Kembangkan Kapabilitas, Batam Aero Technic Kerjasama dengan 5 Mitra
President Director of Batam Aero Technic (BAT), I Nyoman Rai Pering Santaya bersama Head of Services Sales Airbus Asia Pacific, Cecile Houdet. (Foto: ist)

Batam Aero Technic (BAT), perusahaan yang fokus di bidang perawatan dan perbaikan pesawat udara member of Lion Air Group hari ini melaksanakan kesepakatan pengembangan kerjasama (partnership agreement) dengan perusahaan terkemuka antara lain Airbus, AirFi Indonesia, Honeywell, Pratt & Whitney Canada dan Victor Enterprises | Authorised ExxonMobil.

Penandatanganan dilakukan oleh President Director of Batam Aero Technic (BAT), I Nyoman Rai Pering Santaya bersama Head of Services Sales Airbus Asia Pacific, Cecile Houdet; President Director PT Dua Surya Dinamika (Airfi Indonesia), Satish I. Mahtani; President Director PT Honeywell Indonesia, Roy Kosasih; General Manager Pratt & Whitney Canada, Tham Eng Kit dan Chief Executive Officer (CEO) Victor Enterprise, ExxonMobil, Alan Lim.

Baca juga:
* Airbus 330-300CEO Pertama Batik Air, Tiba di Soekarno Hatta

Pencapaian ini dilaksanakan di Jakarta bertepatan rangkaian acara Aviation MRO Indonesia (AMROI) ke-7 atau konferensi perawatan pesawat.

President Director Batam Aero Technic, I Nyoman Rai Pering Santaya mengatakan, “BAT dengan bangga melakukan pengembangan usaha bersama mitra terkait yang bertujuan menciptakan sinergitas guna meningkatkan kemampuan BAT serta mendukung industri aviasi. Dengan demikian diharapkan mampu membentuk iklim usaha yang komprehensif.”

Lebih lanjut menurut I Nyoman Rai Pering, mengatakan bahwa BAT menyambut baik bentuk kerjasama pada kesempatan ini, dengan optimis kerjasama yang terjalin akan menambah diversifikasi BAT, sehingga memperluas dan memperkuat kemampuan BAT dalam penyerapan pasar Maintenance, Repair, Overhaul (MRO) di Indonesia dan luar negeri.

“BAT terus berusaha mempertahankan kolaborasi yang berkesinambungan. Oleh karena itu, BAT menilai dari partnership agreement dapat menambah kepercayaan dan memberikan peluang untuk mengukuhkan kiprah BAT secara internasional terutama kemampuan perawatan komponen dan pesawat udara.” Ujar I Nyoman Rai Pering.

Spesifikasi kerjasama Airbus berkaitan layanan jam penerbangan (flight hour service) Airbus 330-900NEO untuk mendukung keandalan (reliability) operasional Airbus 330 yang dioperasikan Lion Air (kode penerbangan JT) dan Thai Lion Air (kode penerbangan SL) menuju world class airline. Hiingga saat ini, Lion Air Group mengoperasikan Airbus 330-900NEO terdiri dua di Indonesia dan satu di Thailand.

Airbus juga mendukung pengembangan kemampuan sumber daya manusia meliputi skill and managerial BAT/Lion Group serta mengaplikasikan digital system untuk proactive system management, yaitu proses terstruktur untuk melayani Lion Air Group yang membutuhkan konsultasi manajemen serta program pesawat udara sekaligus identifikasi lebih awal serta tindakan cepat sebelum komponen mengalami gangguan (detect and action before part failure).

Partnership dengan PT Dua Surya Dinamika (AirFi indonesia), lebih mengedepankan kinerja BAT dalam mempersiapkan pemasangan wifi. Sistem intranet sederhana, dimana gadget wisatawan atau pebisnis (travelers) tersambung dengan hiburan penerbangan (inflight entertainment/ IFE). Sehingga travelers bisa menikmati konten hiburan yang sudah disediakan.

Dalam jangka waktu berikutnya, IFE system target pada 2020 mampu menjadi saluran bertransaksi dalam jaringan (daring) dari udara, seperti pemesanan hotel, sewa mobil, transaksi online lainnya.

Kerjasama Honeywell, konsentrasi pada dalam menjaga keandalan komponen (reliability component) dan dukungan teknis dalam layanan operasional (technical support) untuk peningkatan skill and managerial sdm sumber daya manusia.

Selain itu, menerapkan mengaplikasikan sistem keandalan komponen pesawat udara (component realibility system) dengan mekanisme pemantauan kinerja (performance monitoring) dan langkah memberikan tindakan lebih awal (follow up preventive action).

