Hai sobat Genpi ! sebelumnya udah pernah menonton film Avengers, Starwars, Guardian of The Galaxy, atau War of the Planet of the Apes? Dari deretan film yang disebutkan tadi pastinya tidak asing dong dengan namanya teknik visual effect (VFX). Meskipun di Indonesia belum banyak yang mengetahuinya, tapi perkembangan sinematografi di Indonesia cukup pesat. Bahkan penggunaan green screan sudah lama digunakan pada tahun 1980an, lalu seperti apa vfx itu ?
Dunia perfilman yang sering kita lihat sering menggunakan vfx, yakni teknik yang digunakan dalam industri film, televisi, dan animasi yang menyertakan proses manipulasi tertentu di luar adegan pengambilan gambar syuting asli. Kalau bahasa sederhananya menciptakan suatu peristiwa, kejadian, atau latar suasana menggunakan bantuan CGI (Computer Generated Imagery) agar menyerupai dengan kenyataanya. Adapun untuk di Indonesia kemarin sempat trending juga tentang video “Weird Genius – Lathi”, terlepas ada yang pro atau kontra kita patut mengapresiasi karya anak bangsa.
Sejarah dari vfx sendiri berawal dari tahun 1895, Alfred Clarke membuat film The Execution of Marry, Queen of Scots. Dari film ini menjadi pelopor dalam penggunaan special effect pertama di dunia dengan memakai teknik subtitution shot. Selain itu vfx sendiri hanya digunakan pada pertunjukan sulap saja. Lalu mencoba menggabungkan sebuah film dari aksi sulap George Melies dengan menggunakan teknik multiple exposure, miniatur, dan stop-motion animation.
Setelah dilihat cukup menarik, maka pembuatan film dengan vfx ini semakin bertambah lebih dari 500 film, termasuk A Trip to The Moon. Selanjutnya pada tahun 1907 penggunaan animatronik berupa elang mekanis dalam film The Eagle’s Nest. Ada juga Frank Wiliams membuat travelling matte pada tahun 1916, yaitu karakter bergerak yang digabungkan dengan background lain. Nah dari inilah muncul teknik dasar blue screen.
Kemudian karakter CG pertama kali muncul pada tahun 1985 di film Young Sherlock Holmes karya Steven Spielberg. Ada pula efek CGI dan animatronik yang berukuran besar ada dalam Film Jurrasic Park yang berbentuk dinosaurus. Terkahir film kartun Toy Story (1995) merupakan film animasi pertama yang seluruhnya dibuat menggunakan vfx.
Selanjutnya berbicara mengenai penggunaan vfx banyak digunakan dalam grafis film animasi komputer seperti Pixar, Dreamworks, Sony Animation, dan lainnya, kemudian digunakan juga pada video games, konversi 2D to 3D, dan juga logo. Lalu mengenai fungsi dari vfx yakni menggambarkan atau visualisasi adegan yang tidak dapat dicapai dengan alat biasa, memanipulasi adegan yang menghabiskan biaya besar, dan mencegah terjadinya cedera karena peralatan dan adegan yang berbahaya.
Sekarang kita sudah mengetahui sekilas mengenai visual efek, kalau kita melihat di Indonesia sendiri sudah ada beberapa orang yang memiliki karya-karya keren vfx. Seperti vfx yang ada pada video Lathi dengan editornya Abdul aka @yaanaako, dengan vfx yang keren dan terlihat nyata adapun videonya bisa dilihat di https://youtu.be/xHCY24UbPQ8. Kemudian ada juga editor vfx yang engga kalah kerennya, seperti yang ada di youtube Rifqi Art Studio bisa berkunjung ke https://youtu.be/SSK5qCsdLw8.
Meskipun hanya beberapa orang yang konsen pada vfx, kita patut untuk memberikan apresiasi untuk karya anak bangsa. Karena untuk membuat karya seperti itu butuh perjuangan yang besar dan pengalaman yang banyak, buat ngedit video berdurasi tiga menit yang berukuran 1,5 GB aja udah nglag apalagi bikin vfx kayak gitu, hahaha. Tetap semangat dan terus berkarya generasi penerus bangsa.
Ditulis Oleh Aunur Rahman. Mahasiswa Jurnalistik UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Program Magang Internship Genpinas 2020.