Dinas Kehutanan (Dishut) Provinsi Lampung meluncurkan Brand Produk Hutan Lampung dan Eco Bee Park Tahura, pada Minggu (31/10/2021) pagi.
Acara ini berbarengan dengan peluncuran wisata healing forest, yang digelar di UPTD KPH Tahura Wan Abdul Rachman, Sumber Agung, Kemiling, Bandar Lampung.
Baca juga:
* Dinas Kehutanan Lampung Luncurkan Wisata ‘Healing Forest’
Peluncuran ketiga produk ini turut dihadiri oleh akademisi dari Unila, Itera dan Polinela. Serta para pimpinan/perwakilan BUMN yang ada di Lampung.
Turut diundang beberapa tour operator, penggiat wisata, dan tamu undangan lainnya. Sehingga toal undangan berjumlah sekitar 60 orang.
Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Lampung Yanyan Ruchyansyah, mengatakan bahwa sebenarnya masyarakat di sekitar kawasan hutan memiliki banyak produk hutan.
Namun masyarakat menjualnya terpisah-pisah. Sehingga Dihut menginisiasi untuk menghimpun produk-produk hasil hutan tersebut.
“Kami mencoba menghimpun produk-produk hutan tersebut yang berasal dari 17 KPH. Yang di sini (di UPTD KPH Tahura WAR), eco bee park adalah salah satu outletnya.” Jelas Yanyan.
“Semua membawa nama sama, yaitu brand produk hutan Lampung. Namun kita tetap munculkan identitas kelompok penghasil dari daerah masing-masing,” imbuhnya.
Eco Bee Park sendiri, Yanyan menjabarkan, adalah outlet madu hutan yang berasal dan diproduksi oleh petani dari seluruh KPH yang ada di Lampung.
“Semua produk hutan bukan kayu tersebut bisa ditaruh dan dibantu promosi di sini.” Imbuh Yanyan.
“Kita ingin meningkatkan nilai-nilai intangible hutan untuk mendorong kesejahteraan masyarakat dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sektor kehutanan.” Pungkasnya.
Gubernur Lampung , yang diwakili Plt I Setda Bidang Perekonomian dan Pembangunan Provinsi Lampung Kusnardi, menambahkan menginginkan Eco Bee Park Tahura WAR ini tidak hanya menjual madu. Namun juga bisa menjual dan membantu promosi berbagai produk hutan lainnya.
Dengan adanya brand produk hutan Lampung dan eco bee park Tahura WAR ini, akan memayungi semua hasil hutan yang ada di Lampung.
“Saya berharap nilai komoditas dari kawasan dalam hutan dapat menjadi lebih tinggi. Serta membawa kesejahteraan bagi petani,” kata Kusnadi.
Kusnadi mengingatkan, perlu juga untuk melengkapi produk-produk hutan tersebut dengan sertifikasi keamanan pangan dan sertifikasi lainnya.
“Perlu juga gimmick-gimmick pemasaran untuk menambah nilai jualnya. Bisa ditambahkan khasiat dan manfaat madu misalnya,” tambahnya.
Acara peluncuran Brand Produk Hutan Lampung, Eco Bee Park Tahura, dan healing Forest ini ditutup dengan minum madu bersama.
Kemudian juga dilakukan pengguntingan pita peresmian pusat pemasaran komoditi hutan Lampung Tahura WAR.
Baca juga:
* Menengok Keindahan Air Terjun Semantung di Lampung Barat
Acara terakhir adalah jalan sehat, hiking, ke Batu Lapis dan Hutan Kemiri Sumber Agung. Diikuti oleh sekitar + 30 peserta dari travel agent, penggiat wisata, dan beberapa perwakilan komunitas.
Acara ini digagas untuk menyongsong kegiatan “Road To Festival Wisata Hutan 2022”.