Untuk Pratt and Witney Canada, antara lain mengimplementasikan informasi dan teknologi (transfer technology) guna mendukung pembangunan perawatan mesin dan komponen pesawat (engine shop) di Batam. Segmen ini dinilai potensial untuk digarap, dengan demikian memberikan nilai tambah efisiensi terhadap perawatan mesin serta meningkatkan pengembangan kemampuan sumber daya manusia agar semakin unggul.

Sedangkan Victor Enterprises | Authorised ExxonMobil, mencakup kerjasama penyediaan oli pelumas (supply oil) dan pengembangan kemampuan (transfer knowledge) untuk analisis kebutuhan dan optimalisasi kinerja mesin pesawat udara (oil analysis to optimize engine performance).

Victor Enterprises menawarkan beragam pelumas termasuk penerbangan. Sebagai distributor resmi ExxonMobil, Victor Enterprises adalah pemasok regional bahan bakar, pelumas dan bahan kimia khusus.

“Melalui kerjasama ini akan berdampak positif bagi berbagai pihak dan meningkatkan serapan pasar perawatan pesawat udara. dengan harapan dapat mengembangkan industri aviasi nasional dan memasarkan jasa hingga ke luar negeri. BAT juga memiliki komitmen dalam menuju industri aviasi Indonesia maju” tambah I Nyoman Rai Pering.

Batam Aero Technic mulai beroperasi pada 2014 merupakan perusahaan penyedia jasa perawatan dan perbaikan pesawat atau Maintenance Repair and Overhaul (MRO) yang didirikan dengan tujuan untuk merawat dan memperbaiki pesawat-pesawat yang dioperasikan oleh perusahaan penerbangan yang tergabung dalam Lion Air Group seperti Lion Air, Wings Air, Batik Air, Lion Bizjet, Malindo Air, Thai Lion Air serta Angkasa Aviation Academy (sekolah pilot).

Capability yang dimiliki oleh Batam Aero Technic saat ini adalah perawatan Airbus 320, Boeing 737 series, Airbus 330, ATR 72 series serta memperkerjakan kurang lebih 2.000 personil dengan jumlah investasi yang sudah tertanam kurang lebih 1 triliun rupiah.

Batam Aero Technic telah memiliki 4 unit hanggar perawatan pesawat dengan daya tampung 12 pesawat Boeing 737/Airbus 320, satu unit hanggar painting pesawat, satu unit hanggar untuk pengecatan dan perawatan pesawat.

Kemudian satu gedung suku cadang seluas 4.000 meter persegi dan satu unit gedung sarana perawatan komponen pesawat (workshop). Sarana perawatan dan perbaikan telah dibangun diatas lahan seluas 30 hektar yang disediakan oleh Badan Pegusahaan Batam.

Pada pembangunan hanggar Tahap ke III, Batam Aero Technic akan membangun 8 unit hanggar yang dapat menampung 24 pesawat Boeing 737 dan Airbus 320. Selain itu, pembangunan ini merupakan kerjasama antara Batam Aero Technic dengan Garuda Maintenance Facility.

Dalam rencana strategis, 8 unit hanggar yang digunakan secara bersama, berfungsi melayani perbaikan dan perawatan pesawat perusahaan dari luar negeri dengan daya tampung 24 pesawat Boeing 737 dan Airbus 320.

BAT senantiasa mengembangkan program pengembangan SDM dalam rangka untuk membentuk personal yang berkualitas dengan memiliki keterampilan, kemampuan kerja, dan loyalitas kerja. Seluruh pihak yang terlibat menegaskan, SDM yang berkualitas akan mendukung perusahaan untuk lebih berkembang dan mencapai tujuan.

Seiring kesepakan pengembangan kemampuan SDM melalui beberapa bagian dari kerjasama tersebut, Lion Air Group mendirikan Kirana Angkasa Politeknik yang bergerak dibidang pendidikan khususnya pendidikan aviasi. Pendirian ini bertujuan untuk menambah tenaga kerja dengan keahlian sebagai mekanik atau teknisi pesawat.

Dengan berjalannya kolaborasi strategis ini, diharap bisa mengakomodir tersedianya lapangan pekerjaan, menghemat penggunaan devisa untuk industri penerbangan nasional, menarik devisa dari luar dengan memasarkan dan menjual jasa perbaikan pesawat ke negara-negara lain, efisiensi dan mengurangi beban biaya industri angkutan udara nasional, serta dapat melakukan proses alih teknologi.

Baca juga:
* Wings Air Bandung Banyuwangi, Mulai 8 November 2019

“BAT akan terus menjajaki peluang kerjasama atau kesempatan bisnis dengan berbagai pihak, yang dapat meningkatkan kapabilitas dan memberikan pelayanan kepada lebih banyak maskapai Lion Air Group, baik di domestik dan dari berbagai dunia,” pungkas I Nyoman Rai Pering.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here