.

Dalam proses pengerjaan karya mural ini, menurut Wito, total menghabiskan waktu selama tiga hari, terhitung sejak Minggu (23/8/2020) hingga Selasa (25/8/2020). Selain harus memikirkan durasi proses pengerjaan mural yang harus diperpendek, salah satu kendala dalam pengerjaan mural sepanjang 233 meter ini adalah faktor lingkungan yakni sekitar areal mural yang merupakan pagar rumah warga dan juga tembok masjid yang tidak ikut dilukis untuk menjaga ketertiban warga.

“Harusnya sebisa mungkin nggak ada bidang yang nggak dilukis, jadi semuanya ada ornamen warna,” ucap Wito, dilansir dari Republika.co.id Sabtu (17/10/2020).

Fakta menarik lainnya yang patut Sobat Genpi ketahui adalah, dalam pengerjaan proyek mural ini kondisi jalan yang ditemukan adalah berbahan aspal. Tentunya, jalan berbahan aspal agak sulit dikerjakan sebagai media pelukisan mural. Menurut Wito, perlu tambahan cat yang lebih banyak dan tentunya tenaga pelukis yang banyak pula. Diperkirakan, untuk setiap 10 meter jalan membutuhkan pasokan cat sekitar 15 hingga 20 liter, sedangkan realitanya jalan tersebut memiliki panjang 233 meter. Fantastis sekali ya Sobat Genpi?

Tetapi, dibalik fakta rumitnya pengerjaan mural tersebut, terselip rejeki mendadak yang dirasakan oleh para pelukis, pasalnya akibat pandemi ini penghasilan mereka yang rata – rata menggantungkan nasib dari proyek mural atau karya seni rupa lainnya sempat sepi, namun ketika mereka dipanggil oleh pengelola Museum Basoeki Abdullah untuk mengerjakan proyek mural sepanjang 233 meter, sontak hati mereka gembira.

Sobat Genpi, selain mengusung mural bertemakan alam, ternyata proyek mural ini menyisipkan pesan terkait imbauan protokol kesehatan demi meminimalisir penyebaran Covid – 19. Misalnya saja seperti slogan 3M (memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak). Menurut Wito, hal ini supaya memberikan korelasi antara pesan – pesan dalam mural yang terkait dengan isu – isu terkini di Indonesia.

“Ada slogan – slogan yang punya korelasi sama persoalan negara, agar sekaligus menyampaikan edukasi masyarakat,” tegas Wito, dilansir dari Republika.co.id Sabtu (17/10/2020).

Proyek mural yang dimulai pada Minggu (23/8/2020) ini secara seremonial diresmikan oleh Wali Kota Jakarta Selatan, Marullah Matali. Tak hanya itu, Camat Cilandak, Mundari juga turut hadir dan mengapresiasi keberadaan mural terpanjang di Jakarta ini. Kedepannya, banyak mural lain yang dikerjakan sebagai landmark dan bisa dikembangkan di berbagai ruang umum lainnya serta dikelola menjadi ruang seni dan juga media edukasi bagi masyarakat.

“Jadi kegiatan ini sebenarnya juga suatu edukasi ke masyarakat sekitarnya, bahwa di wilayah sebenarnya bisa dijadikan ikon seni,” kata Mundari, dilansir dari Republika.co.id Sabtu (17/10/2020).

Bagaimana Sobat Genpi, tertarik mengunjungi mural terpanjang di Jakarta ini? Silakan menikmati indahnya mural ini yang terletak tak jauh dari Museum Basoeki Abdullah, tepatnya berada di Jalan Keuangan Raya RW 05 Cilandak Barat, Jakarta Selatan. Sampai jumpa!

Sumber:

https://www.google.com/amp/s/m.republika.co.id/amp/qfpc55484.

Ditulis oleh Lukman Hakim, Prodi Ilmu Komunikasi, Universitas Ahmad Dahlan, Program Internship Genpinas tahun 2020.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here