Sunday, January 26, 2025

Betawi Punye Gaye! Melihat Baju Sadariah dan Kebaya Encim Khas Betawi

foto gambar baju khas betawi - baju sadariah - kebaya encim
Baju khas Betawi; Baju Sadariah dan Kebaya Encim. (Foto: youtube AbangNoneJakarta)

Baju Khas Betawi – Sobat Genpi, kebudayaan Betawi tidak hanya terbatas aneka ragam kuliner dan seni pertunjukannya yang dapat membuat kamu terpesona. Sesuai dengan jargon orang Betawi: Betawi Punye Gaye!

Ada banyak jenis pakaian yang kerap digunakan masyarakat Betawi yang dapat disesuaikan dengan berbagai pertemuan atau acara misalnya upacara pernihakan, acara resmi, atau pakaian sehari – hari.

Berbicara pakaian sehari–hari, orang Betawi sering mengenakan pakaian baju sadariah untuk kaum laki–laki dan kebaya encim untuk kaum perempuan.

Baca juga:
* Mengenal Lebih Jauh Baju Tradisional Cantik dari Betawi

Kedua pakaian ini masih sering digunakan oleh orang Betawi, lho! Apalagi sekarang semakin dikenal karena menjadi pakaian wajib ajang Abang None Jakarta. Serta dikenakan secara rutin oleh pegawai perkantoran wilayah DKI Jakarta setiap hari Jum’at.

Video: Pakem Baju Sadariah Abang dan Kebaya Encim None

Sejarah Baju Sadariah dan Kebaya Encim

Tahukah kamu bahwa Baju Sadariah dan Kebaya Encim adalah hasil dari percampuran berbagai kebudayaan.

Baju Sadariah merupakan hasil peleburan budaya yang dipengaruhi oleh kebudayaan Cina. Hal ini terjadi lantaran sekitar abad ke-16, banyak imigran asal Cina masuk ke Indonesia. Dan salah satu daerah yang menjadi tujuan adalah Batavia atau kini Jakarta.

Kala itu pendatang asal Cina datang ke tanah Betawi dengan maksud untuk berdagang, bertani dan menjadi buruh tukang.

Salah satu hal yang identik terkait baju sadariah adalah penggunaan baju atasan yang bermodel kerah Shanghai. Umum disebut sebagai baju koko karena dulu dipopulerkan oleh para koko yang berasal dari Cina.

Model bajunya berkerah Shanghai yang disebut koko. Karena dulu para koko tersebut yang mempopulerkannya. Diadaptasi dari baju orang Cina.

Sedangkan kebaya encim yang dikenakan kaum perempuan juga tercipta akibat peleburan berbagai budaya.

Dilansir dari Historia.id, menurut Dyah Wara, antropolog asal Universitas Indonesia, kebaya encim muncul sebagai bentuk akulturasi kebudayaan Betawi, Melayu, Tionghoa dan Belanda. Mulai digunakan pada abad ke-19.

Pada masa itu, kebaya encim juga lazim disebut sebagai kebaya nyonya. Karena sering dikenakan oleh para nyonya atau bangsawan pribumi dan Belanda.

Sebutan aslinya adalah kebaya nyonya.

Karakteristik Baju Sadariah dan Kebaya Encim

Supaya Sobat Genpi tidak penasaran dengan wujud baju sadariah dan kebaya encim. Yuk, kita bahas sama – sama terkait karakteristik pakaian tradisional Betawi ini.

Baju Sadariah

foto gambar pakaian baju khas betawi sadariah.
Pakem Baju Khas Betawi Sadariah. (Foto: sudinpusarjakpus.jakarta.go.id)

Baju sadariah terdiri dari atasan berupa baju koko berwarna putih. Dipadupadankan dengan bawahan berupa celana panjang komprang berukuran longgar dengan corak batik parang atau lereng.

Tidak lengkap apabila dalam mengenakan baju sadariah tidak menambahkan peci berbahan beludru hitam, cukin atau kain sarung dan sepasan sendal terompah.

Peci hitam sebagai penutup kepala bagi orang Betawi itu sudah dianggap sebagai identitas Betawi yang religius. Apalagi ditambah cukin atau kain sarung berwarna terang yang kerap diselempangkan di leher.

Serta sepasang sendal terompah membuat semakin gagah siapapun yang memakainya.

Cukin biasanya berwarna cerah, warna gelap juga tidak apa–apa. Tapi biasanya warna cerah.

Kebaya Encim

foto gambar pakaian baju khas betawi encim none
(Foto: sudinpusarjakpus.jakarta.go.id)

Kemudian, kebaya encim menjadi pakaian khusus kaum perempuan yang cenderung memiliki warna cerah. Disesuaikan dengan keceriaan kepribadian masyarakat Betawi.

Jika Sobat Genpi lihat, di setiap sisi lengan kebaya encim memiliki motif bunga. Kemudian panjangnya kebaya bisa sampai sekitaran pinggul yang dapat mencerminkan keindahan tubuh.

Penggunaan kain berbahan sifon dan katun halus juga dipilih supaya kebaya encim dapat menjadi pakaian yang dapat menyerap keringat dan nyaman digunakan.

Bawahan kebaya encim terdiri dari sarung batik yang umumnya menggunakan motif batik pucuk rebung. Motif batik ini dipilih karena berwarna cerah dan bisa dipadupadankan dengan kebaya encim.

Tak lupa, kebaya encim juga dilengkapi aksesoris seperti konde cepol, selendang dan juga sandal selop. Untuk konde cepol digunakan karena rambut perempuan Betawi umumnya disanggul yang ukurannya hanya segenggam tangan dan terletak sekitar tujuh jari di atas tengkuk.

Sedangkan selendang dipakai untuk menutupi rambut yang disesuaikan dengan warna kebaya.

Terakhir ada sendal selop yang warnanya menyesuaikan warna selendang dan berukuran tidak terlalu tinggi.

Baca juga:
* Tari Tradisional Betawi Yang Mulai Dilupakan

Indah sekali ya, melihat khazanah pakaian tradisional Betawi yang begitu beragam. Hasil percampuran dari berbagai kebudayaan yang ada.

Tertarik untuk mengenakan dan memiliki baju sadariah atau kebaya encim khas Betawi? Kini di berbagai pusat perbelanjaan sudah banyak yang menjual pakaian tersebut. Bahkan banyak juga yang sudah merambah pasar online.

Sumber:
https://www.antaranews.com/berita/1569920/baju-sadariah-pakaian-adat-betawi-untuk-kaum-adam
https://historia.id/kultur/articles/kebaya-encim-busana-tradisional-betawi-yang-melintasi-zaman-vVJ7o/page/3

Ditulis oleh Lukman Hakim, Prodi Ilmu Komunikasi, Universitas Ahmad Dahlan, Program Internship Genpinas tahun 2020.

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Latest Articles