Lampung – Menteri Pariwisata Arief Yahya menghadiri acara puncak Lampung Krakatau Festival (LKF) 2019, Minggu (25/8). Kegiatan dipusatkan di dua tempat, yakni di Lapangan Saburai dan bundaran Tugu Adipura Bandar Lampung.

Dalam sambutannya, Menpar Arief mengakui bahwa Lampung merupakan salah satu daerah yang cukup produktif menggelar event pariwisata. Setidaknya, sepanjang tahun 2019 terdapat 53 agenda kegiatan. Dari jumlah tersebut, dua diantaranya masuk Calendar of Event (CoE) Kemenpar. Yaitu Krui World Surfing League di Pesisir Barat (29 April – 4 Mei), dan LKF di Bandarlampung (23-25 Agustus).

Baca juga:
* Lampung Krakatau Festival 2019 Bikin Pariwisata Lampung Unjuk Gigi

Menteri Pariwisata Arief Yahya menghadiri acara puncak Lampung Krakatau Festival - LKF 2019 - yopie pangkey
Menteri Pariwisata Arief Yahya menghadiri acara puncak Lampung Krakatau Festival (LKF) 2019, Minggu (25/08/2019). (Foto: Yopie Pangkey)

“Kita berharap tahun depan lebih banyak event pariwisata Lampung yang masuk Top 100 CoE. Untuk itu, perlu diperhatikan kriteria-kriterianya, sehingga bisa dipersiapkan sejak sekarang,” ujar Menpar dalam rilis yang genpi.id terima pada Minggu (25/08) malam.

Adapun kriteria yang dimaksud, pertama adalah creative value. Apa yang ditampilkan harus menarik. Mulai dari tampilan seni, budaya hingga kuliner. Selain itu, semua harus memiliki standar nasional. Baik desainer, musisi, maupun koreografer.

“Yang kedua adalah commercial value, dimana event yang digelar harus bisa menarik wisatawan. Kemudian ada communication value, sehingga event yang sudah diagendakan bisa diketahui publik secara luas. Promosi harus digencarkan melalui berbagai media, termasuk media sosial,” ungkapnya.

Terakhir yakni CEO commitment. Dalam hal ini, kegiatan kepariwisataan yang sudah digagas harus didukung penuh oleh komitmen atau keseriusan kepala daerah. “Hipotesis saya, setiap daerah yang menyelenggarakan banyak event pendapatan perkapita daerah dan indeks kebahagiaan daerahnya akan tinggi,” tegasnya.

Sebelumnya, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi menyatakan, LKF 2019 merupakan perhelatan budaya dan ekonomi kreatif bagi kabupaten/ kota di daerah setempat. Tentu saja, sekaligus menjadi wadah untuk mempromosikan pariwisata Lampung. Baik di tingkat nasional maupun internasional.

“Melalui kegiatan ini, kami berharap dapat meningkatkan peran budaya dalam pengembangan pariwisata Lampung. Sekaligus meningkatkan peran pariwisata dalam pengembangan perekonomian daerah dan nasional,” ucapnya.

Lewat LKF 2019, Arinal ingin menjadikan budaya dan kekayaan alam Lampung sebagai daya tarik festival. Terutama untuk meningkatkan ekonomi masyarakat melalui pengembangan ekonomi kreatif. Ini juga sebagai upaya merawat kebudayaan lokal dan mengembangkan kesenian, serta mendukung meningkatnya kunjungan wisatawan.

“Lampung memiliki potensi luar biasa. Secara geografis, Lampung memiliki posisi yang sangat strategis karena merupakan penghubung Pulau Sumatera dan Pulau Jawa. Kondisi ini akan mempermudah wisatawan untuk berkunjung ke Lampung,” imbuhnya.

Pada kesempatan tersebut, Menpar Arief Yahya mendapat pengalungan tapis dari perwakilan Penari Krakatoa yang tampil usai sambutan-sambutan. Menpar Arief bahkan sempat menari bersama dengan Gubernur Lampung Arinal Djunaidi dan Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim.

Selanjutnya, mereka mengikuti longmarch menuju venue kedua yakni di bundaran Tugu Adipura. Jaraknya sekitar 500 meter dari venue pertama di Lapangan Saburai. Di sini, mereka menyaksikan performa para peserta Lampung Culture dan Tapis Carnival, dari seluruh kabupaten/ kota di Provinsi Lampung.

Tenaga Ahli Menteri Bidang Management Calendar of Event (CoE) Kemenpar, Esthy Reko Astuti mengaku sangat mengapresiasi Provinsi Lampung yang selalu mengalami peningkatan kunjungan wisatawan.

“Masuknya LKF dalam Calendar of Event Wonderful tentu merupakan sebuah peningkatan kualitas. Saya berharap event ini terus dievaluasi, sehingga atraksi yang ditampilkan semakin beragam, meriah dan tidak monoton,” ucapnya.

Baca juga:
* 10 Tempat Nongkrong Asyik di Bandar Lampung

Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani menjelaskan, Krakatau adalah bagian dari sejarah dunia. Valuenya sangat luar biasa. Apalagi jika dikemas dengan story telling. Akan ada nilai tambah.

“LKF bisa dimanfaatkan oleh Pemprov Lampung untuk meningkatkan sektor pariwisata. Gali semua potensi yang bisa dijual pada wisatawan. Baik seni, budaya, kuliner, maupun alamnya. Semua bisa mendatangkan wisatawan jika dikemas dan dipromosikan dengan baik,” tandasnya. (***)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here