Daftar Isi

Kamu tentu sudah tidak asing lagi dengan Kota Cirebon. Salah satu wilayah di nusantara yang memiliki sejarah panjang kebudayaan Islam. Khususnya berkaitan dengan Sunan Gunung Jati.
Kamu dapat mengunjungi tempat wisata bersejarahnya, yaitu Keraton Kasepuhan Cirebon.
Keraton Kasepuhan Cirebon adalah keraton yang dulunya pernah menjadi pusat pemerintahan Kasultanan Cirebon. Bangunannya dulu bernama keraton Pakungwati. Diambil dari nama istri Sunan Gunung Jati.
Berbagai bangunan di dalamnya memiliki cerita bersejarah.
Lokasi
Keraton ini berada di selatan Alun-alun Kasepuhan. Dulunya, Alun-alun ini digunakan untuk tempat perayaan kegiatan besar kerajaan.
Berjarak sekitar 3,5 kilometer dari Stasiun Cireon. Atau sekitar 4,6 kilometer dari Grage City Mall.
Alamat:
Jalan Kasepuhan No.43, Kesepuhan, Kec. Lemahwungkuk
Kota Cirebon, Jawa Barat 45114.
Sejarah
Ada 2 komplek bangunan di dalam area kasepuhan ini. Dalem Agung Pakungwati didirikan oleh Pangeran Cakrabuana di tahun 1430.
Dan yang kedua kompleks keraton Pakungwati, didirikan oleh Pangeran Mas Zainul Arifin di tahun 1529. Kompleks keraton ini yang sekarang disebut Keraton Kasepuhan.
Saat itu disebut Keraton Pakungwati, diambil dari nama Ratu Dewi Pakungwati binti Pangeran Cakrabuana. Ia menikah dengan Sunan Gunung Jati.
Ratu Dewi Pakungwati wafat pada tahun 1549 di dalam Mesjid Agung Sang Cipta Rasa. Nasab Sunan Gunung Jati yang kemudian memuliakan namanya sebagai nama Keraton.
Yaitu Keraton Pakungwati yang saat ini bernama Keraton Kasepuhan.
Kalian bisa menemukan banyak bukti akulturasi sejumlah budaya dalam arsitektur keraton. Yaitu Hindu, China, juga Eropa.
Arsitektur dan Tata Letak
Keraton yang menghadap ke Utara ini masih mempertahankan bangunan aslinya yang sudah berumur ratusan tahun.
Menghadap ke utara adalah model tata letak keraton pada masa itu. Khususnya keraton yang berada di wilayah pesisir.
Model ini masih banyak diikuti pemerintahan kabupaten/kota di Jawa. Di depannya terdapat alun-alun dan sebelah barat ada masjid.
Keraton Cirebon ini terdiri dari 3 bagian halaman dengan gapura sebagai penghubung.
Pembagian halaman tersebut dapat kamu temukan pula pada pura atau puri di Bali. Halaman-halaman tersebut dihubungkan oleh gapura.
Gapura-gapura yang menjadi penghubung tersebut berbentuk candi di bagian muka serta paduraksa pada halaman berikutnya.
Di sini kamu juga akan melihat bukit buatan yang dinamakan gunung Indrakila. Selain gunung Indrakila, dahulu terdapat gunung semar, gunung jati dan gunung serandil di sisi Barat.
Keberadaan gunung-gunung tersebut, dijadikan pula orientasi pembentukan Keraton Kasepuhan.
Lebih lengkapnya, bisa baca artikel di wikipedia berikut: Keraton_Kasepuhan
Bangunan
Di dalam keraton kasepuhan terdapat beberapa bangunan di antaranya:
Taman Dewandru
Taman Dewandru, yang dikenal dengan nama taman Bunderan Dewandaru karena bentuknya yang melingkar. Filosofi dari taman ini adalah bentuknya yang bulat melingkar tanpa terputus. Mengartikan keseluruhan.
Bentuk lingkaran menjadi sebuah pangeling (bahasa Indonesia: pengingat). Harapannya manusia selalu mengajak mereka yang berada dalam kegelapan. Lalu mengajak keluar menuju jalan yang terang yang diridhoi Allah.
Museum Benda Kuno

Museum Benda Kuno, bangunannya berbentuk huruf “E”. Berada di sebelah barat taman Dewandaru.
Museum-museum tersebut berisi benda pusaka dan lukisan koleksi kerajaan. Salah satunya yaitu, kereta Singa Barong yang merupakan kereta kencana Sunan Gunung Jati.
Selain itu, kamu bisa melihat peninggalan benda-benda seperti abu rokok Sultan Sepuh XI. Lalu ada peti dari Cina, gelas-glas zaman VOC, dan lainnya.
Museum Kereta

Museum Kereta, berada di sebelah Timur tamam dewandru. Menjadi tempat menyimpan kereta kencana kesultanan Kasepuhan.
Sri Manganti
Sri Manganti, adalah bangunan berbentuk bujursangkar. Lokasinya di sebelah tugu manunggal.
Terbuka tanpa dinding, atap bangunan ini berbentuk joglo dengan genteng. Terdapat 4 tiang saka guru, 12 tiang tengah dan 12 tiang luar.
Fungsi bangunan adalah tempat menunggu keputusan raja.
Bangunan Induk
Bangunan Induk Keraton adalah tempat Sultan melakukan kegiatan kesultanan. Ada berbagai ruang dengan masing-masing fungsi di dalamnya.
Ada Kutagara Wadasan, gapura bercat putih. Lalu ada Kuncung, Jinem Pangrawit, Gajah Nguling, Bangsal Pringgadani, Bangsal Pagelaran, Gangsal Prabayasa, dan Bangsal Agung Panembahan.
Juga terdapat Pungkurun, Kaputran, Dapur Maulud, dan Pamburatan.
Harga Tiket Masuk
Untuk harga tiket masuk (HTM) termasuk relatif murah.
Tiket: Rp 15.000 /orang.
Jam Buka
Jika kamu ingin berkunjung, keraton ini buka dari pagi hingga sore hari.
Pukul 08.00 – 18.00 WIB.
Yuk berkunjung ke tempat wisata bersejarah di Kota Cirebon. Berkunjung ke Keraton Kasepuhan Cirebon untuk menambah wawasan dan ilmu baru.
(Penulis: Dewi Sinta, Universitas Mercu Buana Jakarta, Program Magang Genpinas)
Terimakasih sudah menggunakan foto google maps saya dan mencantumkan nama saya. Artikelnya sangat menarik 👍