Pembangunan kepariwisataan bagi Sumatera Barat merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam memacu peningkatkan kemajuan sektor ril pembangunan ekonomi daerah dan masyarakat terutama dilokasi wisata.

Untuk menumbuhkan aktivitas wisata tersebut pemerintah Provinsi dan Pemkab/Pemko se Sumatera Barat telah menetapkan 35 event wisata selama tahun 2020 yang menarik dan layak dikungjungi semua orang sekaligus juga dapat menikmati indahnya, alam, budaya dan nikmat lezatnya kuliner Sumatera Barat yang beraneka ragam dimasing-masing daerah.

Baca juga:
* 3 Event Besar Pariwisata Bakal Digelar di Kota Padang

Hal ini disampaikan Kepala Dinas Periwisata Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) Novrial, SE.MA.Akt, disela-sela kesibukannya hari ini, Sabtu (11/1/2020).

event pariwisata sumatera barat 2020

Lebih jauh Novrial sebutkan, event-event yang akan menjadi fokus Dinas Pariwisata Sumbar di tahun 2020 adalah 3 event yang sudah masuk calender of event wonderful of indonesia, yaitu Tour de Singkarak (TdS) , Sawahlunto International Songket Silungkang Carnival (SISSCA) di Sawahlunto pada bulan September dan Pesona Minangkabau Festival di Batusangkar pada bulan Desember.

“Selain dari itu Dispar juga akan mendukung 3 event nasional yang akan dilaksanakan di Sumbar, pertama Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Nasional ke XXVIII , Penastani ke XVI dan Harganas, serta event-event kabupaten dan kota yang sudah disusun sebagai Calendar of Event Sumbar 2020″, ungkapnya.

Kadispar Sumbar itu juga katakan, target kunjungan wisatawan tentunya diharapkan meningkat. Misalnya dalam acara MTQ, Penastani dan Harganas sekiranya bisa kita kemas dengan baik, apakah bentuk promosinya dan agenda kegiatan yang jelas tentu akan berdampak orang ingin datang meramaikan.

“Disamping itu peserta yang diperkirakan akan mencapai 100 ribuan orang, tentu juga akan berdampak luas wisatawan nusantara khususnya para perantau yang akan menikmati event – event tersebut disamping tujuan sosial melihat sanak keluarga serta menikmati objek dan atraksi wisata bisa mencapai 1 juta orang”, terang Novrial.

Novrial juga ungkapkan, dalam kemajuan dunia kepariwisataan, jumlah kunjungan wisatawan tentunya bukan satu-satunya indikator kemajuan pariwisata, namun juga lama tinggal dalam arti menikmati objek dan atraksi, serta jumlah uang yang beredar.

“Diharapkan meningkat uang yang beredar bisa lebih baik karena banyak orang akan belanja kuliner tradisional, fashion lokal dan cendramata/oleh-oleh berupa produk-produk ekonomi kreatif (ekraf) Sumbar yang tentu akan membuat ekonomi masyarakat akan bergairah”, ujarnya.

Novrial juga katakan, saat ini Kota Padang, Kota Bukittinggi, Kab. Pessel, Kab Tanah Datar, Kab Limapuluh Kota dan Kota Sawahlunto masih menjadi destinasi favorit wisatawan, namun beberapa daerah lain juga sudah mempersiapkan diri pula secara optimal seperti Kabupaten Agam, Kota Pariaman, Kab Solok, Kab Kepulauan Mentawai dan daerah – daerah lainnya yang menjadi variasi pilihan destinasi dengan spesifikasi lokal masing-masing.

“Masyarakat harus merasa bahwa sektor pariwisata benar-benar memberikan keuntungan secara materi kepada mereka. Apakah dari penjualan jasa hotel/ homestay, rumah makan/ restoran, pramuwisata, penjualan produk ekonomi kreatif sebagai oleh-oleh dan lain sebagainya. Oleh karena itu dari sisi Dispar, sentuhan yang akan terus diberikan adalah pelatihan/sosialisasi sadar wisata yang ditambah dengan konten komparasi apa yang dilakukan daerah seperti masyarakat di nagari-nagari wisata atau desa-desa yang sudah maju di pulau Jawa dan Bali”, harapnya.

Novrial juga tegaskan, akan selalu melakukan koordinasi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lain seperti Dinas Kebudayaan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi serta Dinas Pemberdayaan Masyarakat dioptimalkan demi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang peluang dan manfaat ekonomi yang akan mereka dapatkan dari pariwisata.

Baca juga:
* VIDEO: Tradisi Suku Mentawai

“Pontensi besar sektor pariwisata yang dimiliki Sumatera Barat dengan segala keindahan dan aneka ragam keunikannya, hendaknya dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah dan masyarakat. Masyarakat diharapkan secara aktif dan partisipatif ikut serta menjaga iklim wisata yang sehat, aman dan nyaman bagi setiap orang”, himbau Novrial.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here