Wednesday, July 16, 2025

“Indonesia Spice Up The World”, Targetkan Ekspor Rempah 2 Miliar Dolar AS

kemenparekraf kemendag Indonesia Spice Up The World - pranjall kumar - EUS8zqR_KlI - unsplash
Melalui “Indonesia Spice Up The World”, pemerintah menargetkan ekspor rempah sebesar 2 miliar dolar AS di tahun 2024.. (Foto: pranjall kumar/unsplash)

Indonesia Spice Up The World – Indonesia begitu kaya dengan tumbuhan rempah. Hal ini lah yang pernah membuat beberapa negara Eropa ingin menduduki Indonesia.

Semua orang sudah mengetahui kalau rempah-rempah itu bsia membuat makanan semakin bercita rasa khas. Karena rasa dan aromanya yang begitu kuat.

Baca juga:
* Deretan Rempah Khas Indonesia yang Go International

Namun dalam pemenuhan pasar rempah mancanegara, pemerintah Indonesia menganggap masih perlu peningkatan penjualan produk rempah. Salah satu upayanya adalah dengan mendorong peningkatan produk bumbu masakan (rempah) dan restoran sebagai etalase kuliner Indonesia di luar negeri.

Saat ini pemerintah sedang menggalakkan program berjudul “Indonesia Spice Up The World”. Sebuah kerja sama lintas sektor kementerian dan lembaga. Khususnya Kementerian Perdagangan, melalui Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional sebagai penanggung jawab dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, mengatakan pihaknya mengharapkan “Indonesia Spice Up The World” bisa meningkatkan peluang Indonesia di industri kuliner dunia.

“Kami mendukung penuh program yang digagas Kemenko Marves tersebut dengan berangkatnya delegasi pendukung ke Amerika Serikat dalam waktu dekat,” Sandiaga menegaskan dalam Weekly Press Briefing secara daring, hari Senin (19/7/2021).

Program “Indonesia Spice Up The World” ini sudah dirancang dengan baik sejak lama. Ada pilihan ditunda atau dijalankan dengan adaptasi.

“Adaptasi ini yang saya ambil sebagai langkah untuk memastikan pemulihan ekonomi kita tidak tertunda. Bahwa kita tidak akan sepenuhnya hadir secara fisik, tapi hybrid,” Sandiaga Uno menerangkan.

Berdasarkan data, Sandiaga memaparkan, nilai ekspor rempah olahan (bumbu) dan komoditas/rempah segar Indonesia mengalami tren positif.

Rata-rata pertumbuhan selama lima tahun terakhir adalah sebesar 2,95 persen. Nilai ekspor, tahun 2020 lalu, tercatat sebesar 1,02 miliar dolar AS.

Ada 2 (dua) target yang ingin dicapai melalui “Indonesia Spice Up The World” hingga 2024 mendatang. Yang pertama yaitu meningkatnya nilai ekspor bumbu dan rempah menjadi 2 miliar dolar AS. Yang kedua adalah hadirnya 4.000 restoran Indonesia di mancanegara.

kemenparekraf kemendag Indonesia Spice Up The World
Menparekraf Sandiaga Uno saat memimpin Weekly Press Briefing secara daring, Senin (19/7/2021). (Gambar: dok. Biro Komunikasi Kemenparekraf RI)

Sandiaga mengungkapkan bahwa pelaku parekraf Indonesia membutuhkan pasar di luar negeri. Mereka berharap dalam masa pandemi justru peluang-peluang rempah Indonesia bisa terbuka untuk berkembang.

“Kita tidak boleh menurunkan semangat dan persiapan agar pelaku ekonomi kreatif, terutama UMKM kita bela. Kita harus hadir dan mereka butuh pasar ini,” Ujarnya.

Menparekraf juga memaparkan besarnya pasar rempah di Amerika Serikat (AS). Dikatakannya, Amerika Serikat adalah sekitar 20-25 persen pasar ekspor rempah Indonesia. Ada peluang besar untuk restoran Indonesia di AS.

“Dalam koordinasi dengan tim Konjen RI di Amerika, ada sekitar 100 sampai 150 restoran yang dapat berpartisipasi dalam mewujudkan 4.000 restoran Indonesia di luar negeri,” Menparekraf menjabarkan.

Kehadiran delegasi Kemenparekraf nantinya akan melakukan koordinasi bersama KBRI dan KJRI di New York. Menjadi langkah awal dalam program “Indonesia Spice Up The World”.

Melakukan penguatan jejaring melalui pertemuan dengan para importir bumbu, penggiat kuliner, dan pengusaha restoran non Indonesia di New York.

Mengajak mereka untuk ikut berperan aktif menyemarakkan program dan mendorong pembukaan restoran baru berbasis kuliner Indonesia di New York.

Delegasi Kemenparekraf, selama di sana, juga akan melakukan pertemuan terkait International Year of Creative Economy dengan PTRI. Untuk menekankan kembali posisi Indonesia dan peluang kerja sama internasional.

Serta penguatan jejaring strategis lainnya. Antara lain di bidang wisata minat khusus, musik, dan MICE.

Sandiaga menjelaskan, walau dirinya sudah mendapat persetujuan pimpinan, tapi ia memutuskan untuk tidak ikut berangkat. Ia akan mengikuti kegiatan tersebut secara hybrid.

Baca juga:
* Menparekraf Dukung Program PEN Padat Karya Restorasi Terumbu Karang 2021

Semoga “Indonesia Spice Up The World” ini sukses ya. Bisa membantu peningkatan nilai ekspor bumbu rempah Indonesia menjadi 2 miliar dolar AS di tahun 2024. Dan bisa menghadirkan 4.000 restoran Indonesia di luar negeri.

Yopie Pangkey
Yopie Pangkey
Domisili di Kota Bandar Lampung. Hobi menulis di blog dan memotret. Walaupun sudah sering ke berbagai daerah di Indonesia, lebih senang eksplorasi daerah sendiri di Lampung.

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Latest Articles