Genpi.Id – Taman Nasional Lorentz merupakan suaka alam yang terletak di Provinsi Papua. Lorentz merupakan taman nasional terbesar di Asia Tenggara yang memiliki luas 2,4 juta hektare. Taman Nasional Lorentz menjadi illustrasi di Google Doodle pada Desember 2019. Dalam ilustrasi yang dibuat oleh Alyssa Winans tersebut menggambarkan hamparan dataran tinggi Habema Valley dan Danau Habbema dengan gambar satu burung beo Pesquet di depannya.
Kawasan konservasi terbesar ini termasuk dalam 10 Kabupaten di Provinsi Papua yaitu Kabupaten Mimika, Kabupaten Paniai, Kabupaten Intan Jaya, Kabupaten Puncak, Kabupaten Puncak Jaya, Kabupaten Lanny Jaya, Kabupaten Jaya Wijaya, Kabupaten Yahukimo, Kabupaten Ndua, dan Kabupaten Asmat. Taman Nasional Lorentz memiliki ekosistem yang lengkap, mulai dari pesisir pantai hingga Pegunungan Alpin. Ekosistem yang berada di TN Lorentz seperti rawa – rawa , padang rumput, pantai pasir karang, hutan hujan, hutan pegunungan, hingga lumut kerak.
Dilansir dari situs resmi TN Lorentz, penamaan Taman Nasional Lorentz berawal dari ekspedisi yang dipimpin oleh penjelajah Belanda, Dr. H. A Lorentz pada 1909. Sepuluh tahun kemudian, TN Lorentz mendapatkan pengakuan resmi dari masa penjajahan Belanda sebagai Monumen Alam Lorentz. Kemudian pada tahun 1978, Pemerintah Indonesia menetapkan TN Lorentz sebagai Cagar Alam (Strict Nature Reserve).
TN Lorentz memiliki keanekaragaman hayati yang sangat lengkap. Pesona gletser di Puncak Jaya Wijaya dan sungai di Lembah Liem menjadi kawasan yang terkenal di dunia. Selain itu, Puncak Jaya merupakan puncak tertinggi di Asia Tenggara. Berbagai iklim yang dimiliki TN Lorentz menjadi rumah yang nyaman bagi para satwa. Jenis – jenis satwa yang sudah diidentifikasi sebanyak 630 spesies burung dan 123 mamalia. TN Lorentz menjadi habitat bagi hewan langka diantaranya kanguru pohon, burung cenderwasih, dan burung beo Pesquet yang menjadi gambar utama di Google Doodle.
TN Lorentz memiliki keanekaragaman budaya yang mengagumkan. Dalam taman nasional ini tedapat tujuh suku di Papua yang hidup sesuai dengan tradisi dari ribuan tahun yang lalu. Namun tidak menutup kemungkinan masih ada masyarakat yang hidup di hutan dan masih belum tersentuh kehidupan modern. Salah satu keterampilan yang terkenal dari taman nasional ini adalah pahatan patung dari suku Asmat.
Waktu terbaik untuk mengunjungi TN Lorentz yaitu bulan Agustus hingga Desember. Pada waktu tersebut, pengunjung dapat melihat burung di Danau Habbema dan dataran tinggi Habema Valley. Para pengunjung dapat mengunjungi desa – desa Asmat dan bertemu masyarakat suku setempat. Selain itu, para pengunjung juga dapat bertemu suku Agats yang terkenal dengan ukiran kayunya. Jika Anda tertarik ke kawasan ini, jangan lupa untuk mengunjungi Danau Habema yang memiliki pemandangan yang memesona.
Ditulis oleh Farah Nabila, Universitas Al Azhar, Jurusan Broadcasting and New Media, pada Program Magang Genpinas tahun 2020