Sulawesi merupakan rumah bagi tumbuhan dan hewan endemik. Taman Nasional Lore Lindu memisahkan Palu dan Poso di Sulawesi Tengah. Sepanjang perjalanan kita disuguhi hutan dan aspal yang diapit bukit dan tebing. Kesunyian menemani perjalanan menuju Taman Nasional Lore Lindu.

Terletak di antara garis Wallace dan garis Webber yang merupakan wilayah peralihan zona Asia dan Australia, Taman Nasional Lore Lindu menjadi habitat anoa, babirusa, tangkasi, kuskus, maleo, berbagai macam kelelawar, dan masih banyak lagi. Flora-flora seperti rotan, damar, pohon ara, aren, wanga, dan leda tumbuh di sini.

Sobat Genpi, akses menuju ke lokasi tidaklah mudah, banyak jalan terputus dan bukit longsor, sehingga tempat ini tidak menjadi tempat wisata massal. Dengan begini, ada untungnya yaitu kelestarian alam pun akan terjaga dengan baik.

Taman Nasional Lore Lindu menjanjikan pesona yang sangat unik. Di sini Sobat bisa pergi ke ruang waktu di mana kebudayaan Megalitikum menyisakan berbagai peninggalan. Situs Megalitik yang diperkirakan berjumlah ratusan bahkan ribuan masih belum semuanya terpetakan. Di sinilah tempat yang tepat untuk menelusuri kehidupan dan pemujaan di era Megalitikum. Sobat Genpi, setidaknya, baru ditemukan lima klasifikasi batuan atau patung di Taman Nasional Lore Lindu. Apa aja sih?

Patung-patung batu
Patung-patung ini biasanya memiliki ciri manusia yang tubuhnya hanya terdiri dari kepala, bahu dan kelamin.

Kalamba
Kalamba banyak ditemukan dan menyerupai jambangan besar yang diduga adalah tempat persediaan air, atau tempat meletakkan mayat dalam upacara penguburan.

Tutu’na
Berupa piringan-piringan dari batu, yang kemungkinan besar merupakan penutup Kalamba.

Batu Dakon
Batu-batunya berbentuk rata sampai cembung yang menggambarkan saluran-saluran, lubang-lubang tak teratur dan lekukan-lekukan lain.

Lain-lain ada Mortar batu, tiang penyangga rumah dan beberapa bentuk lain ditemukan di sini. Sobat Genpi, meskipun Lore Lindu ditetapkan sebagai taman nasional, berbagai ancaman masih terus menghantui, seperti perambahan dan pencurian hasil hutan, perburuan satwa endemik dan penambangan emas ilegal.

Jika hendak menyusuri Taman Nasional Lore Lindu, Sobat harus menjaga kelestarian alam serta lingkungan di sana dan tidak berbuat kerusakan. Tempat ini sangat cocok dikunjungi oleh Sobat yang gemar dengan tantangan. Awas, jangan sampai menodai peradaban Megalitikum dengan vandalisme!

Sumber tulisan:
https://www.google.com/amp/s/travel.tempo.co/amp/1230496/berpetualang-di-lore-lindu-berburu-situs-megalitik
https://www.celebes.co/taman-lore-lindu

(Ditulis oleh Lena Sutanti, Antropologi Sosial, Universitas Diponegoro, Program Internship Genpinas tahun 2020)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here