Pesona Indonesia tidak hanya terlihat dari keindahan wisata alam namun wisata budaya pun menjadi momok yang membuat banyak orang penasaran. Ribuan bahasa, budaya, adat dan tari-tarian membuat Indonesia memilki nilai estetik yang tinggi, hal ini menunjukan bahwa berbicara wisata Indonesia tidak hanya kaya akan wisata alam, namun wisata budayapun turut memberikan warna dalam dunia pariwisata Indonesia.

            Festival Canga merupakan festival kapal layar yang mengarungi laut dengan rute perjalanan yakni, Bunaken, Halmahera Utara dan berahkir di Raja Ampat. Festival Canga diperuntukan juga sebagai momentum mempromosikan destinasi-destinasi wisata yang ada di ketiga rute tersebut.  Sebagai tuan rumah dalam festival Canga, Halmahera Utara tepatnya Tobelo menariknya tidak hanya menyuguhkan promosi destinasi wisata alam, namun juga menyuguhkan agenda acara dengan berbagai tari-tarian salah satunya yaitu, tarian Gumatere yang dimainkan oleh sosok artis yakni, Christine Hakim bersama para penari anak-anak muda Tobelo.

Tarian Gumatere adalah bentuk wisata budaya yang berasal dari Halamhera Utara. Tarian ini memiliki tujuan sebagai ajang ritual ungkapan syukur atau permohonan kepada  “ngikiri-moi” atas sebuah fenomena atau situasi yang terjadi. “ngikiri-moi” merupakan penyebutan dalam bahasa Tobelo yang artinya Tuhan Allah. Tarian ini dimainkan oleh pria dan wanita dengan syarat jumlah pemain adalah ganjil dan genap, artinya pemain wanita dapat berjumlah genap begitu juga dengan pria dan sebaliknya dapat juga pemain wanita yang berjumlah ganjil dan pemain pria berjumlah genap. Untuk penggunaan kostum, pemain menggunakan pakaian tradisional khas Maluku Utara dan untuk pemain pria dilengkapi dengan mengikat kepala dan pemain wanita dilengkapi dengan lenso.

Warna kostum tidak ditentukan namun setiap warna kostum yang dikenakan pemain akan merepresentasikan situsi ungkapan syukur apa yang dinaikan oleh para penari tarian Gumatere, sehingga dalam tarian ini penentuan warna kostum sangat penting karena melalui warna masyarakat akan memahami makna ungkapan syukur apa yang akan dinaikan. Bagian yang paling unik dari tarian ini adalah dibagian tengah para penari yang berbentuk lingkaran, terdapat seorang penari yang akan muncul dan mengenakan kain hitam sambil membawa sebuah baki, penari tersebut menyimbolkan sebagai doa dari ungkapan syukur atau permohonan kepada Tuhan atas keadaan dan fenomena yang terjadi.

Kontributor, Rivelda Pricilia Heatubun, Universitas AMIKOM Yogyakarta, Program Internship Generasi Pesona Indonesia Kelompok 11 Ekonomi Kreatif.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here