Kemenparekraf mengadakan sosialisasi dan simulasi panduan CHSE pada penyelenggaraan MICE di Lampung - 20210922_150939@
Dalam acara sosialisasi dan simulasi panduan CHSE pada penyelenggaraan MICE di Lampung ini, Kemenparekraf juga mengenalkan aplikasi MICE.ID yang bisa memudahkan para pelaku event. – 20210922_150939@ (Foto: Yopie Pangkey)

Kementerian Pariwisata dan Ekononomi Kreatif (Kemenparekraf) mengadakan acara sosialisasi dan simulasi panduan CHSE pada penyelenggaraan MICE di Lampung, Rabu (22/09/2021).

Acara ini diselenggarakan di Hotel Novotel Lampung secara hybrid, offline dan online. 50 peserta offline merupakan perwakilan dari asosiasi pariwisata, pelaku usaha sektor MICE, akademisi, Dinas Pariwisata kabupaten/kota.

Termasuk 10 perwakilan dari media online dan medis sosial di Lampung.

Baca juga:
* GenPI-Kemenparekraf Kolaborasi Co-Branding Wonderful Indonesia

Koordinator Strategi dan Kemitraan MICE Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan Kemenparekraf Budi Supriyanto mengatakan, setelah acara sosialisasi ini kawan-kawan pelaku MICE di Lampung siap bergeliat kembali.

“Mungkin 3 – 4 bulan ini masih sensitif untuk mengadakan kegiatan meeting atau kumpul-kumpul. Karena kawatir akan menjadi klaster covid. Tapi alhamdulllah trend penularan sudah menurun. Dan daerah-daerah sudah sedikit melonggarkan pembatasan.” Budi menjabarkan.

“Lampung saya lihat sudah mengeluarkan surat edaran pembatasan di setiap acara sebanyak 50 persen kapasitas.” Ucapnya.

Melalui acara sosialisasi ini, Budi Supriyanto berharap, masyarakat dan stakeholder terkait bisa mengetahui bahwa kegiatan MICE sudah bisa berjalan.

“Untuk Meeting, dari awal acara ini kita sudah mencoba adaptasi dengan proses touchless. Mulai dari pendaftaran hingga transaki jual beli selama acara. Semua dilakukan melalui aplikasi MICE.ID” Papar Budi.

Untuk simulasi Incentive, kemenparekraf mengajak 10 orang dari media yang ada di Lampung. Simulasi bagaimana CHSE diterapkan dari awal hingga akhir di beberapa destinasi wisata Lampung.

“Untuk simulasi Exhibition, kita melibatkan kawan-kawan UMKM rekomendasi dari Dinas Pariwisata. Semoga bisa menjadi bahan dalam kondisi yang sulit ini.” Kata Budi.

Harapannya seluruh pelaku MICE Lampung yang hadir bisa memahami bagaimana untuk menjalankan MICE dengan batasan-batasan yang sudah diberikan dalam panduan.

“Saya yakin Lampung bisa melaksanakan event. Dan kalau kawan-kawan penyelanggara di Lampung akan menyelenggarakan event yang sifatnya nasional kami bisa membantu dari sisi peizinan.” Pungkas Budi Supriyanto.

Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung Edarwan mengatakan, selama pandemi ini sulit untuk mengadakan kegiatan.

“Dengan adanya panduan CHSE ini kita jadikan momen ini, kita berkolaborasi bagaimana bisa menyelenggarakan event dengan aman dan tidak dipersoalkan dari sisi legalitasnya.” Kata Edarwan.

“Saya memahami sangat sulit melakukan terobosan selama pandemi. Acara ini adalah momen kita belajar bersama, bagaimana kita menerapkan CHSE dalam pelaksanaan MICE.” Ungkapnya.

“Kunci sukses pulihnya sektor pariwisata adalah bagaimana penerapan standar protokol kesehatan. Kita yakin bisa bangkit apabila prokes sudah berjalan dengan baik. Apalagi kalau sudah ada sertifikat CHSE.”

“Mengingatkan kembali apa yang sering diucapkan oleh Menparekraf. Pelaku sektor wisata harus selalu adaptasi, inovasi, dan kolaborasi.” Tegas Edarwan menutup sambutannya.

Baca juga:
* Hotel Bukit Randu dengan Panorama Indah Kota Bandar Lampung

Direktur Pertemuan, Insentif, Konvensi dan Pameran Kemenparekraf, Masruroh, mengharapkan melalui kegiatan sosialisasi dan simulasi panduan ini, para stakeholders MICE di Lampung memiliki pemahaman yang sama akan pentingnya menjalankan protokol yang telah disusun dalam panduan.

“Sehingga wisatawan MICE yang akan melaksanakan kegiatan MICE nya di Lampung dapat merasa aman dan nyaman. Dan sektor MICE kembali siap dan mampu bangkit kembali untuk memacu pertumbuhan dan kreativitas yang lebih baik dari sebelumnya.” Kata Masruroh dalam keterangan tertulisnya, Rabu (22/09/2021).

“Serta menjadikan Lampung sebagai destinasi MICE yang memiliki value proposition yang dapat memenangkan persaingan di dunia internasional.” Harapnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here