Damar Kurung (Foto: www.eastjavatraveler.com)

Gresik dikenal sebagai kota santri dengan mayoritas masyarakat yang menganut agama Islam. Penyebaran agama Islam di Gresik memanfaatkan tradisi dan kebudayaan lokal yang sudah ada di masyarakat. salah satu kebudayaan yang dimiliki kota Gresik adalah damar kurung.

Damar kurung merupakan lampion kayu berbentuk segi empat yang dilapisi kertas dengan keempat sisinya berhiaskan lukisan. Bagian dalam damar kurung diberi sebuah lampu kuning agar gambar pada kertas putih terlihat lebih menarik.

Damar Kurung merupakan warisan budaya yang dijadikan sebagai salah satu icon Kabupaten Gresik. Tidak jarang masyarakat  Gresik menggantungkan lentera damar kurung di depan rumah untuk menyambut malam lailatul qadar.

Sejarah Damar Kurung

cara pembuatan damar kurung - YouTube
Porses Pembuatan Damar Kurung (Foto: silfia yasinta/youtube.com)

Gresik memiliki pelabuhan dengan pusat perdagangan terbesar sehingga banyak pedagang asing termasuk cina datang ke Gresik. Para pedagang datang dan membuat tempat tinggal di Gresik. Dari sana awal mula munculnya kebudayaan Cina di Gresik salah satunya adalah lampion.

 Damar kurung merupakan wujud akulturasi kebudayaan Gresik yang berasal dari kebudayaan Cina yaitu lampion. Namun seiring dengan perkembangannya, lampion diubah menjadi damar kurung.

Damar Kurung sudah ada sejak abad 16 masa Sunan Perapen. Damar kurung di populerkan kembali oleh seniman bernama Masmundari. Sejak tahun 1986, Masmundari menjadi satu-satunya pembuat dan pelestari kerajinan damar kurung.

Masmundari menuangkan sisi-sisi kehidupan masyarakat Gresik dalam sebuah lukisan 2 dimensi. Menurut cerita, ketika memasuki bulan Ramadhan damar kurung dijadikan sebagai mainan anak-anak. Damar kurung juga digunakan sebagai ornamen untuk menerangi teras rumah.

Keunikan Damar Kurung

Damar Kurung memiliki keunikan tersendiri seperti berbentuk kubus dengan empat sisi dan dilapisi kertas dengan gambar dua dimensi. Kemudian, memiliki hiasan pada atas berbentuk segitiga. Dan pada bagian bawah damar kurung memiliki penyangga.

Ada beberapa pakem yang harus dijaga dalam membuat damar kurung seperti bentuk yang digambar harus berwujud dua dimensi. Selain itu, warna yang digunakan harus warna yang cerah seperti kuning, merah, biru, hijau. Untuk gambar makhluk hidup wajahnya harus terlihat ceria disertai aktivitas dan latar belakang bangunan.

Namun kini damar kurung telah mengalami transformasi, awalnya menggunakan kertas minyak dan pewarna makanan. sekarang berganti menggunakan tulang kayu dan serat kaca dengan cat modern. Untuk lukisan di sisinya menggunakan kanvas seperti bahan lukisan pada umumnya.

Makna Tersirat Damar Durung

Damar kurung memiliki makna keagamaan yang dimunculkan di setiap sisi lukisannya. Damar kurung menceritakan tentang tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Gresik. Tradisi yang masih dilakukan sampai sekarang seperti rebo wekasan, malam selawe, malam selikur, lailatul qadr, dan lainya.

Simbol pada damar kurung sangatlah kental dengan kegiatan keagamaan seperti sholat, mengaji dan kegiatan hari besar islam. Selain itu damar kurung juga mengisahkan tentang aktivitas perdagangan di pelabuhan. Seperti kesibukan di pesisir, ombak laut, hiburan, dan pepohonan

Festival Damar Kurung

Festival Damar Kurung Lestarikan Tradisi Kota Gresik | eastjavatraveler.com
Festival Damar Kurung di Gresik (Foto: farid rusly/www.eastjavatraveler.com)

Festival damar kurung dimulai pada tahun 2012 oleh Novan Effendy. Festival ini diberi nama pesantren damar kurung yang digelar setiap tahun. Festival ini diselenggarakan pada minggu kedua di bulan suci Ramadhan.

Festival ini dilaksanakan dengan menyalakan ratusan lentera damar kurung. Setiap tahunnya, festival ini mengangkat tema berbeda dan dilaksanakan di tempat yang berbeda pula.

Berbagai rangkaian acara akan memeriahkan festival ini seperti, kesenian pencak macan, tari budaya, pameran lukisan damar kurung. Selain itu ada parade kostum karnaval Gresik, pemutaran video dokumenter pelukis damar kurung, dan masih banyak lagi. Festival ini diselenggarakan sebagai upaya untuk menghidupkan budaya damar kurung yang semakin tergerus zaman.

Apakah kamu tertarik untuk mengunjungi festival ini? Jika iya jangan lupa untuk mencari tahu informasi penyelenggaraan festivalnya yaa.

Penulis: Defania Hasyyati Rosyidah, Universitas Negeri Surabaya, Peserta Magang GenPinas 2021

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here