Sudah pernah mendengar tentang Festival Jong Race di Keter Bintan guys? Sebuah festival lomba perahu mini tanpa awak, menjadi permainan tradisional rakyat khas Melayu, di Kepulauan Riau. Rutin digelar, tahun 2020 ini akan diadakan kembali lho.
Pemerintah Daerah Kabupaten Bintan melalui Dinas Pariwisata Kabupaten Bintan kembali menggelar Festival Jong Race Utara. Lokasinya di Pantai Keter, Kelurahan Tembeling Tanjung, Kec Teluk Bintan, 14 – 16 Februari mendatang.
Baca juga:
* Serunya Bermain Air di Equarius One Bintan
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bintan Wan Rudi Iskandar mengatakan, Festival Jong Race akan menjadi agenda pariwisata. Sehingga mampu menjadi daya tarik bagi wisatawan mancanegara.
“Festival tradisional ini sangat menarik, yang hanya dapat ditemui di kawasan Riau Kepulauan,” Ujar Wan Rudi Iskandar.
Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana Festival Jong Race Pantai Keter Tembeling Tanjung, Muhammad Nur, mengatakan bahwa ada ratusan peserta Jong yang berasal dari berbagai daerah sudah akan ikut berlomba.
“Festival ini selain memperlombakan Jong. Juga akan dimeriahkan permainan rakyat dan festival dangdut.”Jelasnya.
“Permainan rakyat mulai dari lomba panjat pinang di air dan gebuk bantal, kita selenggarakannya di hari ketiga. Malamnya diakhiri dengan festival dangdut,” Lanjut Muhammad Nur.
Dia berharap, festival ini bisa melestarikan permainan Jong yang menjadi budaya turun temurun masyarakat Melayu.
“Kita juga ingin daerah kita berkembang, menjadi destinasi wisata Bintan yang lebih menarik,” tutupnya.
Permainan Tradisional Rakyat Khas Melayu
Permainan tradisional rakyat khas Melayu tersebut, menjadi suatu agenda yang rutin setiap tahunnya.
Konon Festival Jong berasal dari sebuah kegiatan ritual orang-orang dari etnis Tionghoa. Mereka sering memberikan sesaji ke tengah lautan.
Dalam sesaji tersebut terdapat sebuah kue bernama Jong Kong. Sesaji tersebut dibawa dengan sebuah perahu kecil hingga hanyut tak terlihat lagi.
Baca juga:
* Luti Gendang Cemilan Khas Anambas, Cocok Buat Teman Ngopi
Perahu mini tanpa awak kapal, dengan panjang 1,5 meter dan layar mencapai 2 meter tersebut justru menarik perhatian orang Melayu Bintan yang melihatnya. Kemudian oleh orang Melayu, hal tersebut dijadikan sebagai permainan yang menyenangkan.
Nama permainannya meambil dari ritual Jong Kong yang dilakukan oleh etnis Tionghoa tersebut. Untuk melestarikan budaya masyarakat Melayu Bintan tersebut, diadakan ajang perlombaan besar. Sampai saat ini dikenal dengan nama Festival Jong.
(Kontributor: Aprizal)