proses pembangunan rumah susun rusun unila @kemenpupr
Menteri Basuki saat meninjau lokasi pembangunan rumah susun (Rusun) Unila, Kamis (2/9/2021). (Foto: IG @kemenpupr)

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meninjau pembangunan rumah susun (rusun) dan embung air di Universitas Lampung (Unila).

Hal tersebut dilakukannya di sela-sela kunjungan kerjanya mendampingi Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), Kamis (2/9/2021) lalu.

Menteri Basuki memuji pembangunan rusun tersebut yang berjalan baik dan bagus.

“Progres pembangunan rusun sudah bagus, sudah lebih dari 30 persen. Kualitas pembangunannya juga sudah bagus. Semoga bisa tetap dipertahankan sampai dengan target selesai pada Desember 2021,” Ujar Basuki Hadimuljono.

Baca juga:
* HUT ke-76 RI, Presiden Jokowi Kenakan Pakaian Adat Lampung, Masyarakat Apresiasi

Pembangunan Rumah Susun Unila ini telah dimulai sejak tanggal 24 Mei 2021. Menteri menargetkan bisa selesai di akhir tahun 2021.

Rusun yang menelan biaya Rp11,65 miliar ini diharapkan bisa membantu para mahasiswa. Terutama dalam mendapatkan tempat tinggal layak selama proses belajar mengajar.

Menteri Basuki juga berharap para mahasiswa bisa lebih fokus belajar untuk meningkatkan prestasi. Sehingga akan tercipta SDM yang unggul.

Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (BP2P) Sumatera V A. Darwis menjelaskan, rusun tersebut dibangun sebanyak satu tower.

Memiiki ketinggian 3 lantai, rusun ini bisa menampung 128 mahasiswa. Dengan kamar atau hunian sebanyak 43 unit tipe 24.

“Setiap unit rusun yang dibangun telah dilengkapi fasilitas yang layak. Seperti air bersih, listrik, tempat tidur 2 tingkat, lemari 2 pintu, meja belajar, dan kursi belajar,” jelas Darwis.

Selain rusun Kementerian PUPR juga telah membangun 4 embung air di Unila. Bergfungsi sebagai sumber air untuk rusun dan kawasan kampus Unila.

Embung senilai Rp14,6 miliar ini telah dibangun sejak 9 April 2019. Telah selesai 100% pada tanggal 4 Desember 2019, saat ini sudah berfungsi sepenuhnya.

Kepala Bidang Pelaksanaan Jaringan Sumber Air Balai Besar Wilayah Sungai Mesuji Sekampung Riza Fahlevi menjelaskan, embung di Unila ini berfungsi sebagai daerah pemanenan air hujan.

Yang bisa menjadi cadangan saat musim kemarau dan konservasi sumber daya air. Serta menjadi taman wisata lokal untuk para mahasiswa dan warga sekitar.

Embung Unila @trisuyarto
Salah satu embung di Unila. (Foto: @trisuyarto)

Embung A berada di areal kadang rusa merupakan embung penangkap dan penyimpan air. Embung A ini befungsi untuk kesuburan tanah serta digunakan untuk air minum rusa-rusa yang ada di kandang.

Embung A ini memiliki luas 0,5 Hektar dengan volume 14.554 m3.

Embung B adalah embung yang berfungsi sebagai wadah pengolahan dan resapan air. Baik dari 2 gedung rusun dan sekitarnya, juga dari perumahan yang ada di sekitar kampus dekat terminal.

Embung B memiliki luas 0,96 Ha dengan volume 22.936 m3.

Sedangkan embung C, sering disebut dengan embung kedokteran, terbagi menjadi 2 bagian. Yaitu embung C1 (volume 3.462 m3, luas 0,17 Ha) dan embung C2 (volume 3.303 m3, luas 0,14 Ha).

Embung C merupakan embung yang berada di dekat Fakultas Kedokteran. Embung ini memiliki fungsi sebagai kolam penampungan dan resapan air dari lingkungan kampus Fakultas FKIP, MIPA, Kedokteran dan sekitarnya.

Baca juga:
* Bendungan Marangkayu Rampung, Akan Airi 4500 Ha Lahan Irigasi

Serta yang terakhir adalah embung D dengan volume 7.735 m3 dan luas 0,38 Ha. Embung ini sering disebut dengan Embung Fakultas Teknik. Lokasinya berada di depan GSG dan dekat jalan bypass.

Embung D memiliki fungsi sebagai kolam penampungan dan resapan air dari Perpustakan, Fakultas Teknik, Ekonomi, Hukum, dan area sekitarnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here