Garuda Indonesia ATR 72-600 - @indonesiagaruda
Pesawat Garuda Indonesia jenis ATR 72-600, yang melayani rute Manado Davao. (Sumber @indonesiagaruda)

Maskapai Garuda Indonesia meluncurkan rute baru, Manado ke Davao Filipina. Penerbangan perdana dilakukan pada Jumat (27/09). Membuat aksesibilitas pariwisata melalui udara ke Sulawesi Utara (Sulut) semakin terbuka lebar.

Rute penerbangan Garuda Manado Davao ini dilayani dengan pesawat ATR 72-600, berkapasitas 70 penumpang. Dengan lama penerbangan sekitar 2 jam.

Menghubungkan bandara Sam Ratulangi (MDC) dan Bandara Internasional Francisco Bangoy (DVO). Hari Senin (Monday) dan Jumat (Friday).

Baca juga:
* AirAsia Buka 2 Rute Baru ke Belitung, Harga Tiketnya Murah!

Manager New Revenue Opportunity Garuda Indonesia Prasetyo Budi menyatakan, Garuda Indonesia medukung Sulut sebagai Pacific Gateway of Indonesia. Gerbang Indonesia menuju Asia Pasifik.

“Kami sedang mempersiapkan penerbangan Garuda Manado-Davao dengan baik,” Ujar Prasetyo Budi, pada hari Selasa (17/9) lalu.

Ada beberapa pertimbangan, menurut Prasetyo, mengapa Garuda Indonesia tertarik untuk mengoperasikan rute baru tersebut.

Yang pertama, ada potensi besar yang tumbuh di kedua kota, terutama Manado. Saat ini Manado sedang berkembang menjadi destinasi unggulan yang luar biasa.

“Yang kedua, adanya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Likupang yang merupakan salah satu dari 5 destinasi super prioritas di Indonesia,” jelasnya.

Jadwal Penerbangan Garuda Manado Davao

Rute Garuda Indonesia Manado – Davao frekuensi 2 kali dalam 1 minggu. Hanya di hari Senin dan Jumat. (Monday and Friday)

RouteFlight No.DepartureArrival
Manado – DavaoGA 740110:3012:30
Davao – ManadoGA 740213:1515:10

Harga Tiket Pesawat Garuda Manado Davao

Harga Tiket Pesawat Garuda Manado Davao
Harga Tiket Pesawat Garuda Manado Davao. Memesan tanggal 27 Sept, untuk keberangkatan tanggal 14 Oktober. (Sumber: garuda-indonesia.com)

Harga Tiket Pesawat Garuda: Davao – Manado

Harga Tiket Pesawat Garuda Davao Manado
Harga Tiket Pesawat Garuda Davao Manado. Memesan tanggal 27 Sept, untuk keberangkatan tanggal 14 Oktober. (Sumber: garuda-indonesia.com)

Harga sewaktu-waktu dapat berubah.

Terpisah, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani menuturkan, rute baru tersebut bisa menjadi modal bagi Sulawesi Utara untuk mendapatkan dampak limpahan dari geliat pariwisata Filipina.

“Davao sendiri merupakan salah satu kota pariwisata di Filipina. Ada sekitar satu juta orang wisman asal Negeri Ginseng yang datang ke Filipina setiap tahunnya. Belum lagi wisman dari berbagai negara lainnya seperti Amerika Serikat dan Jepang. Ini merupakan potensi yang besar,” kata Rizki.

Bukan itu saja, para pelancong dari negara tersebut memiliki kemampuan belanja yang besar. Dengan itu geliat perekonomian di Sulut juga makin matang.

“Mereka itu kan wisatawan yang berkualitas. Korea Selatan dan Jepang adalah turis yang menikmati hidup. Uang sudah bukan masalah lagi. Sehingga aktualisasi diri dia hanya perlu mencari cerita hebat setiap tahunnya lewat berwisata,” jelasnya.

Terpisah Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional III Kemenpar Muh. Ricky Fauziyani menyakini, Sulut akan berkembang menjadi hub pariwisata yang baik karena adanya rute baru tersebut.

Karena dengan hadirnya rute tersebut dapat menekan biaya dan waktu perjalanan bagi wisman. Dengan biaya penerbangan yang relatif terjangkau, wisman diharapkan dapat memaksimalkan sisa dananya untuk pergi ke daerah lain.

“Kalau wisman Korsel ke Jakarta itu ongkosnya sudah Rp12,5 juta, belum ke Manado. Tapi kalau dia dari Seoul dia ke Davao cuma Rp3 juta, nanti dari Davao ke Manado dia pasang tarif Rp2 juta, jadi cuma Rp5 juta dia sudah sampai di Manado,” katanya.

Hadirnya rute penerbangan ini makin membuat Menteri Pariwisata Arief Yahya happy. Menurutnya pertumbuhan pariwisata Sulut bakal lebih gemilang. Wisman akan semakin mengalir deras ke Sulut berkat dukungan berbagai pihak.

“Spiritnya menjadikan pariwisata sebagai leading sektor ekonomi bangsa. Spirit menjadikan Indonesia menjadi negara yang terbaik di industri periwisat, itu kuncinya. Dukungan dari seluruh stakeholder untuk melakukan percepatan menjadikannya mudah dilakukan,” kata Menpar Arief.

Konektivitas ini pun semakin membuktikan Sulut sebagai The Rising Star sektor pariwisata Indonesia. Dalam empat tahun terakhir pariwisata Sulut tumbuh sebesar 6 kali lipat atau 600 persen.

Baca juga:
* Pesona Pulau Mbokita di Morowali Sulawesi Tengah

“Dalam empat tahun kunjungan wisman ke Sulut meningkat 6 kali lipat. Begitu juga pergerakan wisatawan nusantara (wisnus) dari sekitar 2 juta menjadi 4 juta atau dua kali lipat, 200 persen, padahal di daerah lain hanya sekitar 5 sampai 10 persen.” Papar Menpar.

“Saya yakin ini akan terus berkembang seiring hadirnya Likupang sebagai salah satu destinasi super prioritas,” tutup Menpar. (*)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here